Sandiaga Ingin Sineas Muda Naik Kelas dan Buka Lapangan Kerja
Merdeka.com - Melihat antusiasme para sineas muda terhadap Family Sunday Movie (FSM), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, berkeinginan tingkatkan kemampuan para kreator muda agar semakin baik dalam membuat karya film pendek.
Menghadapi tantangan menuju ekonomi baru pasca pandemi, dia terus berupaya agar para film maker, khususnya sineas muda daerah bisa naik kelas dengan membuat forum Mukidi (Bertemu Kita Diskusi). Mukidi adalah sebuah paguyuban virtual atau tempat berkumpulnya para sineas muda yang mengikuti FSM agar bisa berbagi ilmu dan belajar bersama.
Dengan adanya forum Mukidi, diharapkan para sineas muda mampu menggali potensi unik setiap daerah dan mengangkatnya dalam sebuah karya film pendek yang berkualitas serta berdaya saing.
"Melalui sinema yang berkualitas dan memenuhi kaidah film pendek, ayo, gali akar nusantara dengan berkarya #DiIndonesiaAja," kata Sandiaga dalam keterangannya, Sabtu (14/5).
Semangat para sineas muda daerah dalam menghasilkan karya film pendek tentu akan membantu percepatan kebangkitan ekonomi nasional dan menciptakan lapangan kerja.
"Salut kepada sineas muda yang selalu semangat berkarya, menciptakan lapangan kerja melalui produksi film, dan menjadi bagian dari proses pemulihan ekonomi nasional yang terus kami upayakan,’" ungkapnya.
Harapan agar para sineas muda mampu membuat film pendek yang berkualitas juga diutarakan oleh Mohamad Ariansah, salah satu tim kurator FSM.
Dia mengajak para sineas muda berdiskusi tentang bagaimana cara membuat film pendek yang baik, mulai dari bagaimana cara mengembangkan ide atau gagasan menjadi adegan demi adegan dan bagaimana menampilkan bahasa film agar bisa mengikat emosional penonton, dikupas secara asik bersama kurator FSM ini.
"Kita bikin film itu ada yang ingin kita share, yaitu sebuah gagasan penting. Bahasa teknisnya itu premis, plot line, ide pokok, yang mana dari gagasan itu nantinya dikembangkan ke dalam cerita yang dibuat adegan per adegannya," jelasnya.
Dengan adanya paguyuban virtual Mukidi, FSM menjadi salah satu program andalan Kemenparekraf yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu bagi para sineas muda untuk berproses, memperluas jaringan, dan mendistribusikan karyanya.
Sandiaga mengucapkan terima kasih kepada para sineas muda yang sudah meluangkan waktu dan berpartisipasi dalam acara Mukidi.
"Terima kasih buat yang sudah hadir di forum Mukidi, semoga sharing sessionnya bermanfaat dan buat yang belum sempat hadir jangan khawatir karena Mukidi akan digelar setiap minggu ke-2 dan ke-4," terangnya.
Saat ini film-film yang sudah terdaftar dan lulus seleksi administrasi sedang memasuki tahap kurasi. Sandiaga juga berpesan kepada para peserta agar memantau agenda FSM selanjutnya melalui akun media sosial FSM dan website familysundaymovie.com.
"Pantau terus akun media sosial dan website FSM untuk mengetahui siapa saja yang meraih gelar film terpilih periode Mei. Terus belajar dan jangan takut “kalah”, karena Mahakarya akan selalu menemukan jalannya," tutup Sandiaga.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari Film Sedunia bertujuan untuk mempromosikan pemahaman lintas budaya dan kreativitas yang dihasilkan oleh industri film.
Baca SelengkapnyaDua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaMenggambar adalah kegiatan kreatif yang dapat dinikmati oleh siapa saja, termasuk Anda yang masih pemula.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terpilihnya Suwarno Kanapi sebagai Bupati Banyuwangi yang diusung PKI membuat lawan-lawan politiknya tidak puas.
Baca Selengkapnya45 Hari jelang pemungutan suara, Ganjar yakin 21 Program Andalan jadi senjata.
Baca SelengkapnyaDulunya ia merupakan seorang pengamen. Namun siapa sangka berkat kerja kerasnya, ia berhasil tumbuh menjadi sosok sukses sebagai anggota TNI AL.
Baca SelengkapnyaPertemuan ini bersifat tersebuka melibatkan berbagai komunitas orang muda, mahasiswa, dan pemuda lintas iman.
Baca SelengkapnyaBejo Wage Suu pada awalnya merupakan seorang teknisi bengkel yang belajar seni liping secara otodidak
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca Selengkapnya