Ridwan Kamil Carikan Solusi Guru yang Mengundurkan Diri karena Melaporkan Pungli
Merdeka.com - Seorang Guru yang sempat bertugas di Pangandaran bernama Husein Ali Rafsanjani (27) mengaku mendapat intimidasi dan memutuskan mengundurkan diri setelah melaporkan dugaan pungli. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akhirnya bertemu untuk mencarikan solusi.
Video pengakuan yang diunggah di media sosial kemudian viral. Hal itu mendapat banyak respon dari netizen.
Ridwan Kamil bertemu dengan Husein yang masih berstatus Aparatus Sipil Negara (ASN) di Gedung Sate, Kota Bandung. Sebagai pembina ASN di Jabar, Ridwan Kamil mengaku akan mencari solusi terbaik dalam permasalahan ini.
"Sedang kita cari solusi terbaiknya. Kita berikan juga opsi-opsi yang paling pas, mudah-mudahan baik buat Pemkab Pangandaran baik juga buat Huseinnya. Insyaallah endingnya akan baik untuk semua," katanya.
Pria yang akrab disapa Emil ini pun mengaku sudah meminta klarifikasi kepada pihak Pemda Kabupaten Pangandaran mengenai polemik Pelatihan Dasar (Latsar) ASN yang terjadi pada tahun 2021 lalu.
Dari keterangan yang didapat, untuk biaya akomodasi dan kegiatan lainnya pada Latsar telah dianggarkan namun harus di-refocusing untuk penanganan Covid-19.
"Saya sudah mendengarkan dari versi Pemkab Pangandaran bahwa anggaran untuk Latsar dibatalkan karena di-refocusing untuk Covid-19. Jadi versi Pemkab-nya tidak ada pungli karena kalau pungli kan anggarannya ada tapi narik lagi. Mungkin ini yang tidak terinformasikan sehingga dianggapnya anggaran masih ada," jelasnya.
Ridwan Kamil pun mengunggah momen pertemuan itu di media sosial pribadinya. Menurut dia, Husein sudah berhasil mendapatkan status ASN berdasarkan proses yang tidak mudah. Sehingga sangat disayangkan jika mundur begitu saja.
“Saya juga meminta Bupati Pangandaran di mana level SMP adalah kewenangan Bupati untuk segera menindaklanjuti arahan ini agar mendapatkan solusi yang terbaik bagi semua pihak. Dan semoga kasus ini tidak terulang lagi di masa mendatang,” kata dia.
Beberapa opsi yang disiapkan, di antaranya pindah mengajar ke tingkat SMA, supaya bisa menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.Di sisi lain, ia mengingatkan kepada semua ASN di sekua tingkatan agar bisa menjaga integritas dan kejujuran.
Beberapa hari sebelum pertemuan dengan Ridwan Kamil, Husein kepada awak media menyatakan dan menduga terjadi pungutan liar (pungli) saat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) pada Oktober 2021 lalu.
Latsar selama dua pekan pada Oktober 2021 itu harus diikutinya karena ia lolos seleksi CPNS 2019. Husein mendapat pesan harus membayar uang transport sebesar Rp 270 ribu, padahal seharusnya kegiatan itu gratis.
“Tiba-tiba seminggu sebelumnya ada chat untuk diharuskan membayar transport sebesar Rp 270 ribu ya dari panitia itu bulan Oktober 2021,” kata Husein.
Hal itu membuatnya memutuskan untuk melaporkan ke website lapor.go.id. Setelah itu Husein mengaku mendapat intimidasi pada November 2021. Ia juga mengaku disidang di Kantor BKPSDM. Meski enggan mengungkap identitas yang ada dalam sidang, Husein menyatakan bahwa isi dari pertanyaan yang diajukan mayoritas mengenai tindakan laporan di website.
“Gara-garanya saya menanyakan di lapor.go.id, ada pungutan sebesar Rp 270 ribu plus Rp 310 ribu saat Latsar. Saya pikir dijawabnya juga di situ(website), jangan dicari,"terang dia.
“Pas lagi menjelaskan, ada celetukan terdengar seperti 'jangan sok jago', 'ikuti aja', lalu kalau melapor itu dianggap menjelekkan instansi," ucap dia.
Karena sudah merasa tak nyaman, ia memutuskan mengundurkan diri sebagai ASN di Kabupaten Pangandaran. Ia juga sudah berhenti mengajar di SMP Negeri 2 Pangandaran pada Maret 202
Hanya saja, pengajuan itu belum juga diproses. Alasan itu pula yang membuatnya bersuara di media sosial hingga menceritakan soal dugaan pungli.
“Saya baru berani bicara itu karena saya pikir saya bukan bagian dari Pangandaran. Saya sudah satu tahun keluar dari Pangandaran tapi surat pengunduran diri belum ada," ucap dia.
"Saya harap surat pengunduran diri segera keluar, karena nama saya masih tercatat, jadinya mau cari kerja susah," terang dia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Berdasarkan angka-angka masih meyakini bisa sekali putaran. Jadi tidak terlalu mempermasalahkan," kata Ridwan Kamil
Baca SelengkapnyaPesan Sahroni untuk Ridwan Kamil: Selamat Maju Pilkada DKI, Sampai Bertemu dengan Saya, Kang
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil akan memutuskan maju Pilgub Jabar atau Jakarta pada bulan Juni
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat mencecar Ridwan Kamil dengan puluhan pertanyaan terkait laporan dugaan pelanggaran kampanye di Tasikmalaya.
Baca Selengkapnya"Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran," kata Ridwan Kamil
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil sendiri diangkat menjadi Kurator Ibu Kota Nusantara oleh Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaTak menduga bakal punya penumpang eks gubernur jebolan kampus Amerika, sosoknya mengaku merinding.
Baca SelengkapnyaWarga berinisial RP (26) dan I (32) ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan asisten Saipul Jamil.
Baca SelengkapnyaCak Imin tak menjawab kapan hak angket bakal diusulkan secara resmi.
Baca Selengkapnya