'Reklamasi bukan solusi untuk perluasan wilayah Jakarta'
Merdeka.com - Tim Sinkronisasi Anies-Sandi menilai tak tepat bila reklamasi di Teluk Jakarta dinilai sebagai solusi dari kurangnya lahan di Jakarta. Sebab solusi dari kekurangan lahan di suatu wilayah diatasi dengan pembangunan secara vertikal. Bukan memperluas wilayah daratan dengan mengorbankan area perairan.
"Kalau kita berpikir tentang solusi terus menerus menambah lahan, terus kita rebutan lahan dengan tetangga terus dong. Kedua, jangan lupa menambah lahan di laut sebenarnya anda mengurangi laut," kata salah satu anggota Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, Marco Kusumawijaya di Jakarta, Rabu (17/5).
Marco mengingatkan Indonesia merupakan negara maritim yang sebagian wilayahnya merupakan perairan. Harus ada kajian mendalam bila memang akan memperluas wilayah daratan dengan melakukan reklamasi.
Ahli tata kota ini mencontohkan Singapura yang memiliki wilayah yang sempit. Pemerintah Singapura pun akhirnya membuat kebijakan pembangunan secara vertikal untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi warganya.
"Misalnya di Singapura itu mempunyai lantai terbangun enam kali luas pulau. Sedangkan Jakarta ini luas lantai yang terbangun paling-paling cuma dua kali luas wilayah," jelas Marco.
"Karena itu setiap penduduk Singapura rata-rata menikmati sekitar 1000 meter persegi lantai terbangun. Sementara Jakarta kan cuma 170 lantai terbangun. Jadi kita harus membangun lebih banyak lantai, bukan menambah lebih banyak daratan," sambung Marco.
Kata dia, ada salah extrapolasi yang terjadi di Indonesia. Seolah-olah membangun, menambah penduduk harus nambah lahan. Lahan di mana-manapun kan tidak bertambah. Pun jangan berpikir laut memanfaatkan laut karena kalau mengambil laut berarti mengurangi laut.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah
Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaDepan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaSempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar
Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Masyarakat Fasih Minimal Satu Bahasa Daerah, Ini Alasannya
Indonesia negara besar dengan total 17.000 pulau dengan keberagaman budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat
Menurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca Selengkapnya