Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Puluhan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Jember Terpapar Covid-19

Puluhan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Jember Terpapar Covid-19 Dua tenaga kesehatan mengenakan hazmat di RS Paru Jember. ©ANTARA/ HO - RS Paru Jember

Merdeka.com - Puluhan tenaga kesehatan, baik di puskesmas maupun rumah sakit, di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka diduga terpapar di tengah kelelahan bekerja karena meningkatnya kasus positif di wilayah itu.

Di RSD dr Soebandi Jember, jumlah tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 34 orang. Sebagian besar masih menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Tenaga kesehatan yang dirawat sampai Juli 2021 sebanyak empat orang dan yang isolasi mandiri sebanyak 29 orang," kata Plt Wakil Direktur SDM dan Pendidikan RSD dr Soebandi Jember Arief Setiyoargo, Selasa (6/7).

Dia menjelaskan, secara kumulatif sejak Maret 2020 hingga Juni 2021, terdapat 219 tenaga kesehatan di rumah sakit milik Pemkab Jember itu terpapar Covid-19

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker yang benar, mencuci tangan setelah kontak dengan benda di sekitar, jaga jarak, dan menjauhi kerumunan agar tidak terpapar Covid-19," tuturnya.

Arief juga mengimbau masyarakat untuk mematuhi kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk menekan penyebaran virus corona.

Puluhan tenaga kesehatan di RS Paru Jember juga terpapar virus corona. "Tenaga kesehatan di Rumah Sakit Paru yang terpapar Covid-19 sebanyak 27 orang sejak Januari hingga Juni. Namun kami tetap berusaha maksimal untuk melayani pasien yang terkonfirmasi positif," kata Direktur RS Paru Sigit Kusumajati.

Sebagian besar nakes itu sudah sembuh. Saat ini tinggal 12 orang yang masih dirawat dan menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Kondisi tenaga kesehatan kami yang terkonfirmasi positif berangsur-angsur membaik dan mudah-mudahan hasil usapnya (swab) negatif, sehingga bisa kembali melayani pasien di RS Paru Jember," ucapnya seperti dilansir Antara.

Dia menjelaskan, ada empat ruangan isolasi khusus dengan 49 tempat tidur di RS Paru Jember yang digunakan untuk menangani pasien Covid-19. Masing-masing ruang isolasi dijaga oleh 16-23 tenaga kesehatan.

"Sebenarnya RS Paru Jember kekurangan tenaga kesehatan dan kami tidak mungkin membuka ruangan lagi untuk pasien Covid-19 dengan jumlah tenaga kesehatan yang sangat terbatas, karena berisiko tinggi tenaga kesehatan akan sangat kelelahan," jelasnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan di Kabupaten Jember, sejak Maret 2020 hingga pertengahan Juni 2021, tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 berjumlah 548 orang. Dua dokter di antaranya meninggal dunia, yakni dokter umum dan spesialis obgyn.

Meski tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19 yang trennya semakin meningkat, namun berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, insentif mereka belum dicairkan selama beberapa bulan.

Pemerintah juga belum tepat waktu membayar klaim tunggakan rumah sakit yang merawat pasien Covid-19, sehingga berdampak pada terganggunya arus kas (cashflow) rumah sakit di saat jumlah pasien yang terkonfirmasi positif yang menjalani perawatan meningkat.

Saat ini rata-rata tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 pada rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Kabupaten Jember mencapai 87,78 persen.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Wilayah Pesisir Pantura Jateng Kembali Dilanda Banjir Besar, Ketinggian Air Capai 1,5 Meter
Wilayah Pesisir Pantura Jateng Kembali Dilanda Banjir Besar, Ketinggian Air Capai 1,5 Meter

Banjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Banjir di Demak-Kudus: Kementerian PUPR Kerja Siang Malam Tutup Tanggul Jebol
Jokowi soal Banjir di Demak-Kudus: Kementerian PUPR Kerja Siang Malam Tutup Tanggul Jebol

Sebanyak enam tanggul jebol pascahujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Jawa Tengah pada Rabu (13/3).

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran
3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran

Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.

Baca Selengkapnya