Ribut dengan Pemilik Lahan, Rumah Keluarga di Ciledug Dipagar Beton
Merdeka.com - Diduga karena sengketa lahan, satu keluarga di Jalan Akasia RT04/03 Kampung Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang terisolir. Akibat tembok beton yang dipasang oleh pemilik lahan yang mengelilingi rumahnya.
Anna Melinda (30), ahli waris pemilik lahan yang akses jalannya diblokir, mengaku persoalan tersebut baru-baru ini saja terjadi. Setelah sekira 5 tahun Anna dan keluarganya meninggali rumah yang dibeli dari lelang Bank itu.
"Sekitar dua tahun lalu jalan ini dipagar beton. Tetapi saat itu, kami masih dikasih jalan keluar-masuk ke rumah melalui pintu gerbang, dan jalan yang dibuka hanya untuk satu motor saja," katanya, Sabtu (13/3).
Tak lama kemudian, atau pasca kejadian banjir pada pertengahan Februari 2021. Keluarga ahli waris yang mengaku pemilik lahan malah membuat pagar beton baru. Itu diduga dipicu ketidaksukaan pemilik lahan, karena pagar betonnya roboh.
"Sebelum banjir, akses jalan masih dibuka, tapi lewat gang depan. Pas banjir tembok beton pada roboh. Nah Ruly (pemilik jalan) bilang tembok itu kita yang robohin. Padahal mana bisa kita robohin tembok beton. Baru jalan ditutup dibeton," kata dia.
Tak lama kemudian, ahli waris pemilik lahan jalan menutup akses jalan depan rumahnya itu. Kemudian ketika melakukan pembetonan, adik Anna, sempat bertanya kenapa hal itu dilakukan, tetapi dijawab emosional.
"Tidak tahu, dia datang marah-marah bawa golok dan mengancam mamah saya dengan golok. Sekarang mamah saya sakit, kepikiran," jelas dia.
©2021 Merdeka.com/KiromAkibatnya, dua rumah yang terpagar baru itu terdampak akses keluar masuknya. Namun, hanya keluarga Anna yang tidak lagi diberikan akses keluar masuk jalan, kecuali dengan melompat pagar beton tersebut.
"Ada dua rumah yang terisolasi, rumah saya dan bidan. Tapi bidan dikasih kunci gerbang depan, saya tidak. Saya pernah minta kunci sama bidannya, tapi enggak dikasih. Selain lewat tembok, bisa juga lewat belakang, dari kuburan," ucap dia.
Sejak akses masuk rumahnya ditutup, Anna sangat kesulitan. Tidak hanya untuk keperluan membeli makan, untuk mengantar anaknya les pun dia sangat susah. Pagar beton yang menutup rumahnya benar-benar membuat hidupnya menjadi terpenjara.
"Saya kalau mau antar les anak lewat pintu gerbang, pinjam kunci. Kadang dikasih. Tetapi pas sudah keluar, gak bisa ngapa-ngapain lagi. Gak bisa masuk, harus manjat. Soalnya gak dikasih kunci. Anak saya takut, dia lihat mamah diancam golok," jelas dia.
Kapolsek Ciledug, Kompol Wisnu Wardana memastikan bahwa, hal tersebut merupakan persoalan sengketa lahan, antar kedua pihak ahli waris.
"Kalau masalah tanah, sementara berproses. Sudah dilaporkan sengketa lahan ke Polres Metro Tangerang, saat ini sedang berproses," kata dia.
Namun begitu, Wisnu menerangkan kalau pihak yang terisolir atas nama Hadiyanti, juga telah melaporkan perbuatan pengancaman yang dilakukan oleh keluarga yang mengaku pemilik jalan atas nama R.
"Dari Pihak Hadiyanti, untuk pengancamannya sudah dilaporkan. Sementara sudah dimintai keterangan hari ini, terkait pengancaman tersebut," jelas dia.
Namun begitu, Wisnu mengaku saat ini, situasi di lokasi lahan yang bersengketa itu kondusif. Pihaknya bersama Muspika menjamin keamanan dan kondusifitasi di lokasi yang bersengketa itu.
"Situasi kondusif, kami jamin kalau ada yang bertindak represeif, penegakan hukum kita tegakan. Dari Polsek Ciledug kami memfasilitasi, membantu percepatan kasus ini," kata dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca SelengkapnyaPuting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaRumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaMengenai penyebab pasti kebakaran masih akan ditelusuri kembali.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi tega menikam anak kandungnya yang masih berusia 5 tahun karena bisikan gaib.
Baca Selengkapnya