Respons Gibran soal Mandor Proyek Masjid Sheikh Zayed Utang Ratusan Juta ke Warung
Merdeka.com - Miris benar nasib Dian (38), pemilik warung makan Restu Bunda di sekitar Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Betapa tidak, sejumlah mandor dan pekerja proyek prestisius memiliki utang padanya hingga ratusan juta Rupiah. Utang makan tersebut terakumulasi hingga mencapai Rp145 juta.
Ditemui wartawan, Dian mengaku dijanjikan oleh para mandor terkait sistem pembayaran biaya makan pekerja. Yakni dibayarkan setiap dua minggu sekali. Namun kenyataannya, pembayaran sering terlambat bahkan tidak dibayar sama sekali hingga proyek selesai.
"Dulu itu perjanjiannya dibayar tiap dua minggu sekali. Tapi malah nggak dibayar," kata Dian, Jumat (16/3).
Ditambahkan Dian, para mandor perusahaan juga tidak tepat waktu. Bahkan sampai 4 minggu baru dibayarkan. Ia menerangkan, para pekerja yang berutang di bawah tanggungan tiga mandor. Di antaranya mandor berinisial N yang memiliki utang Rp65 juta. Kemudian G yang berutang Rp50 juta. Keduanya merupakan warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Selanjutnya mandor berinisial G asal Purwodadi yang masih memiliki utang Rp30 juta.
Dia menceritakan, beberapa mandor mengeluhkan pembayaran yang tertunda. Sehingga mereka harus mencari uang lain untuk menalangi.Para mandor beralasan pembayaran dari pihak pengembang yang tersendat sehingga tidak mampu membayar utang tersebut. Sedangkan proyek harus tetap berjalan.
"Mereka ngeluh, harus menggaji karyawan dan bayar warung. Katanya perusahaan nggak mau tahu. Namanya pekerja modal tenaga, kalau nggak makan ya nggak ada kekuatan," ujar Dian.
Sekedar diketahui, pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo hibah dari Presiden UEA Mohammed Bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Jokowi dilakukan dari tahun 2021 hingga November 2022.
Dian mengaku sudah berusaha menagih utang tersebut. Dari menemui saat di lokasi proyek hingga mendatangi rumahnya. Dia meminta kepastian pembayaran. Namun ternyata ada yang melarikan diri.
"Ada yang sampai kabur, saya harus ke sana. Mau nggak mau saya tetap tagih terus," jelasnya.
Meski demikian Dian mengaku belum berpikir untuk menempuh jalur hukum. Dia mengatakan masih memasang komitmen para mandor.
"Ada komitmen, makanya saya tempuh jalur kekeluargaan. Saya sudah sabar ya gimana lagi," bebernya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku kaget dengan kabar tersebut. Dia baru mengetahui informasi tersebut setelah awak media menanyakannya. Namun Gibran berjanji untuk segera menyelesaikan permasalahan utang tersebut.
"Mengko tak paranane. Tak parani tak rampungke kabe. (Nanti saya ke sana, saya selesaikan semua)," katanya.
Dia berjanji untuk segera mencari pelaku yang tidak bertanggungjawab.
"Wis telpon mandore, mandore sing salah ya. Dari Waskita sudah menyelesaikan kewajibannya. Itu salahe mandore, golekono (cari) mandore besok," ujarnya
Gibran mengaku kasihan kepada pemilik warung makan yang menjadi korban hingga ratusan juta.
"Mesakke to ya, utang kok nganti atusan auto (kasihan kan, utang sampai ratusan juta)," terangnya.
Putra sulung Presiden Jokowi meminta mandor yang memiliki utang agar segera menemui pemilik warung untuk melunasinya. Ia belum memikirkan kasus tersebut untuk dibawa ke ranah hukum.
"Intine itu ya, wonge tak golekki, wis kecekel (orangnya saya cari, sudah ketemu), saya sudah tahu orangnya. Nanti saya cari orangnya," katanya.
Gibran menduga pelaku tidak hanya satu orang. Sebab tidak mungkin satu orang makan dengan biaya ratusan juta rupiah.
"Diundang ke warung untuk bayar saja. Dirampungke, cah lanang, ngebon kok nganti atusan yuto (diselesaikan, laki-laki kok utang sampai ratusan juta)," ungkapnya.
Dia memastikan jika uang dari Waskita Karya selaku pemegang proyek sudah dibayarkan. Ia tidak mengetahui pasti siapa yang menerima, apakah vendor atau mandor proyek. Ia meminta utang ke warung segera dibayarkan. Jika tidak Gibran mengancam untuk mencarinya.
"Pokokke dicari, tak parani orangnya ya. Itu kan keluarga kita, keluarga asli Gilingan, kasihan dong. Tak parani wonge, wis ono kontak persone," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran: Berburu di Kebun Binatang Istilah Wajar Sering Dipakai di Perpajakan
Dia menegaskan bahwa yang disampaikannya saat itu bukanlah menaikkan tarif pajak, melainkan rasio pajak.
Baca SelengkapnyaDana Hibah USD 15 Juta dari UEA Cair, Gibran Janji Eksekusi Proyek Mangkrak di Era FX Rudy
Gibran menargetkan akhir tahun ini, GOR di kompleks Stadion Manahan itu rampung dibangun.
Baca SelengkapnyaGibran Slepet Lagi Cak Imin soal IKN: Gus Muhaimin Agak Aneh, Tapi Monggo lah
Gibran menyelepet Cak Imin soal rencana pembangunan 40 kota besar. Gibran menyindir Cak Imin ingin bangun puluhan kota besar tetapi menolak IKN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gibran sebut Bandung Kerap Dijadikan Percontohan Menjalankan Program Pemerintah Kota Solo
Gibran menilai banyak potensi yang ada di daerah berjuluk Parijs van Java tersebut bisa ditingkatkan dalam skala yang lebih luas.
Baca SelengkapnyaGibran Sebut Ada 64 Juta Pelaku UMKM, Cek Faktanya
Di tahun 2021, jumlah pelaku UMKM mengalami penurunan menjadi 64,2 juta.
Baca SelengkapnyaBegini Konsep Kota Besar Masa Depan di Indonesia yang Dijanjikan Gibran
"Kalau enggak ya kotanya jadi bangunan beton semua, dan pasti akan menimbulkan masalah-masalah baru, seperti banjir, polusi, dan lain-lain," kata Gibran.
Baca SelengkapnyaGibran soal Komentar Hasto : Enggak Perlu Ditanggapi, Bulan Puasa Itu Berpikir Positif
Gibran mengajak semua untuk berpikir positif, mengingat saat ini masih bulan suci Ramadan.
Baca SelengkapnyaTernyata Gibran Sering Tinggalkan Kaesang di Warnet
Kaesang juga meminta masyarakat membedakan antara dirinya dan Gibran.
Baca SelengkapnyaGibran Janji Rampungkan 17 Titik Proyek Prioritas Sebelum Tinggalkan Solo: Kita Kebut Semua
Seperti diketahui, rapat pleno KPU menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya