Pesantren di Tasikmalaya siap tampung pengungsi Rohingya
Merdeka.com - Pondok pesantren di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menyatakan kesiapannya menampung pengungsi Rohingya yang menjadi korban kekerasan dan konflik kemanusiaan. Ini sebagai bentuk kepedulian sesama muslim.
"Tidak ada alasan tolak pengungsi ditampung ke ponpes (pondok pesantren), mereka terzalimi, jadi banyak berkah kalau menampung mereka," ujar perwakilan pondok pesantren di Tasikmalaya, KH Aminuddin Bustomi seperti dilansir Antara, Senin (4/9).
Berdasarkan informasi yang diterima pesantren Tasikmalaya, muslim Rohingya sudah sampai ke wilayah Provinsi Aceh. Para pengungsi tersebut tentunya tidak hanya ditampung di Aceh, tetapi akan disebar ke beberapa daerah di Indonesia. "Kalau itu (disebar) dilakukan kapan pun kami siap," katanya.
Mekanismenya harus koordinasi dengan pemerintah melalui Kementerian Agama dan Kementerian Sosial agar penyebaran muslim Rohingya merata ke setiap daerah. Dia menyebut, Tasikmalaya memiliki 264 pesantren yang dapat menampung ribuan orang.
"Jumlah diatur lembaga masing-masing, misal satu ponpes tampung 10 orang, total Ponpes 264 bisa tampung ribuan orang," katanya.
Perwakilan pesantren dan organisasi masyarakat Islam se-Kota Tasikmalaya menggelar musyawarah menyikapi persoalan yang menimpa Rohingya di Myanmar. Berangkat dari keprihatinan kondisi muslim Rohingya, mereka terpanggil memberi bantuan.
"Ini bentuk kepedulian, di ponpes memang sudah banyak menampung yatim, nanti kebutuhan ditanggung lembaga," katanya.
Aminuddin menyampaikan, umat Islam di Indonesia tidak berdiam diri dengan tragedi kemanusiaan di Myanmar. Ia mengajak seluruh muslim meningkatkan kepedulian dan siap membantu warga Rohingya.
"Sebab masalah ini sudah jadi konsumsi dunia internasional," kata Pimpinan Ponpes Sulalatul Huda itu.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaMPU Aceh menyebut isu berkaitan etnis Rohingya yang beredar di media sosial belum tentu benar.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan aksi warga itu karena masyarakat menolak desa mereka ditempatkan etnis Rohingya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan letak geografis Provinsi Aceh dimana di sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaWarga menilai pengungsi Rohingya memanfaatkan kebaikan orang Aceh.
Baca SelengkapnyaMayat tersebut ditemukan mengapung pada jarak 12 mil laut dari bibir pantai Calang.
Baca Selengkapnya13 warga Rohingya tersebut untuk dibawa ke tempat yang semestinya.
Baca Selengkapnya