Polisi Kirim Panggilan Kedua Pemeriksaan Bos Muncikari Publik Figur PA
Merdeka.com - Kasus prostitusi online yang sempat membelit publik figur finalis putri pariwisata Indonesia berinisial PA dan menjerat dua tersangka muncikari masih terus dikembangkan polisi. Terbaru, polisi menemukan fakta bahwa terduga bos muncikari berinisial D yang kini tengah dicari polisi itu ternyata memiliki nama asli berinisial A.
Temuan fakta baru ini diakui Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum), Kombes Pol Gideon Arif Setyawan. Polisi menemukan data baru bos muncikari Soni Dewangga. Awalnya polisi menyebut inisialnya D. Ternyata dia berinisial A dan memiliki anak buah di seluruh kota Indonesia.
"Setelah kita lakukan penyelidikan, D ini ternyata kita yakini bernama A. D itu hanya nama lainnya A," ujar pria yang akan berpindah jabatan menjadi Dirreskrimsus Polda Jatim ini, Rabu (20/11).
Dia menambahkan, untuk mengorek keterangan A, polisi kembali melakukan pemanggilan. Panggilan kedua ini dilayangkan polisi, setelah pada panggilan pertama sebagai saksi, A mangkir.
"Kita panggil lagi. Alamat yang bersangkutan sudah ketemu," tambahnya.
Sementara itu, untuk talent berinisial B, polisi kembali melakukan pemanggilan. Sebab, pada pemanggilan pertama, B tidak hadir tanpa alasan. "Kita juga panggil lagi," tegasnya.
Manajer Artis Merangkap Muncikari
Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, berdasarkan pengakuan yang diperoleh penyidik dari tersangka muncikari S (Soni Dewangga), ada muncikari lain yang disebutnya sebagai bos besar muncikari.
Bos besar muncikari ini disebut-sebut memiliki data base sejumlah artis yang bisa diorder di setiap kota yang ada di Indonesia.
"Penyidikan berkembang. Muncikari atas nama D ini adalah bosnya muncikari. Dia yang memegang seluruh data base. Menurut pengakuan sangat besar sekali. Dia mengorder seluruh talent artis di setiap kota," ujarnya di Mapolda Jatim, Senin (4/11).
Dikonfirmasi mengenai latar belakang bos muncikari ini, Kapolda menyebut profesinya sebagai manajer artis. Namun, hal itu didapatnya dari pengakuan sementara salah seorang tersangka.
"Kalau kita ungkap kita tahu dia manajemen atau perorangan. Tapi sementara ini dia menjadi manajer artis katanya," tegasnya.
Kasus ini sendiri terungkap, setelah Polisi menggerebek sebuah kamar hotel di Kota Batu, Malang, Jawa Timur pada Jumat (25/10) malam. Dalam penggerebekan itu, polisi mendapat sepasang lelaki dan perempuan usai melakukan persetubuhan.
Si perempuan diketahui merupakan seorang publik figur berinisial PA. Sedangkan lelaki hidung belang diketahui berinisial JW. Selain kedua orang itu, polisi juga menangkap seorang pria berinisial JL yang diduga sebagai muncikari dari PA. Selain JL, polisi juga menangkap muncikari bernama Soni Dewangga.
Muncikari Soni inilah yang diyakini polisi sebagai pihak yang akan membuka tabir prostitusi online para publik figur.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaLantaran anak sesekali tersenyum melihat aksi ibunya saat berdinas, sang Provos justru memberi pernyataan tegas.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menariknya, sang komandan dan anggotanya ini menggunakan kata istilah yang bisa bikin senyum-senyum sendiri.
Baca SelengkapnyaSekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota polisi melepaskan tembakan usai diancam golok orang tak dikenal. Ini kronologinya.
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaMenurut pengakuannya, para tersangka telah 18 kali membuat dan menjanjikan membuat STNK khusus atau pelat nomor rahasia yang ternyata palsu.
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca Selengkapnya