Perjuangan Kepala Kampung Hadirkan SD di Sorong Selatan, Tiga Tahun Akhirnya Terbangun tapi Cuma Satu Guru
Banyak anak-anak yang tidak masuk sekolah karena jarak dari kampung ke sekolah cukup jauh.
Kepala Kampung Persiapan Samon, Distrik Wayer, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, Yakonias Smur mempelopori kehadiran Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sefo Tamin di daerah itu dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Yakonias Smur mengaku merasa prihatin dengan kondisi yang ada di daerahnya, di mana masih banyak anak-anak yang tidak masuk sekolah karena jarak dari kampung ke sekolah cukup jauh.
"Sementara kita mengusulkan ke Dinas Pendidikan Sorong Selatan untuk bicara mengenai kelanjutan lokasi tanah untuk membangun sekolah, kalau saya sendiri siap lepas tanah untuk membangun sekolah karena saya sangat prihatin," kata Yakonias di Teminabuan, Selasa (3/9), demikian dikutip Antara.
Berangkat dari rasa keprihatinan itu, mendorong niatnya untuk mendekatkan akses pendidikan kepada anak-anak ditempat itu dengan menghadirkan SDN Sefo Tamin.
"Walaupun sampai dengan saat ini tempat belajar mengajar masih menggunakan fasilitas kantor kampung. Kondisi gedung sekolah masih menggunakan kantor kampung karena baru tiga bulan berjalan, jadi banyak kendala yang kami temui,” ucap Yakonias.
Sejak tahun 2021 dirinya bersama warga mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong Selatan agar dibangun sekolah, namun baru direalisasikan pada tahun 2024.
"Meskipun berbekal sarana dan prasarana seadanya, namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Sekolah ini sudah diusulkan tahun 2021 dan baru terjawab tahun ini, mengingat sudah harus berjalan sejak Surat Keputusan (SK) sekolah keluar, proses belajar sudah berjalan tiga bulan,” ujar Yakonias.
Yakonias mengungkapkan ada seorang guru yang ditunjuk untuk mengajar di sekolah itu, tetapi hanya selama satu jam. Karena itu ia terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar bisa membangun gedung sekolah yang lebih layak dan menempatkan tenaga pengajar.
“Sudah ada ibu guru yang kami tunjuk untuk mengajar tapi cuma satu jam saja, kemudian kembali ke sekolah yang dia mengajar sebelumnya,” ucap Yakonias.
- 18 September 1988: Pemberontakan 8888 di Myanmar Berakhir Setelah Kudeta Militer Berdarah
- Kejagung Setujui Restorative Justice Kasus Narkoba di Surakarta
- Megawati Bertemu Prabowo Sebelum Pelantikan, Sinyal PDIP Segera Gabung KIM Plus?
- Ini Strategi Cagub Sultra ASR Buka Lapangan Kerja Luas bagi Milenial dan Gen Z
- KPK Sebut Kaesang Harus Setor Uang ke Negara Ratusan Juta bila Pakai Jet Milik Negara
Berita Terpopuler
-
PP Muhammadiyah Temui Jokowi, Sampaikan Terima Kasih dan Penghargaan
merdeka.com 17 Sep 2024 -
VIDEO: Kata-Kata Spontan Prabowo Terkejut Ibu Iriana Nimbrung Ikut Foto Bareng di IKN
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Resmikan Kantor FIBA di Indonesia, Jokowi Harap Lahirkan Banyak Atlet Berprestasi
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Jokowi Tegaskan Bukan Ekspor Pasir Laut yang Dibuka, Tapi Sedimen
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Jokowi Minta Masalah Kadin Diselesaikan di Internal: Jangan Bola Panasnya Disorong ke Saya
merdeka.com 17 Sep 2024