Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Said Aqil Nilai BLT Bukan Solusi Bagi Rakyat saat BBM Naik

Said Aqil Nilai BLT Bukan Solusi Bagi Rakyat saat BBM Naik Ketua PBNU Said Aqil Siraj. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Pesantren Kempek menyelenggarakan acara Haul Ke-33 KH Aqiel Siroj. Haul tersebut adalah memperingati wafatnya KH Aqiel Siroj ayah dari Kiai Said Aqil Siroj. Acara dihadiri puluhan ribu santri dan masyarakat sekitar Kabupaten dan Kota Cirebon. Juga, turut hadir Bupati Kabupaten Cirebon serta jajaran pemerintah provinsi Jawa Barat.

Kiai Said Aqil menjamin bahwa Nahdlatul Ulama sebagai civil society melalui keberadaan pesantren akan menjadi benteng utama Republik Indonesia. Pesantren-pesantren Nahdlatul Ulama sejak berdiri hingga hari ini telah terbukti mencetak kader-kader bangsa, pemikir bahkan guru bangsa yang berakhlakul karimah dengan karakter nasionalisme.

Di sela-sela mimbar, dirinya juga memuji sikap Presiden Jokowi yang berinisiatif melakukan lawatan ke Ukraina dan Rusia, dalam rangka mencari solusi konflik perang antar kedua negara tersebut. Meski pada waktu yang sama Kiai Said secara tegas mengkritik kebijakan pemerintah atas kenaikan BBM.

"BBM naik, sudah pasti kebutuhan pokok ikut naik. Nelayan sepanjang pantura menjadi korban. Solar untuk berlayar bukan saja naik, namun barangnya tidak ada. Itu kan kader NU semua. Bagi-bagi BLT juga bukan solusi bagi rakyat, seperti hanya untuk bagi-bagi permen. Sifatnya sementara!" kata Kiai Said Aqil Siroj, Selasa (13/9).

Selain itu, Kiai Said Aqil menegaskan bahwa hari-hari ini konflik yang terjadi di Timur Tengah adalah warisan masa lalu. Lebih-lebih konflik terjadi antar golongan umat Islam.

"Konflik terjadi bukan karena salah agama Islam sebagai mayoritas. Namun, persoalan moral kebangsaan yang tidak menjunjung tinggi kemanusiaan. Sehingga nyawa sangat murah, dan saling membunuh sangat mudah. Alhamdulillah Indonesia sebagai sebuah bangsa jauh dari hal itu, meski kita tidak pungkiri gerakan radikalisme ke arah sana juga eksis di Indonesia," jelas Said Aqil Siroj.

Sementara itu, Deputi Kajian Said Aqil Siroj Institute, Abi Rekso memaknai sikap ketidaksepakatan Kiai SAS terhadap kenaikan BBM dan BLT adalah otokritik kebangsaan.

"Otokritik Kiai SAS soal kenaikan BBM dan BLT, jangan dimaknai sebagai sikap oposisi antipemerintah. NU sebagai civil society punya tanggung jawab moral menyuarakan suara rakyat. Jadi sikap itu perlu kita letakan sebagai otokritik kebangsaan yang membangun. Sama-sama kita mencari solusi kebangsaan," katanya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ulama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud
Ulama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud

Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.

Baca Selengkapnya
PBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024
PBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024

Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi

Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasad Maruli Minta Publik Tak Kaitkan Kasus Penganiayaan Relawan dengan Netralitas TNI
Kasad Maruli Minta Publik Tak Kaitkan Kasus Penganiayaan Relawan dengan Netralitas TNI

Komitmen TNI untuk tetap netral tidak berubah dan sikap demikian tetap terus dijaga.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil: Politik Sudah Selesai, Kita Saling Memaafkan untuk Negara yang Lebih baik
Menteri Bahlil: Politik Sudah Selesai, Kita Saling Memaafkan untuk Negara yang Lebih baik

Menteri Bahlil Lahadalia mengajak semua elemen masyarakat untuk kembali bersatu setelah perbedaan pilihan politik.

Baca Selengkapnya
PBNU: Rajut Kembali Persatuan dan Jaga Perdamaian Pasca-Pemilu
PBNU: Rajut Kembali Persatuan dan Jaga Perdamaian Pasca-Pemilu

fanatisme perlu dinetralisir dengan mengingatkan bahwa Pemilu hanyalah alat untuk memilih bukan untuk memecah belah bangsa.

Baca Selengkapnya
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.

Baca Selengkapnya
Pemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024
Pemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024

Masyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Baca Selengkapnya
PBNU: Pemilu untuk Memilih Pemimpin, Bukan untuk Memecah Belah
PBNU: Pemilu untuk Memilih Pemimpin, Bukan untuk Memecah Belah

Jangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah

Baca Selengkapnya