PVMBG: Bukan Erupsi, Bencana Gunung Semeru Awan Panas Guguran
Merdeka.com - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani meluruskan status bencana Gunung Api Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu (4/12). Dia menegaskan, bencana tersebut bukan erupsi, melainkan awan panas guguran (APG).
"Awan panas guguran," katanya kepada merdeka.com, Senin (6/12).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur juga menegaskan hal serupa. Manager Pusat Pengendalian Ops Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Jawa Timur Dino Andalananto mengatakan, aktivitas Gunung Semeru itu merupakan awan panas guguran.
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan erupsi Gunung Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Rabu, 19 Juni 2024 pada pukul 05.55 WIB,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Lumajang, dilansir Antara, Rabu (19/6).
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Dimana lokasi erupsi Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
"Kebetulan ini kemarin kan awan panas guguran yang sifatnya rapid-onset. Jadi tiba-tiba," ujarnya.
Apa Bedanya?
Dia menjelaskan, erupsi merupakan aktivitas magma di dalam perut bumi didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Sementara guguran awan panas merupakan peristiwa ketika suspensi dari material gunung berupa batu, kerikil, abu, pasir dalam suatu massa gas vulkanik panas keluar dari gunung berapi.
Menurut Dino, secara teknis, awan panas guguran berkaitan dengan curah hujan tinggi. Saat hujan dengan intensitas tinggi terjadi, material yang ada pada permukaan gunung bereaksi.
"Bahan-bahan material yang ada di gunung itu kan ada belerang, sebagainya, apabila terkena air akan bereaksi. Nah itu kemarin, sampai sekarang pun lahar dingin itu posisinya masih panas di bawah," jelasnya.
Kata Ahli Vulkanologi
Sementara ahli vulkanologi, Surono mengatakan, aktivitas Gunung Semeru dua hari lalu itu merupakan guguran kubah lava. Guguran ini menghasilkan awan panas guguran.
"Kalau saya sebut guguran kubah lava," kata dia.
Berdasarkan data BPBD Provinsi Jawa Timur, awan panas guguran Gunung Semeru mengakibatkan 15 orang meninggal dunia. Sementara luka berat sebanyak 69 orang dan luka ringan 100 orang.
Total korban terdampak di Kabupaten Lumajang sebanyak 5.205 orang. Rumah terdampak 2.970 unit dan fasilitas umum terdampak 13 unit.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca SelengkapnyaTeramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaLetusan eksplosif memunculkan fenomena alam kilatan petir vulkanik
Baca SelengkapnyaKolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang.
Baca SelengkapnyaData PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, kembal erupsi, Senin (12/2).
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca Selengkapnya