Merdeka.com - Puluhan relawan kemanusiaan dari berbagai organisasi di Mojokerto, Jatim, Senin (3/7) petang, menggelar salat gaib dan doa bersama untuk 8 orang korban jatuhnya Helikopter Basarnas di Temanggung, Jawa Tengah, pada Minggu (2/7). Para relawan ini juga mendoakan, supaya keluarga korban diberikan kesabaran dan tabah menghadapi musibah ini.

Salat gaib digelar di halaman Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto, di Jalan Raya Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto. Puluhan relawan dari berbagai organisasi, seperti PMI, LPB-NU, Semangat Masyarakat (Semar), Tagana, dan instansi penanggulangan bencana lainnya. Selama kegiatan, mereka mengikatkan pita warna hitam di tangan kiri, sebagai bentu belasungkawa atas meninggalnya 4 orang tim Basarnas dan 4 orang kru Helikopter dalam musibah tersebut.

Tak sedikit dari para relawan ini meneteskan air mata saat mendoakan 8 orang korban meninggal dalam musibah jatuhnya helikopter di Temanggung, Jawa Tengah, saat menjalankan misi kemanusiaan.

"Kami yang ada di Mojokerto, ikut berduka cita sedalam dalamnya bagi saudara saudara kita yang telah dipanggil Allah SWT. Semoga arwahnya diterima di sisi Allah SWT, dan mereka diberikan tempat terbaik di surga. Kepada keluarga yang ditinggalkan mudah-mudahan diberikan ketabahan, kesabaran dan diberikan kekuatan iman," kata Samsul, salah satu relawan mendoakan 8 korban meninggal, Senin (3/7).

Usai salat gaib dan doa bersama, puluhan orang relawan ini menyanyikan lagu Padamu Negeri, sambil berpegangan tangan. Ini sebagai bentuk belasungkawa terhadap meninggalnya 8 orang dalam kecelakaan jatuhnya Helikopter, dalam melaksanakan tugas kemanusiaan.

"Semoga musibah ini, menjadikan semangat bagi para relawan di Mojokerto, dalam melaksanakan kegiatan dan misi kemanusiaan di waktu yang akan datang," ucap Samsul.