Samad minta kasusnya disetop, anggota DPR bilang 'hebat betul dia'
Merdeka.com - Ketua KPK nonaktif Abraham Samad meminta kasus pemalsuan dokumen yang membuatnya jadi tersangka dihentikan. Namun pernyataan itu mendapat respons keras dari politikus di DPR.
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Desmond Junaeidi Mahesa merasa aneh dengan sikap Abraham Samad yang tidak mempercayai kinerja penegak hukum di Tanah Air. Padahal, kata dia, Abraham Samad adalah seorang pengacara dan ahli hukum.
"Seorang penegak hukum kalau merasa dikriminalisasi berarti tidak mempercayai sistem penegakkan hukum di tanah air. Aneh sekali, padahal mereka adalah ahli hukum dan pengacara, masa nggak percaya pengadilan, itukan susah," kata Desmond ketika ditemui di Kompleks Senayan, Jakarta, Rabu (7/10).
Politisi Partai Gerindra ini menyebut Abraham Samad sebagai sosok yang jumawa yang seakan mengetahui segala hal tentang hukum. Serta menyimpulkan seluruh penegakkan hukum di tanah air bermasalah.
"Kalau tidak mempercayai pengadilan hukum menurut saya aneh. Hebat betul dia sebut mengalami kriminalisasi seperti orang besar dan tahu banyak soal hukum," pungkasnya.
Seperti diketahui, Samad yang kini berstatus tersangka dan perkaranya sedang berada di Kejaksaan Negeri (Kejari) Makassar akan dilimpahkan ke PN Makassar untuk disidangkan dalam waktu dekat. Abraham ditetapkan tersangka pada Februari lalu, lantaran diduga memalsukan dokumen milik seorang wanita bernama Feriyani Liem.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaCerita haru datang dari sosok casis disabilitas yang berhasil lolos dalam seleksi SIPSS tahun 2024. Sosoknya adalah Damara Prisma Suganda.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca SelengkapnyaHal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.
Baca SelengkapnyaIa menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.
Baca SelengkapnyaKondisi lelah yang kita alami di hari ini bisa terjadi akibat hal yang kita lakukan kemarin malam.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnya