PNS Pemprov Jambi Nekat Kirim Foto Kelaminnya ke Mahasiswi

Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammd Azwindar Eka Satria (MAES) merekam mahasiswi inisial SS (22) sedang mandi di daerah Cempaka Putih.

Seorang guru SD di Kabupaten Lumajang melakukan aksi pelecehan seksual usai ketahuan memperlihatkan alat kelamin kepada muridnya melalui video call.

Tersangka berinisial UF merupakan seorang dokter yang sedang menempuh PPDS.

Dari keterangan pelapor, pencabulan dilakukan di salah satu rumah sakit dan rumah tersangka di Kota Jambi.

Tersangka cabul merupakan PNS di Bidang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jambi.

Korban terlihat meminta tolong dan menunjukan arah mobil diduga pelaku  cabul.

Korban diancam akan disebarkan video asusilanya. Saat ini tersangka sudah ditahan di rutan Polda Jambi.

Setelah ajakan hubungan intim ditolak, tersangka MRI malah mengirimkan video asusila berisi konten alat kelaminnya pada tanggal 26 Agustus 2024.

Saat tersangka beraksi kedua kali, korban merekamnya untuk dijadikan barang bukti.

Pelaku diserahkan ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Orang tua atau W melaporkan kejadian yang menimpa anaknya di Kabupaten Bengkalis.

Korban malah dijadikan tersangka oleh kubu pelapor karena dianggap suka mengunggah kasusnya dan membuat terlapor terpojok.

Selain kasus pornografi anak, Meutya juga mengungkap tingginya angka perundungan online dan paparan judi online di kalangan anak-anak Indonesia.

Alasan polisi melakukan pemeriksaan kejiwaan karena untuk menguatkan motif daripada kasus yang kini tengah ditanganinya.

Hasil penyelidikan, setidaknya sudah 10 kali aktivitas tukar pasangan berhasil terselenggara, delapan diantaranya di Bali.

Kedua terduga pelaku FI (27) dan PN (24) asal Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang.

Para korban tergiur iming-iming kedua pelaku dijanjikan menjadi model, namun malah dijadikan pemeran konten pornografi di media social.

Dua Pelaku Penyebaran Video Syur Mirip Anak Musisi Ditangkap, Begini Perannya

MR ditangkap oleh personel Polsek Cempaka Putih di daerah Depok, Jawa Barat

Dalam kurun waktu 7 bulan, atau rentang waktu Desember 2024 hingga Juni 2025, setidaknya meraup uang Rp65 juta.

Direktorat Reserse Umum Polda Metro Jaya menangkap dua pelaku tindak pidana eksploitasi anak dan pornografi di Depok, Jawa Barat.

Pasal pornografi belum diterapkan kepada tersangka karena masih menunggu pemeriksaan ahli informasi dan transaksi elektronik (ITE) dan pemeriksaan barang bukti.

Ade mengatakan pihaknya sudah mengamankan Anak berusia dibawah 18 tahun

Di grup tersebut berisikan konten-konten ataupun tulisan dari member grup membahas soal pengalaman inses mereka.