Polisi Tegaskan Pembatasan Internet di Papua Bukan untuk Tutupi Fakta
Merdeka.com - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo membantah pembatasan akses internet sengaja dilakukan untuk menutupi peristiwa sebenarnya yang terjadi di Papua. Menurutnya, pembatasan itu guna menyebarnya berita hoaks.
"Dibatasi dulu untuk menghindari berita hoaks itu meluas di masyarakat dan memicu anarkis terjadi," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/9).
Dedi menyebut, tidak ada pembatasan akses informasi dari Papua. Rencananya juga akan ada media center yang dibentuk khusus terkait kabar terbaru atas kondisi di sana.
"Kan setiap hari kan di-update terus. Minggu depan akan ada media center, semua di Menko Polhukam nanti," jelas dia.
Lebih lanjut, kata Dedi, terdata ada 52 ribu konten hoaks yang tersebar di media sosial terkait kerusuhan Papua. Jika pemberitaan bohong tersebut tidak diredam, besar kemungkinan kerusuhan tidak terhenti total.
"Ketika ada pembatasan akses internet, menurun drastis (aksi kerusuhan) dan bisa dikendalikan semua kejadian di lapangan," katanya.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal tersebut untuk menjaga kondusifitas pasca tragedi kerusuhan pemakaman mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaTingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen ngabuburit prajurit TNI yang bertugas di Papua saat menunggu waktu berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaDalam perjalanan pengantaran surat suara pemilu itu, para anggota kepolisian Puncak Jaya Papua tiba-tiba mendapati momen tak terduga.
Baca SelengkapnyaPolisi dan pegawai negeri di Papua Nugini mogok kerja karena gajinya dipotong.
Baca SelengkapnyaPolda Papua siap mengamankan prosesi kedatangan jenazah Lukas Enembe hingga pemakaman.
Baca SelengkapnyaDi pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.
Baca Selengkapnya