Polisi bakal bongkar makam bocah diduga tewas dianiaya ayah tiri di Samarinda
Merdeka.com - Pihak kepolisian berencana membongkar makam Hs, siswa putus sekolah di Samarinda, Kalimantan Timur. Bocah berusia sepuluh tahun itu sebelumnya meninggal diduga akibat dianiaya ayah tirinya Rahmatullah (31).
Reskrim Polsekta Sungai Kunjang, memang telah menetapkan tersangka sekaligus menahan Rahmatullah. Sementara, ibu kandung Hs, Trisnawati, hingga kini masih diamankan untuk memudahkan polisi mengembangkan kasusnya.
Dalam penyelidikan keterangan keduanya dan keterangan saksi belum ada kesesuaian. Rahmatullah memang mengakui telah menganiaya Hs. Namun, saat Hs kondisi terikat, Rahmatullah sedang tidak berada di rumahnya. Saat itu warga sekitar malah mendengar teriakan meminta ampun kepada ibunya di rumah.
Keterangan diperoleh merdeka.com, saat diketahui badan Hs kaku, bocah itu sudah berada di pembaringan tempat tidur. Sebelumnya, dalam kondisi suhu badan yang tinggi, Hs sempat dimandikan oleh ibunya.
Kasus dugaan penganiayaan terhadap anak itu, jadi atensi Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto. "Tersangka ini memang bapak tiri dari anak itu dan Kapolsek sudah melakukan pemeriksaan tersangka," kata Vendra, ditemui merdeka.com, di Mapolresta Samarinda, usai memimpin apel kenaikan pangkat personelnya, Sabtu (31/12).
Vendra menerangkan, selain berencana membongkar makam korban Hs, polisi juga berencana memeriksa kejiwaan Rahmatullah. "Korban memang sudah dimakamkan dan kita akan bongkar makamnya. Kita juga akan gunakan saksi ahli untuk memastikan kondisi kejiwaan tersangka," ujar Vendra.
Vendra memastikan semua proses penyelidikan dan penyidikan, dilakukan sesuai prosedur. "Kemungkinan bisa terjadi, bongkar makam juga untuk proses autopsi (memastikan penyebab kematian Hs)," tukasnya.
Selain itu juga, menurut Vendra, tidak menutup kemungkinan, ada tersangka baru. "Peran ibunya ini masih kita dalami. Kalau penyampaian ibunya mengaku sudah melarang (anaknya dipukuli Rahmatullah)," pungkas Vendra.
Diketahui, Rahmatullah diciduk polisi, Sabtu (30/12) malam, usai dilaporkan warga yang curiga bocah Hs, meninggal tidak wajar akibat dianiaya. Di kantor polisi, Rahmatullah mengaku menganiaya Hs karena kesal. "Anak saya itu, sering pulang larut, kadang subuh. Dicurigai juga sering curi uang tetangga," kata Rahmat kepada merdeka.com, Minggu (31/12).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaPolisi menjerat pelaku dengan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, pihak ponpes membantah korban tewas karena dianiaya
Baca SelengkapnyaSedangkan, keempat pelaku masih masih ditahan di Mapolres Kediri Kota.
Baca SelengkapnyaPolisi hingga kini menyelidiki dan membidik tiga tersangka baru dalam kematian santri tersebut.
Baca SelengkapnyaBerikut potret perwira polisi pamer otot bareng pensiunan Jenderal eks Kapolri.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca Selengkapnya