Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perjuangkan ekonomi Pancasila, Mega terima gelar dari Universitas Mokpo

Perjuangkan ekonomi Pancasila, Mega terima gelar dari Universitas Mokpo Megawati di Korea. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri kembali akan mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa (DHC) dari salah satu universitas terbaik di Korea Selatan (Korsel). Gelar doktor kehormatan untuk Megawati kali ini diberikan oleh Universitas Nasional Mokpo (Mokpo National University).

Ketua DPP PDI Perjuangan Rokhmin Dahuri yang menemani perjalanan Megawati ke Korsel mengatakan, pemberian DHC ini berawal dari komunikasi dengan pimpinan universitas pada Mei lalu.

"Pada akhir Mei tahun ini, Presiden of Mokpo National University dan Ketua Senat Guri Besarnya menghubungi saya, bahwa Mokpo National University bermaksud untuk memberikan gelar doktor honoris causa kepada Ibu Megawati Soekarnoputri di bidang ekonomi," ujar Rokhmin, Rabu (15/11).

Pihak universitas, kata Rokhmin, memberikan gelar DHC kepada Megawati karenaKetua Umum PDI Perjuangan ini konsisten memperjuangkan paradigma Ekonomi Pancasila.

"Sejak sebagai anggota DPR di tahun 1990-an, Wapres, Presiden, dan Ketum PDI Perjuangan sampai sekarang beliau secara konsisten memperjuangkan paradigma Ekonomi Pancasila supaya diimplementasikan untuk menggantikan sistem paradigma ekonomi kapitalisme," kata Rokhmin mengulangi keterangan universitas.

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB ini mengatakan, Megawati sangatyakin bila Ekonomi Pancasila diterapkan, maka Trisakti akan terwujud bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain yang mengimplementasikannya.

"Trisakti berarti (1) Berdaulat di bidang politik, (2) mandiri (maju dan adil-makmur) di bidang ekonomi, dan (3) berkepribadian di bidang budaya, tidak meniru asal jiplak kebudayaan bangsa- bangsa lain," papar Rokhmin.

"Selain itu, Ekonomi Pancasila akan mewujudkan dunia yang lebih berkeadilan, sejahtera, dan damai karena, Ekonomi Pancasila bersifat inklusif, tidak hedonistik dan tidak serakah," ujar Rokhmin lagi, yang merupakanDubes Kehormatan Jeju Islands, Korsel.

Rokhmin menjelaskan, Universitas Nasional Mokpo telah mengakui Ekonomi Pancasila sangat relevan sebagai alternatif pengganti sistem ekonomi kapitalis yang semakin hari hanya menghasilkan dunia dengan ketimpangan sosial ekonomi yang makin lebar, kerusakan lingkungan yang mengancam kapasitas keberlanjutan ekosistem bumi itu sendiri.

"Dan kehidupan umat manusia yang semakin mencekam, seperti narkoba, gangguan jiwa, perang saudara, gelombang migrasi, dan lainnya," ujar Rokhmin.

Untuk diketahui, Universitas Nasional Mokpo adalah salah satu perguruan tinggi terbaik di Korsel dengan pola ilmiah pokok (core competence) di bidang Ekonomi Maritim dan Teknik Perkapalan.

Universitas ini juga telah difasilitasi oleh Megawati untuk bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

"Kedua kampus ini akan melakukan penandatanganan MoU sebelum orasi ilmiah Ibu Megawati besok sore," kata Rokhmin.

Gelar DHC untuk Megawati dari Universitas Nasional Mokpo ini akan menjadi yang ke-6. Sebelumnya, Megawati pernah mendapatkan gelar doktor kehormatan dari Universitas Waseda, Tokyo, Jepang; Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korsel; Moscow State Institute of International Relation, Rusia; Universitas Padjadjaran; dan Universitas Negeri Padang.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Megawati Temui Paus Fransiskus di Vatikan, BPIP: Perkenalkan Pancasila ke Forum Internasional

Megawati Temui Paus Fransiskus di Vatikan, BPIP: Perkenalkan Pancasila ke Forum Internasional

Menurut Aris, kunjungan Megawati itu, merupakan bagian dari komitmen Indonesia mempromosikan dan mendorong aktualisasi nilai-nilai Pancasila.

Baca Selengkapnya
Prabowo Puji Megawati: Berjasa Dalam Pembangunan Bangsa

Prabowo Puji Megawati: Berjasa Dalam Pembangunan Bangsa

Prabowo menyebut Megawati memiliki jasa besar dalam membuat landasan kebijakan perekonomian, landasan ideologi, dan landasan politik bangsa.

Baca Selengkapnya
Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu

Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu

Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita

Pesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita

Pesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita

Baca Selengkapnya
Megawati ke Pendukung Ganjar-Mahfud: Jangan Kesengsem Calon Pemimpin, Lihat Pengalaman Politiknya

Megawati ke Pendukung Ganjar-Mahfud: Jangan Kesengsem Calon Pemimpin, Lihat Pengalaman Politiknya

Hal itu diungkapkan Megawati dalam kampanye terbuka di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat

Baca Selengkapnya
Megawati Ultah ke 77, Sekjen PDIP: Sikap Beliau Tolak Presiden 3 Periode Bawa Konsekuensi di Pemilu 2024

Megawati Ultah ke 77, Sekjen PDIP: Sikap Beliau Tolak Presiden 3 Periode Bawa Konsekuensi di Pemilu 2024

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, perayaan ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ke-77 akan dirayakan secara sederhana

Baca Selengkapnya
Soal Presiden Boleh Kampanye, TKN Contohkan Megawati dan SBY

Soal Presiden Boleh Kampanye, TKN Contohkan Megawati dan SBY

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono kala itu berkampanye meski masih menjabat.

Baca Selengkapnya
Ucapan Kaesang buat Megawati yang Berulang Tahun Hari Ini

Ucapan Kaesang buat Megawati yang Berulang Tahun Hari Ini

Sekjen PDIP mengatakan ulang tahun Megawati kali ini dirayakan secara sederhana

Baca Selengkapnya
Megawati: Memangnya Kalau Sudah Jenderal itu Keren, Pensiun Jadi Rakyat Biasa Lagi

Megawati: Memangnya Kalau Sudah Jenderal itu Keren, Pensiun Jadi Rakyat Biasa Lagi

Megawati menyinggung prajurit yang hormat sambil tahan napas saat bertemu jenderal

Baca Selengkapnya