Polisi sebut senjata rakitan pelaku perampokan didapat dari Sumatera
Merdeka.com - Dalam waktu singkat terjadi dua kasus perampokan dengan menggunakan senjata api yakni di depan SPBU Daan Mogot dan di perumahan karawaci. Pelaku tidak segan menghabisi nyawa korbannya.
Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Rikwanto menegaskan, polisi tengah mengejar pelaku dan jaringannya. Polisi sudah mengidentifikasi para pelaku. Dia meyakini, penangkapan pelaku hanya tinggal menunggu waktu. Menurutnya, komplotan perampok bersenjata api ini adalah kelompok spesialis dengan sasaran tertentu.
"Pelaku itu kan punya kecenderungan untuk melakukan tindak pidana tertentu seperti curanmor dia sasarannya kendaraan bermotor, nah yang di Cengkareng itu spesialis nasabah," ujarnya di lapangan Bhayangkara Polri, Jakarta Selatan, Rabu (14/6).
Polisi telah mengungkap senjata yang dipakai para pelaku. Senjata rakitan itu dibuat industri rumahan di daerah Sumatera. "Senpi itu jelas dugaan kuat rakitan ya dari perkenaannya kepada korban seharusnya dari jarak dekat kalau itu pabrikan itu bisa tembus," imbuhnya.
Dia menuturkan, ada 3.000 pucuk senjata api rakitan yang berhasil diamankan dari hasil pengembangan dan razia yang dilakukan Mabes Polri ke daerah Sumatera. Banyaknya jumlah senjata yang disita tidak serta merta diartikan lemahnya pengawasan polisi terhadap peredaran senjata api di wilayah Sumatera. Rikwanto menegaskan, pengerajin senjata api rumahan termasuk tindakan ilegal dan dapat dipidana.
"Tidak ada sejarahnya orang buat senjata rakitan ya itu kenakalan karena seseorang punya kemampuan otodidak, pasalnya dia bisa kena Undang-undang darurat, bisa kena membantu melakukan perbuatan melanggar hukum," ucapnya.
Dari peristiwa kejahatan jalanan dengan menggunakan senjata api, polisi meminta kerja sama masyarakat untuk meningkatkan penjagaan lingkungan sekitar.
"Memang dimanapun bisa terjadi kejahatan itu. Yang jelas kita bersama masyarakat harus bisa menciptakan situasi kondusif seperti pengamanan lingkungan di kampung maupun di komplek perumahan maupun pertokoan," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPerseroan selalu gencar melakukan pembukaan pabrik baru hingga akuisisi setiap tahunnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Petugas juga melakukan pemetaan sejumlah titik rawan macet.
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaKerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaSeorang camat di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial B, ditangkap polisi saat mengonsumsi sabu di ruang kerjanya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperit Ini
Baca Selengkapnya