Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pimpinan tak jadi tersangka, hakim PN Medan kembali bersemangat

Pimpinan tak jadi tersangka, hakim PN Medan kembali bersemangat Humas PN Medan Erintuah Damanik. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan mengaku senang mendengar kabar Ketua PN Medan Marsidin Nainggolan, Wakil Ketua PN Medan Wahyu Prasetyo Wibowo dan hakim Sontan Merauke Sinaga tidak ditetapkan tersangka dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Medan, Selasa (27/8). Mereka mengaku kembali bersemangat setelah sempat sangat terpukul.

"Ya kami bersemangat karena itu pimpinan dan rekan kami tidak menjadi tersangka. Tapi kami juga bersedih (karena hakim Merry Purba dijadikan tersangka)," kata Humas PN Medan Erintuah Damanik, Rabu (28/8).

Dia mengatakan, pihaknya juga sebelumnya sudah mengingatkan awak media tidak menggunakan kata penangkapan dalam OTT itu. "Saya kan bilang hanya dimintai keterangan," ucapnya.

Saat ini, kata Erintuah, Marsudin, Wahyu dan Sontan masih berada di Jakarta, setelah sempat dibawa KPK. Keduanya diperkirakan akan pulang dalam satu atau dua hari ini.

Namun, Erintuah mengaku belum dapat menghubungi ketiganya. "Telepon mereka masih dialihkan," ucapnya.

Erintuah kembali menyatakan pihaknya akan terus berpegang pada asas praduga tidak bersalah. Namun, kata dia, jika ada hakim yang menjadi tersangka, MA biasanya menerbitkan SK pemberhentian sementara. Mereka kemarin bahkan sudah meminta nama-nama yang terjaring OTT.

Erintuah mengakui ruangan kerja Ketua dan Wakil Ketua PN Medan masih disegel KPK. "Kalau untuk membuka segel, kita tunggu KPK," ucapnya.

Dia juga memaparkan akan ada pelantikan Ketua dan Ketua PN Medan yang baru dalam waktu dekat. Mutasi ini sudah diagendakan jauh hari sebelum OTT KPK di PN Medan.

Marsudin segera dipromosikan menjadi hakim Pengadilan Tinggi Denpasar. Sementara Wahyu menjadi Ketua PN Serang.

"Kemarin rencananya serah terima jabatan tanggal 5 (Rabu) dari Pak Marsudin Nainggolan kepada Pak Djaniko Girsang. Tapi karena ada masalah ini, perintah dari Dirjen segera dilakukan pelantikan pada Senin (3/9), sedangkan serah terima jabatan dilakukan belakangan. Setelah mendengar penetapan KPK tadi, saya telepon, dan pelaksanaan pelantikan tetap dilakukan tanggal 3," jelas Erintuah.

Wakil Ketua PN yang baru juga segera dilantik. "Untuk wakil ketua PN, pelantikannya dilakukan Jumat (31/8). Pak Wahyu digantikan Pak Abdul Azis, juga bekas hakim dari sini," papar Erintuah.

Sebelumnya, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (28/8) pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Mereka saat itu mengamankan 4 hakim, termasuk Ketua PN Medan Marsudin Nainggolan dan Wakil Ketua PN Medan Wahyu Prasetyo Wibobo, bersama 2 panitera Helpandi dan Oloan Sirait. Selain itu, KPK juga menyatakan ada pihak swasta yang turut diamankan.

OTT ini terkait suap penanganan perkara korupsi Rp 132,4 miliar yang melibatkan Tamin Sukardi di Pengadilan Tipikor pada PN Medan. KPK hanya menetapkan 4 di antara mereka sebagai tersangka dalam kasus suap ini, yakni hakim adhoc Tipikor Merry Purba, Panitera Pengganti Helpandi, Pengusaha Tamin Sukardi dan staf Tamin bernama Hadi Setiawan.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPK Dikabarkan Operasi Tangkap Tangan di Sidoarjo, Sejumlah ASN Diamankan

KPK Dikabarkan Operasi Tangkap Tangan di Sidoarjo, Sejumlah ASN Diamankan

Walaupun sudah mengamankan sejumlah pihak, namun belum ada keterangan dari KPK.

Baca Selengkapnya
Aktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya

Aktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya

Korban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.

Baca Selengkapnya
90 Pegawai Terancam Dipecat dari KPK usai Terbukti Terlibat Pungli di Rutan

90 Pegawai Terancam Dipecat dari KPK usai Terbukti Terlibat Pungli di Rutan

Sebanyak 90 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga terlibat pungli di Rutan KPK bakal dipecat

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PPP Bakal Terima Kedatangan Prabowo dan Gerindra dengan Tangan Terbuka

PPP Bakal Terima Kedatangan Prabowo dan Gerindra dengan Tangan Terbuka

PPP masih fokus terhadap gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di MK.

Baca Selengkapnya
PPP Belum Ambil Sikap Hak Angket Pemilu, Singgung Ketua DPR Puan Maharani di Luar Negeri

PPP Belum Ambil Sikap Hak Angket Pemilu, Singgung Ketua DPR Puan Maharani di Luar Negeri

Kendati demikian, dia menghormati sikap dari fraksi di DPR yang telah menyatakan akan mendukung hak angket.

Baca Selengkapnya
Koalisi Perubahan Dipertahankan Sampai Pilkada DKI Jakarta 2024, NasDem, PKS & PKB akan Intensif Bertemu

Koalisi Perubahan Dipertahankan Sampai Pilkada DKI Jakarta 2024, NasDem, PKS & PKB akan Intensif Bertemu

Hermawi menyebut, ke depan bakal sering diadakan pertemuan antara fraksi PKS, NasDem, PKB yang ada di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Pimpinan: 190 Diperiksa, 50 Pegawai Terima Suap Pungli di Rutan KPK

Pimpinan: 190 Diperiksa, 50 Pegawai Terima Suap Pungli di Rutan KPK

Tak tanggung-tanggung, diduga sebanyak 93 pegawai lembaga antirasuh terlibat dalam skandal pungli ini.

Baca Selengkapnya
PKB Berharap PDIP Jadi Pemimpin Hak Angket

PKB Berharap PDIP Jadi Pemimpin Hak Angket

Anggota DPR dari PKB, Luluk Nur Hamidah PDIP menjadi pemimpin dalam hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
KPK Tahan Politikus PKB, Timnas AMIN Ingatkan Hukum Tak Jadi Alat Penguasa untuk Pukul Lawan Politik

KPK Tahan Politikus PKB, Timnas AMIN Ingatkan Hukum Tak Jadi Alat Penguasa untuk Pukul Lawan Politik

Politikus PKB Reyna Usman kini ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya