Polisi gerebek tambang emas ilegal di Sintang, 4 penambang kabur

Merdeka.com - Polisi di Kalimantan Barat, kembali membongkar praktik penambangan emas ilegal. Dua lokasi sebelumnya di kabupaten Sanggau. Kali ini, giliran di kabupaten Sintang. Tiga puluh polisi melakukan penggerebekan, 4 penambang kabur ke hutan.

Penggerebekan di kelurahan Tanjung Puri, kecamatan Sintang itu, dilakukan Minggu (16/7) siang kemarin. Tiga puluh polisi menyisir kawasan Sungai Keliling, lokasi penambangan emas ilegal.

"Puluhan personil Poltes Sintang itu disebar di 6 titik di sekitaran Sungai Keliling di Tanjung Puri. Kapolres Sintan (AKBP Sudarmin) yang memimpin langsung operasi itu," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Barat Kombes Pol Sugeng Hadi Sutrisno, dalam keterangannya kepada wartawan di Pontianak, Senin (17/7).

"Tim yang tiba di lokasi, menemukan ada 10 lokasi penambangan emas tak berizin. Empat lokasi pertama, ada 4 orang yang melarikan diri melalui sungai, ke semak belukar," ujar Sugeng.

Peralatan tambang emas yang ditinggal penambang itu, akhirnya dibongkar, lantaran tidak memungkinkan dibawa ke Mapolres Sintang. Mengingat, medan menuju ke areal tambang sangat sulit.

"Tim terus menyisir, akhirnya memergoki 12 orang penambang emas ilegal, dan kita amankan barang bukti dari 6 lokasi lain di kawasan sungai itu," ungkap Sugeng.

"11 orang penambang kita tetapkan sebagai tersangka. Karena seorang lagi cuma saksi, tidak ikut menambang. Hanya membawakan makan untuk pekerja," tambahnya.

Dijelaskan Sugeng, adapun barang bukti yang disita dari lokasi antar lain 6 unit mesin dompeng, 12 lembar kain alas emas, 4 alat dulang, pipa dan sajam jenis parang.

Sebelumnya, Polda Kalimantan Barat, selama 2 hari pada 14-15 Juli 2017 lalu, membongkar praktik penambangan emas illegal di 2 kecamatan di Kabupaten Sanggau. Belasan orang diamankan dari lokasi penambangan, hasil dari Operasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Kapuas 2017.