Perumahan mewah di Semarang terkena longsor, dua anak tertimbun
Merdeka.com - Hujan deras yang mengguyur sejak sore hingga malam tadi mengakibatkan longsor di Kawasan Bukitsari, Kelurahan Ngesrep Barat, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Akibatnya, talud setinggi sekira 10 sampai 12 meter roboh menimpa rumah dan dua orang anak penghuni rumah.
Kedua bocah yang tertimbun longsor itu adalah, Jesika (18) dan Jason (3). Keduanya merupakan anak dari pasangan Enrico (45) dan Christin (40) pemilik rumah di Bukit Bromo Nomor 26, kawasan Perumahan Bukitsari.
Dari informasi yang dihimpun merdeka.com, hujan deras turun sekitar pukul 14.30 WIB, kemudian sekitar pukul 18.30 WIb terdengar suara gemuruh runtuhan talud yang menimpa rumah mewah milik Enrico.
"Saat itu awalnya saya di pos depan perumahan. Tapi kemudian saya geser ke Pos Rumah milik Pak Enrico yang saya biasa kerja. Tiba-tiba bunyi gemuruh keras. Saya langsung lari masuk rumah berupaya menyelamatkan orang yang ada di rumah," tegas Paidi (50) penjaga rumah saat ditemui merdeka.com di depan rumah yang longsor, Minggu (2/10).
Paidi yang merupakan warga Kalongan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang langsung berupaya menyelamatkan enam orang yang berada di dalam rumah. Keenam orang itu di antaranya; Enrico beserta istrinya yaitu Christin. Kemudian seorang kakek Mulyo Cahyono berusia 60 tahun beserta sang perawat. Keempatnya berhasil diselamatkan.
"Sementara Jesika dan Jason masih tertimbun di kamar mereka. Kemungkinan saat itu mereka sedang menonton TV dan langsung tertimpa talud yang roboh. Jarak antara talud dan kamar mereka berdua berada sekitar satu setengah meter," ungkap Paidi.
Paidi kemudian berupaya untuk menghubungi petugas pengamanan perumahan. Kemudian diteruskan ke pihak kepolisian dan beberapa petugas lainya seperti Basarnas Kantor Kota Semarang serta BPBD Semarang.
Sampai pukul 21.45 WIB, sulitnya medan longsor mengakibatkan petugas Basarnas Kantor Semarang beserta TNI-Polri saat ini masih berupaya keras untuk melakukan pembersihan puing-puing yang menimpa kedua bocah yang kondisnya belum diketahui apakah masih hidup atau sudah meninggal.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaErnawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca SelengkapnyaRumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca SelengkapnyaLongsor disebabkan curah hujan tinggi terjadi sejak pukul 13.45 WIB
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat (26/4).
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaSelain itu, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso akibat kendaraan yang mengantre.
Baca Selengkapnya