Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Praktik pungli masih marak di Samsat Bogor

Praktik pungli masih marak di Samsat Bogor gedung samsat. merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Kebijakan Pemprov Jawa Barat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekaligus sebagai upaya pencapaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan memberlakukan pemutihan atau membebaskan biaya (gratis) bea balik nama kendaraan dan denda pajak kendaraan bermotor, ternyata banyak dikeluhkan masyarakat.

Kondisi tersebut juga sangat ironis di tengah kampanye Presiden Joko Widodo terkait pemberantasan aksi pungutan liar (pungli) dengan menggelar operasi di setiap instansi, sepertinya belum serius dijalankan oleh kantor pelayanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Kota Bogor.

Buktinya berdasarkan pantauan di lokasi kantor pelayanan tiga instansi pemerintah (Dispenda Jabar, Polres Bogor Kota dan Jasa Raharja) yang terletak di Jalan Ir H Juanda, Bogor Tengah, Kota Bogor itu, masih marak dan terjadi aksi-aksi pungli. Baik itu dilakukan oleh oknum berseragam tiga instansi tadi, maupun orang-orang yang berpakaian bebas (calo), Jumat (21/10).

Namun demikian, aksi yang kurang terpuji dan kerap menjadi buah bibir di kalangan masyarakat atau rahasia umum terkait praktik pungli di kantor pelayanan publik itu, tidak terlalu mencolok seperti sebelum-sebelumnya. Khususnya saat orang nomor satu di negeri ini ikut melakukan operasi tangkap tangan bersama Polri di lingkungan Kementerian Perhubungan.

Terlebih Pemprov Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) tengah menggelar 'Tax Amnesty' bagi para pemilik kendaraan yang berdomisili di Jabar melalui kebijakan Bebas Bea Balik Nama (BBN) ke-2 dan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) terhitung mulai 17 Oktober hingga 24 Desember 2016 di seluruh kantor Samsat yang ada di Jawa Barat.

"Meski harus antre dan menghabiskan waktu lama, saya sengaja mengurus balik nama kendaraan motor sekarang juga karena ada program pemutihan buat balik nama dan tidak dikenakan denda. Saya kira benar-benar gratis, kenyataannya di beberapa loket BBN dan Mutasi saya diminta bayar Rp 100 ribu. Di loket sebelumnya juga disuruh bayar mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu," ujar IS (45), warga Bogor Selatan, Kota Bogor, saat ditemui di kursi antrean loket kasir, kantor Samsat Kota Bogor, Jumat (21/10).

Hal senada diungkapkan, RA (38), warga Kedunghalang Talang, Kelurahan Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor. Ia mengaku sengaja mengurus balik nama kendaraan roda empat bekas yang baru dibelinya sekarang karena kebetulan sedang ada program pemutihan.

"Mobil saya pajaknya mati sudah dua tahun, dan baru sempat mengurus balik nama sekarang selain karena baru punya uang juga karena ada waktu luang untuk mengurus sendiri. Apalagi sekarang sedang digratiskan biaya balik nama dan denda pajaknya dihapus. Makanya saya rela menghabiskan waktu berjam-jam di sini," ujar dia.

Ia mengaku datang ke kantor Samsat pukul 10.30 WIB, untuk mengurus balik nama kendaraan dan bayar pajak kendaraan roda empat merk Suzukinya sendiri tidak melalui biro jasa atau calo, dikarenakan mempunyai biaya pas-pasan dan baru selesai pukul 15.30 WIB.

"Kalau lewat biro jasa, calo atau leasing tempat kita kredit kendaraan, bisa menghabiskan Rp 4 juta-Rp 5 juta. Tapi tadi saya mengurus sendiri sesuai yang tertera dalam STNK atau resmi hanya Rp 1,9 juta. Itu belum termasuk biaya Rp 150 ribu di loket BBN atau mutasi, cek fisik, arsip pajak dan pengambilan plat nomor yang diperkirakan habis Rp 50 ribu," tukasnya.

Tak hanya itu, ia juga mengaku bingung dan mempertanyakan terkait biaya Rp 150 ribu yang dipungut di loket BBN atau mutasi. Selain karena petugas berseragam kepolisian yang melayaninya tidak memberikan penjelasan terkait peruntukan, juga tidak ada bukti kwitansi atau nota pembayaran.

"Bahkan tadi di sebelah saya ada ibu-ibu yang duduk antrean melihat saya mengeluarkan uang Rp 150 ribu, menanyakan biaya itu untuk apa. Saya jawab, tidak tahu bu, tidak dijelaskan sama petugasnya, tiba-tiba diminta begitu saja," ujarnya.

Meski tidak secara terang-terangan dan terbuka, aksi pungli dan percaloan yang dampaknya merusak sistem pelayanan prima di kantor bersama satu atap itu, namun berdasarkan pantauan masih ada beberapa petugas berseragam dan berbatik rapi terlihat sibuk mondar-mandir mengurus sambil membawa map berkas-berkas dari satu loket ke loket lain.

"Memang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, saya perhatikan tidak lagi terlihat hilir mudik biro jasa atau calo yang sibuk mengurus dokumen kendaraan. Tapi sekarang, mungkin dampak dari kebijakan Presiden yang memberantas pungli atau calo sedang gencar, sehingga mempengaruhi ekspresi pelayanan petugas di masing-masing loket. Ada yang terang-terangan meminta dan ada yang tidak minta tapi wajahnya selalu cemberut saat melayani," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP Irwandi saat dikonfirmasi terkait masih maraknya praktik pungli dan calo di lingkungan kantor Samsat Kota Bogor, enggan memberikan tanggapan. Baik dihubungi melalui telepon maupun layanan pesan singkat.

Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota AKBP Suyudi AS tidak menampik jika praktik pungli di kantor Samsat Kota Bogor masih kerap terjadi. "Kemungkinan (masih ada pungli) lewat calo. Kalau ada yang lewat anggota (berseragam Polri) laporkan segera," ujar Suyudi saat dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat, Minggu (23/10).

Lebih lanjut ia menegaskan, pihaknya tidak ada akan segan untuk menindak oknum-oknum kepolisian yang melakukan pungli saat melakukan pelayanan, tak hanya di jalan raya tapi di lingkungan kantor pelayanan dokumen berkendara (SIM/STNK/BPKB). "Akan tindak tegas (jika ada anggota yang melakukan pungli). Sebab, pada jumat minggu lalu kita sudah melakukan sidak," tandasnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor Hingga Libur Tahun Baru 2024

Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor Hingga Libur Tahun Baru 2024

Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor akan diterapkan hingga Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Ganjil Genap di Jalur Puncak Bogor Diberlakukan hingga Libur Tahun Baru 2024

Ganjil Genap di Jalur Puncak Bogor Diberlakukan hingga Libur Tahun Baru 2024

Polres Bogor tetap melanjutkan rekayasa lalu lintas dengan alasan mengantisipasi kemacetan.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks

Polresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks

Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.

Baca Selengkapnya
Malam Tahun Baru, Jalur Puncak Ditutup Sejak 31 Desember hingga 1 Januari 2024

Malam Tahun Baru, Jalur Puncak Ditutup Sejak 31 Desember hingga 1 Januari 2024

Mulai pukul 18.00 sampai 06.00 WIB dan arus kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Kabupaten Bogor Temukan Penggelembungan Suara Antarpartai dan Antarcaleg

Bawaslu Kabupaten Bogor Temukan Penggelembungan Suara Antarpartai dan Antarcaleg

Beberapa kecamatan yang tercatat mengalami pergeseran suara antara lain, Ciseeng, Klapanunggal, Gunungputri, Bojonggede, Jasinga, dan Citeureup.

Baca Selengkapnya
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya
Budayawan Sujiwo Kritik Keras Kapolri Soal Lampu Polisi yang Warna Biru Bikin Sakit Mata

Budayawan Sujiwo Kritik Keras Kapolri Soal Lampu Polisi yang Warna Biru Bikin Sakit Mata

Dikritik oleh masyarakat tentang lampu rotator yang terlalu silau, Kapolri perintahkan mobil polisi untuk memasang skotlet agar tidak mengganggu pengendara.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Ponpes Al Washilah Lemo Polman Renggut Korban Jiwa, 2 Santri Meninggal Dunia

Kebakaran Ponpes Al Washilah Lemo Polman Renggut Korban Jiwa, 2 Santri Meninggal Dunia

Kebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.

Baca Selengkapnya