Polisi temukan dugaan pidana ambruknya atap SMA di Bekasi
Merdeka.com - Penyidik Reskrim Polres Metro Bekasi menemukan unsur tindak pidana dalam kasus ambruknya atap SMA Negeri 1 Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Meski demikian, sampai saat ini belum ada penetapan tersangka dalam kasus tersebut.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, pihaknya telah memeriksa tujuh saksi terkait kasus ambruknya atap ruang kelas X IPS 3 dan 4 pada Selasa (28/2). Dalam insiden itu, 27 pelajar mengalami luka-luka.
"Kami masih mengembangkan keterangan saksi yang sudah diperiksa," ujar Asep, Rabu (8/3).
Tujuh saksi yang diperiksa mulai dari kepala sekolah berinisial AM, ketua panitia program pembangunan berinisial HAK, bendahara sekolah inisial MS, anggota komite sekolah inisial DD, wakil ketua komite sekolah inisial MM, pemborong kontruksi baja ringan inisial NP, dan BS pekerja kontruksi baja ringan.
Dari keterangan para saksi ditemukan unsur tindak pidana karena ambruknya atap itu menyebabkan kerugian harta benda orang lain dan atau mengakibatkan kecelakaan bagi orang lain.
Meski demikian, penyidik belum dapat menyimpulkan penyebab ambruknya atap dua ruang kelas tersebut. Adapun, kesimpulan menunggu hasil dari ahli bangunan konstruksi yang independen dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.
"Hingga kini, kami masih menunggu hasil penyelidikan Puslabfor Mabes Polri terkait penyebab kejadian ini," katanya.
Atap SMA Negeri 1 Muara Gembong tiba-tiba ambruk ketika proses belajar mengajar berlangsung sekitar pukul 08.00 WIB. Pelajar maupun guru terkejut tiba-tiba mendengar suara gemuruh dari atap disusul jatuhnya material seperti genting dan baja ringan.
Padahal, kata dia, saat kejadian tidak terjadi hujan, ataupun ada angin kencang. Akibat dari kejadian itu, sebanyak 27 pelajar yang sekolah tersebut mengalami luka-luka. Kini kondisi korban sudah sehat, hanya perlu penyembuhan trauma saja.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaSosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca Selengkapnya11 Kali Beraksi, Pembobol Spesialis Sekolah Dasar Diciduk
Modusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Garang Bawa Pedang di Jalan, Tiga Remaja Tertunduk Lemas saat Bertemu Ibu usai Diciduk Polisi
Tiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca SelengkapnyaBerkas 6 Penyekap dan Pemerkosa Siswi SMP Segera Dilimpahkan ke Kejari, 3 Tersangka di Bawah Umur
Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaPolisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaIbu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Tak Perlihatkan Gestur Sedih, Anggap Korban Masih Hidup
Gestur itu diungkap KPAD Kota Bekasi saat mendampingi tersangka menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaPerkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan
Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaPolisi: Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Marah-Marah ke Semua Orang saat Diperiksa, Cenderung Agresif
Ibu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca Selengkapnya