Polisi sita ponsel perekam video mesum yang beredar di Samarinda
Merdeka.com - Kepolisian mulai menemukan titik terang penyelidikan kasus video mesum sejoli yang beredar luas di Samarinda, Kalimantan Timur. Polisi telah menyita ponsel yang digunakan untuk merekam adegan mesum itu.
"Ya, ponsel yang diduga digunakan untuk merekam video itu, sudah kita amankan ya," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (27/10).
Sudarsono enggan mengungkapkan pemilik ponsel yang digunakan untuk merekam adegan demi adegan dalam video itu. "Masih tahap penyelidikan mas. Yang jelas ponsel itu milik (pemeran) yang ada di dalam video itu," ujar Sudarsono.
Kepolisian kerja maraton untuk mengungkap kasus ini, pascapelaporan orangtua pemeran wanita, di dalam video itu, Senin (23/10) lalu. Bahkan, pemeran pria, RA (19), telah dimintai keterangan penyidik.
"Terlapor dalam kasus ini, RA, juga sudah kita minta keterangan. Intinya, sejak kasus ini dilaporkan ya. Statusnya RA si terlapor ini masih saksi ya," tambah Sudarsono.
"Tim di Jakarta (yang berencana menemui pemeran wanita) juga belum kembali. Yang jelas, kita juga cari saksi-saksi lain, termasuk yang ada di luar kota Samarinda," ungkap Sudarsono.
Sudarsono mengingatkan video mesum yang beredar di Samarinda berbeda dengan video porno yang diduga diperankan oleh alumni Universitas Indonesia. "Beda kasus, karena beda video. Penyebar video di Samarinda ini, terus kita cari," tegas Sudarsono.
Diketahui, video mesum sejoli berdurasi 5 menit, beredar melalui pesan instan dan medsos. Sempat mencuat dugaan, pemeran video sebagai siswa salah satu sekolah favorit di Samarinda, meski dipastikan dugaan itu salah.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca SelengkapnyaKanit PPA Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah, mengatakan, ada dua berkas konten video porno yang saat ini mereka dalami.
Baca SelengkapnyaKegiatan itu pun bisa diikuti secara daring melalui tautan yang sudah disiapkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi telah memeriksa delapan orang saksiuntuk mengusut laporan dugaan pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaPolda Jawa Tengah mengakui meminta Rektor Unika Soegijapranata Semarang Ferdinandus Hindiarto untuk membuat video testimoni kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDalam narasi video disampaikan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan.
Baca SelengkapnyaBEM berharap kampus memfasilitasi aduan korban sehingga tuntutan korban dapat terakomodir dengan baik.
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengultimatum selebgram Siskaeee agar menghadiri pemeriksaan perdana sebagai tersangka kasus industri film porno lokal.
Baca Selengkapnya