Psikis Korban Pelecehan Seksual di KPI Disebut Sudah Mulai Stabil Meski Masih Trauma
Merdeka.com - MS, korban pelecehan seksual yang diduga terjadi di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat secara perlahan mulai mampu bangkit menenangkan psikisnya. Ketua tim investigasi yang dibentuk KPI Pusat, Dian Kartikasari mengatakan indikasi kemampuan MS adalah keluar dari grup WhatsApp.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor KPI Pusat, Dian menyampaikan, kondisi MS sudah mulai stabil kendati belum pulih dari rasa trauma. Namun, MS berani bersikap untuk keluar dari grup Whatsapp, di mana di dalam grup tersebut ada terduga pelaku, dan pembicaraan grup tersebut kerap berisi umpatan dan kata-kata kotor.
"Komunikasinya buruk, itu banyak omongan-omongan kotor banyak sekali jadi dia stres dan ada pelaku juga di situ di dalam grup itu, makanya dia keluar dari Whatsapp dan hanya diskusi dengan koordinator," ucap Dian, Selasa (30/11).
Dian juga menceritakan, psikis MS berpengaruh terhadap keluarga di rumahnya. Bahkan, sang istri mengalami keguguran akibat stres melihat kondisi MS .
"Jadi dia tertekan ya, karena dia satu-satunya orang yang agak tegar. Jadi dia mendampingi ibunya karena ibunya stres sekali, mendampingi suaminya, dan mendampingi anaknya yang masih kecil karena suaminya mengurung diri. Menarik diri," jelas Dian.
Sementara itu, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Agung Suprio memastikan akan menindaklanjuti rekomendasi Komnas HAM terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di institusi KPI. KPI memastikan tidak akan mentolerir tindakan ataupun sikap sikap yang termasuk dalam pelecehan seksual.
"KPI pusat akan bersikap tegas dan tidak mentoleransi kekerasan seksual dengan memberikan sanksi berdasarkan peraturan yang berlaku," ucap Agung.
Sanksi sebagaimana disampaikan Agung, dalam kasus ini masih belum dapat dilaksanakan hingga hasil penyelidikan polisi keluar.
Selama proses hukum berjalan, Agung memastikan KPI Pusat akan menjadikan rekomendasi Komnas HAM sebagai acuan dalam pembuatan kebijakan. Tujuannya, agar kejadian serupa, tidak terulang.
"KPI Pusat akan menindaklanjuti hasil kajian dan rekomendasi Komnas HAM sebagai acuan pembuat kebijakan agar tidak terulang kasus serupa," ucapnya.
Agung juga menyampaikan, bahwa pendampingan tetap diberikan kepada terduga korban. Untuk itu, KPI Pusat membentuk sebuah tim yang terdiri dari aktivis dan anggota KPI Pusat. Ketua tim tersebut adalah Dian Kartikasari, seorang aktivis perempuan.
Sebagaimana diketahui, Komnas HAM merekomendasikan Ketua KPI Pusat wajib memberi dukungan kepada MS, terduga korban pelecehan seksual, baik secara moral ataupun mekanisme kebijakan dalam rangka pemulihan korban.
Komnas HAM juga mendorong KPI Pusat memberikan edukasi pencegahan kekerasan/pelecehan seksual antar sesama, dan berperan aktif dalam berkoordinasi dengan polisi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.
Baca SelengkapnyaMunculnya stres pada kehidupan sehari-hari merupakan hal yang tidak bisa dihindari
Baca SelengkapnyaPenyebab tidak PMS 2 bulan bisa dipengaruhi oleh beragam faktor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Baca SelengkapnyaKondisi psikis itu diketahui usai KPAI bertemu korban di kantor P2TP2A Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaSejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaIbu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca SelengkapnyaKorban dan temannya pun melarikan diri karena ketakutan.
Baca SelengkapnyaSiswi SD yang menjadi korban kekerasan seksual dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), di Bandung K (12) kini menjalani pemulihan trauma.
Baca Selengkapnya