Rakyat kecil bersitegang gara-gara beda dukungan capres
Merdeka.com - Jelang pilpres, atmosfer di dunia maya kian memanas. Para timses, relawan dan pendukung simpatisan para capres ramai-ramai perang opini, dukungan bahkan tidak sedikit yang melakukan kampanye hitam.
Namun panasnya atmosfer juga terjadi di lapisan bawah masyarakat. Banyak masyarakat kecil yang kini mulai berseberangan hanya karena beda dukungan di Pilpres. Bahkan tidak sedikit yang berakhir dengan adu jotos.
Hal itulah yang sempat terjadi di Lampung. Saat Kapolda Lampung Brigjen Pol Heru Winarko melakukan peninjauan pelayanan polisi, dia menemukan dua orang yang sedang berdebat tentang permasalahan pilpres mendatang.
Menurut Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih, kedua orang yang sedang membuat SKCK di Mapolres Lampung Selatan tersebut saat ditinjau Kapolda sedang berdebat tentang masing-masing capres yang mereka dukung. Tidak lama kemudian, cekcok mulut pun terjadi di antara keduanya.
"Mereka mau bikin SKCK, hanya adu argumen dan sudah dipertemukan oleh pihak polisi setempat untuk bermaafan," ujar Sulistyaningsih saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (11/6)
Menurut Sulistyaningsih, kejadian ini tidak sampai ada baku hantam di antara keduanya lantaran langsung dimediasi oleh petugas Polres Lampung Selatan. "Tidak ada pukul-pukulan semua sudah diselesaikan secara damai," ujar Sulistyaningsih.
Kasus yang lebih parah terjadi di Pamekasan, Jawa Timur. Dua tukang becak adu pukul setelah berdebat soal capres pilihan masing-masing. Suto dan Saleh akhirnya adu jotos.
Suto adalah pendukung capres Jokowi - Jusuf Kalla, sementara Saleh adalah pendukung Prabowo - Hatta Rajasa. Keduanya adalah tukang becak yang biasa mangkal di simpang empat Jalan Kemuning, Kelurahan Barurambat Kota, Kecamatan Pamekasan.
Perkelahian itu diawali dengan saling hujat Capres masing-masing. Saleh mengatakan, Jokowi kalau terpilih tak akan kuat memimpin Indonesia. Pasalnya, badannya kurus dan mudah sakit-sakitan.
Mendengar capres jagoannya dihina, Suto menjadi emosi. Suto mengatakan bahwa Jokowi akan kuat memimpin Indonesia karena banyak mantan tentara dan polisi serta kiai yang mendukungnya karena Jusuf Kalla berlatar belakang Nahdlatul Ulama.
Saleh terus memancing emosi Suto. Tukang becak lainnya juga disebutnya turut memanas-manasi percekcokan antara Suto dan Saleh. Bahkan ada di antara mereka yang menyuruh salah satu dari mereka untuk memukul.
Suto pun terpancing dan memukul Saleh. Meski demikian Saleh tidak membalas dan diminta oleh teman-teman tukang becak lainnya untuk pergi agar tidak terjadi perkelahian antara keduanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar juga mengklaim dirinya banyak tahu tentang problem riil yang dihadapi masyarakat
Baca SelengkapnyaAturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaGanjar menambahkan, siapa pun boleh berpendapat terkait Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHari pencoblosan Pemilu semakin dekat. Empat lembaga survei memotret elektabilitas para Capres Cawapres.
Baca SelengkapnyaBamsoet menyinggung koalisi, Capres dan pembangunan Jokowi lewat pantun di Sidang Tahunan MPR
Baca Selengkapnya