Rapat dengan Komisi I DPR, Kepala BSSN Jelaskan Pembangunan Keamanan Siber di IKN
Merdeka.com - Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) akan membangun pusat data strategis nasional di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pembangunan pusat data di ibu kota baru untuk mengintegrasikan dan membangun pusat data yang aman.
Pembangunan pusat data itu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik. Saat ini pusat data itu berada di Sawangan, Depok, Jawa Barat.
"Pusat rekam cadang data strategis nasional yang saat ini berada di Sawangan dan kedepannya juga akan dibangun di IKN ditujukan untuk menjamin keamanan integritas dan ketersediaan data strategis nasional," ujar Kepala BSSN Hinsa Siburian saat rapat dengan Komisi I DPR RI, Kamis (17/3).
Pusat Data di IKN Terkoneksi Antar Kementerian dan Lembaga
BSSN ingin menjamin keamanan data kementerian lembaga. Pusat data di IKN akan dibentuk jaringan tertutup dan terenkripsi yang hanya dapat diakses kementerian dan lembaga di IKN.
"Keamanan konektivitas data antara kementerian lembaga di IKN diutamakan dengan membentuk suatu jaringan tertutup terenkripsi yang hanya dapat diakses antar kementerian lembaga pada IKN," ujar Hinsa.
Pembangunan pusat data di IKN juga mendukung smart city yang menjadi konsep pembangunan ibu kota baru.
"Dalam rangka mendukung transformasi digital di IKN yang mendukung smart city bssn berencana membangun pusat rekam cadang data strategis nasional di IKN," ujar Hinsa.
Pertahanan Siber Smart City
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sudah menaruh perhatian sejak dini terhadap keamanan siber IKN. Mereka membangun simulator kota cerdas yang terintegrasi dengan teknologi.
Tujuannya, untuk mengantisipasi serangan siber di IKN. Para personel BSSN berkerah merah dilatih menjaga keamanan dari serangan siber terhadap fasilitas publik nasional melalui simulator smart city itu. Mulai dari bandara, pusat perbelanjaan, kereta listrik, industri, gas station, dan pembangkit listrik.
Menurut BSSN, keamanan siber penting dijaga untuk sebuah kota cerdas. Lengah sedikit, ibu kota bisa lumpuh dengan kelihaian hacker-hacker anonim. Contohnya, pada kasus peretasan Suzuki Indonesia pada 15 Oktober 2021.
Suzuki Indonesia kala itu mengalami percobaan peretasan ke sistem internal mereka yang ada di pabrik dan sejumlah data konsumen. Alhasil, merek mobil dan motor asal Jepang tersebut menghentikan produksi mereka selama 2 hari.
Untuk mengantisipasi hal itu, sumber daya manusia BSSN dilatih sejak dini agar keamanan siber di IKN tidak tembus. Caranya lewat simulator smart city yang sudah disiapkan. Belajar bagaimana pola serangan siber masuk di smart city maupun cara menangkalnya.
"BSSN melihat tugas dan fungsi BSSN mengamankan ruang siber nasional termasuk mengamankan ruang siber di Ibu Kota yang akan dibangun," kata Kepala BSSN Hinsa Siburian di Kantor Pusat Pengembangan SDM Sentul, Jawa Barat.
Pelatihan SDM
Pada prinsipnya, BSSN melatih SDM guna mengoperasionalkan sistem elektronik dengan bentuk apapun di ibu kota baru yang mengusung konsep smart city.
"Nanti ibu kota itu sistem elektroniknya apakah sama dengan simulator kita? pada prinsipnya yang kita latih ini adalah untuk menyiapkan supaya mereka bisa memgoperasionalkan apapun nanti bentuknya di ibu kota, makanya latihan kita ini bertahap bertingkat dan berlanjut," jelas Hinsa.
Tak hanya itu, BSSN juga melatih personelnya khusus Cyber Security Online Simulation Platform. Berbicara tentang keamanan siber terdapat dua istilah, yaitu blue team dan red team. Pelatihan ini juga dilakukan di Pusbang BSSN.
Secara sederhana, blue team dikenal sebagai tim internal yang bertugas melakukan pencegahan serta perlindungan terhadap kemungkinan serangan siber. Bisa dikatakan blue tim merupakan defensif tim.
Maka, dibutuhkan red team sebagai sisi lain dari blue team. Red team bertugas mencari celah dan membobol suatu sistem atau bisa dikatakan tim penyerang.
Red team akan melakukan tes terhadap sistem yang dibuat dan menguji kemampuan dari blue team sendiri. Setidaknya, kombinasi kedua tim itu dapat memperkecil kemungkinan celah yang ada.
"Kalau kami di pendidikan di Pusbang SDM di pelatihan itu kita kerangka pelatihan blue teamnya dan red teamnya. Kalau dalam konteksnya pelatihan, pelatihan red team kurang lebihnya gimana caranya kita memberikan materi tentang menyerang itu seperti apa," kata Widyaiswara Pusbang BSSN, Amrizal Arif.
"Kemudian kalau blue timenya bagaimana menghadapi serangan serangan yang dilakukan oleh red time itu," terangnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pakar Siber Temukan Beda Data Sirekap KPU dan C1 di TPS Depok, Prabowo-Gibran Kelebihan 500 Suara
Pakar keamanan siber menemukan, jumlah suara ke Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) berbeda dengan dokumen C1.
Baca SelengkapnyaAturan Baru Berlaku 2024: Periode Kenaikan Pangkat PNS Jadi 6 Kali dalam Setahun
Proses penetapan kenaikan pangkat dilaksanakan secara digital menggunakan Sistem Informasi ASN atau SIASN.
Baca SelengkapnyaPAN: Sangat Bahaya Ada Capres Anggap Data Pertahanan Tak Perlu Dirahasiakan
PAN setuju dengan sikap tegas Prabowo yang menyatakan tidak mungkin semua kekuatan dan kelemahan sistem pertahanan nasional dibuka untuk umum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perkuat IKM, Pemkab Paser Sosialisasi dan Pengisian Data SIINas
SIINas merupakan aplikasi yang dapat mempermudah dan mempercepat proses penyampaian data.
Baca SelengkapnyaKPU Pastikan Tidak Ada Penyimpanan Data Sirekap di Luar Negeri
Ganguan terhadap sistem SIREKAP, KPU menyatakan hal itu disebabkan salah satunya oleh gangguan DDoS.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran Tegaskan Data Pertahanan Rahasia Negara: Data Nasabah dan Pasien Saja Rahasia
TKN Prabowo-Gibran mengatakan bahwa data pertahanan adalah bersifat rahasia.
Baca SelengkapnyaBawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas
Bawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas
Baca SelengkapnyaAtasi Kelangkaan BBM buat Nelayan, Ganjar Bakal Perkuat Program SPBN Era Megawati
Ganjar juga akan memperbaiki data melalui penyatuan informasi rakyat yang nantinya bisa dipakai sebagai data bagi para nelayan mengakses BBM.
Baca SelengkapnyaPSI: Lanjutkan Sirekap, tapi Penyempurnaan Harus Dilakukan
Sirekap penting sebagai wujud keterbukaan informasi pada masyarakat.
Baca Selengkapnya