Sandiaga sebut kerjasama diplomatik dengan Israel lihat kondisi ekonomi Indonesia
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tidak setuju dengan keinginan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia karena belum mengakui kemerdekaan Palestina. Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno sependapat dengan Wapres JK.
Sandiaga menilai, Indonesia merupakan negara yang turut menyuarakan hak kemerdekaan Palestina sesuai cita-cita para pendiri bangsa. Meski demikian, Sandiaga ingin Indonesia bersahabat dengan semua negara termasuk Israel.
"Kita harus berteman, 1.000 teman kurang, 1 musuh kebanyakan. Kalau semua bisa berteman dan bisa memastikan bahwa apa yang kita perjuangkan untuk rakyat Palestina itu bisa terakomodir saya rasa itu baik," kata Sandiaga di Grand Kemang Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (18/10).
Sandiaga ingin Indonesia menjunjung persahabatan dan perdamaian dunia dengan mementingkan hal yang langsung berdampak pada ekonomi internal Indonesia. Sebab, menurutnya, saat ini dalam keadaan mengkhawatirkan dengan lapangan pekerjaan yang susah didapat dan biaya hidup yang semakin meningkat.
"Karena kita melihat bahwa ekonomi Indonesia itu harus lebih kuat lagi, dan kita fokus ke lapangan kerja dan kebutuhan hidup, itu yang jadi fokus kita. Masalah hubungan internasional harus kita arahkan apa yang menjadi terbaik saat ini," tutupnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang ingin membuka hubungan diplomatik dengan Indonesia. JK mengatakan saat ini belum waktunya membuka hubungan diplomatik bersama Israel.
"Perdamaian tidak mungkin kita buka hubungan diplomatik," kata JK di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (16/10).
Alasan JK belum mau membuka hubungan diplomatik karena meminta agar pihak Israel fokus dengan perdamaian. Jika sudah damai, Indonesia, kata JK, akan melakukan hubungan diplomatik.
"Kalau sudah damai antara Palestina dengan Israel dan mereka mengakui antara salah satunya, ya tentu bisa saja terjadi. Tapi sebelum itu diakui atau perdamaian tidak mungkin kita buka hubungan diplomatik," ungkap JK.
Diketahui, dalam sebuah acara konferensi Kristiani di Yerusalem, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia ingin membuka hubungan diplomatik dengan Indonesia. "Indonesia sangat-sangat penting bagi kami. Indonesia negara penting," ujar Netanyahu dalam konferensi itu, seperti dilansir laman ABC News, Senin (15/10).
Menurut keterangan di situs konferensi, acara pertemuan empat hari itu menghadirkan sejumlah jurnalis Kristen dari berbagai belahan dunia untuk membahas sejumlah topik berkaitan dengan Israel dan dunia Kristiani.
Israel dan Indonesia memang tidak punya hubungan diplomatik resmi namun kedua negara sudah menjalin hubungan perdagangan dan pariwisata.
"Indonesia ada lebih dari 200 juta penduduk. Ada muslim ada juga puluhan juta warga Kristen. Kami ingin mereka ke sini (Yerusalem)," ujar Netanyahu.
"Kami ingin punya hubungan baik dengan mereka. Saya akan usahakan soal visa," kata dia.
Netanyahu mengatakan, itu menjawab pertanyaan dari seorang jurnalis Kristen pro-Israel asal Indonesia Monique Rijkers. Wartawan itu ingin Israel tetap terbuka bagi orang Indonesia. Rijkers menyinggung soal larangan masuk bagi orang Indonesia ke Israel awal tahun ini.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apakah Jepang Mendukung Palestina? Simak Ulasannya
Merebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaBenda ini Jadi Bukti Indonesia Dukung para Martir & Pejuang Palestina, Tunjukkan Hubungan Begitu Dekat
Bukti nyata dukungan Indonesia untuk Palestina sudah dilakukan sejak dulu.
Baca SelengkapnyaIni yang Bakal Dilakukan Indonesia agar Israel Bisa Dihukum di Mahkamah Internasional karena Penjajahan di Palestina
Israel mencaplok dan menjajah wilayah Palestina sejak 1948.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama
Pentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan
Saudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaBantuan Indonesia untuk Gaza Diterjunkan Tentara Yordania, Ini Alasannya
Indonesia belum memperoleh izin untuk terbang di atas wilayah udara Gaza.
Baca SelengkapnyaWarga Israel yang Disandera Hamas: Jangan Kirim Kami ke Neraka!
Tiga lansia Israel yang disandera Hamas buka suara perihal harapan mereka untuk dibebaskan oleh Pemerintah Israel. Begini selengkapnya.
Baca SelengkapnyaBermakna Negatif, Kata "Israeled" Resmi Tercantum Dalam Kamus Online, Ini Artinya
Konotasi kata baru "israeled" ini negatif, mengacu pada tindakan Israel di Palestina, tanah jajahannya.
Baca Selengkapnya