Puluhan Masyarakat Kulon Progo Ikuti Pelatihan Wirausaha Batik
Merdeka.com - Sebanyak 40 peserta dari masyarakat Kulon Progo, mengikuti program pelatihan kewirausahaan terintegrasi (PKT) batik di galery batik Banyu Sebrang, Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Senin (4/11). PKT batik tahap pertama selama 40 jam pelajaran (JP) ini, akan digelar selama 5 hari, mulai dari tanggal 4 hingga 8 November.
Dalam sambutannya, Kepala Balai Besar Peningkatan Produktivitas (BBPP) Kemnaker, Chairul Fadhly Harahap mengatakan PKT batik digelar untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja masyarakat Kulon Progo, melalui revitalisasi BLK dan pembentukan BLK Komunitas. Selanjutnya PKT batik hasil kerja sama BBPP Kemnaker dengan Wakil Bupati Kulon Progo ini, akan dengan dibuat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan diharapkan dapat bermanfaat maksimal bagi masyarakat Kulon Progo.
"Kami akan menjadikan Kulon progo sebagai skill development center dan center of productivity BBPP Kemnaker. Karena itu masyarakat harus produktif, dan produktivitas ini harus efektif, efisien serta bermutu sehingga memiliki nilai tambah yang produktif," kata Chairul.
Menurut Chairul, PKT di Kulon Progo merupakan rangkaian safari produktivitas ke berbagai daerah bentuk komitmen nyata BBPP Kemnaker, dalam meningkatkan produktivitas masyarakat Indonesia. Terutama kegiatan pelatihan di sektor informal, yaitu masyarakat yang sedang merintis UKM dan yang telah memiliki UKM.
"Setelah pelatihan akan mendapatkan pendampingan terintegrasi melalui coaching dan mentoring untuk memastikan keberlangsungan pelatihannya berupa keberhasilan peserta pelatihan mendirikan usaha," ujarnya.
©2019 Merdeka.comChairul mengatakan dengan menurunnya pengangguran 50 ribu orang setahun terakhir, sejalan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang turun menjadi 5,01 persen pada Februari 2019. Dengan jumlah kelompok usia produktif yang cukup tinggi, Indonesia sedang mengalami bonus demografi, dan ini menjadi aset pemerintah untuk meningkatkan kualitas produktivitas perekonomian.
"Saat ini waktu yang tepat, untuk segera melakukan pembangunan dan menciptakan SDM yang unggul, produktif dan berdaya saing dalam berwirausaha. Salah satunya melalui program PKT," kata Chairul.
Untuk menjamin keberhasilan dan keberlangsungan pelatihan, Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo mengimbau masyarakat yang telah memilih pelatihan batik sebagai bidang usahanya agar tetap konsisten dan komitmen untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan usahanya.
Sutedjo menambahkan melalui program pelatihan kewirausahaan terintegrasi hasil kerja sama berbagai pihak, akan memiliki efek signifikan dalam meningkatkan produktivitas masyarakat Kulon Progo. "Diharapkan kegiatan ini berdampak pada meningkatnya jumlah tenaga kerja dan berkurang nya tingkat pengangguran," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar meyakini, hasil produksi pengrajin batik Sukoharjo bila dibawa ke tempat yang lebih baik pemasarannya maka nilai jual ekonominya akan bertambah.
Baca SelengkapnyaDalam selembar batik khas Ciwaringin terdapat perjuangan rakyat melawan penjajahan.
Baca SelengkapnyaBatik Ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang proses produksinya menggunakan pewarna alami
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keberadaan sentra batik di Kampung Giriloyo ini turut membuat Kalurahan Wukirsari menyabet gelar Anugerah Desa Wisata Tahun 2023.
Baca SelengkapnyaProduk kerajinan batik kayu di Krebet telah menjangkau pasar nasional maupun internasional
Baca SelengkapnyaKTP sakti ini nantinya akan memudahkan masyarakat mengakses Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Tani, Kartu PKH hingga BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaGanjar sepakat impor batik harus dibatasi melalui regulasi yang jelas.
Baca SelengkapnyaHingga kini, masih dijumpai bangunan-bangunan kuno peninggalan kolonial di Ambarawa.
Baca SelengkapnyaPekalongan tidak hanya batik, tetapi juga memiliki tempat wisata indah dan unik.
Baca Selengkapnya