Peningkatan Kasus Covid-19 di Bali Disumbang Pelaku Perjalanan Luar Negeri
Merdeka.com - Kasus Covid-19 di Pulau Bali kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Satuan Tugas (Satgas) Provinsi Bali mencatat 105 orang yang terkonfirmasi Covid-19 per Minggu (17/7) kemarin.
Angka itu melonjak dibandingkan kasus Covid-19 beberapa bulan sebelumnya. Saat itu kasus yang terdeteksi tidak mencapai puluhan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra yang sekaligus Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mengatakan, kenaikan angka kasus Covid-19 banyak disumbangkan pelaku perjalanan luar negeri. Mereka didapati positif Covid-19 setelah menjalani tes PCR di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
"Kasus Covid-19 itu memang mengalami peningkatan tapi angka itu banyak disumbangkan di bandara, bukan di tengah-tengah masyarakat kita. Di bandara itu adalah dari luar perjalanan luar negeri yang ke sini kemudian dites positif," kata dia, saat ditemui di Kantor DPRD Bali, Senin (18/7).
"Kalau di tengah-tengah masyarakat kita (tidak ada). Kemudian, angka juga banyak disumbangkan dari luar. Kan di Bali sedang banyak event, karena kita mendorong pemulihan ekonomi," imbuhnya.
Percepat Vaksinasi Booster
Menurutnya, peningkatan kasus Covid-19 di Bali adalah bagian dari risiko yang harus dihadapi, karena banyak mendatangkan orang atau wisatawan asing maupun domestik.
"Satu sisi, memang kita membutuhkan pariwisata terus bergerak naik tapi di sisi lain pasti akan ada risikonya adalah ini. Peningkatan kasus beberapa Minggu terakhir memang terjadi, tapi itu sudah kita buka datanya, itu adalah banyak kasus-kasus tes PCR yang banyak dilaksanakan di bandara oleh KKP yang masuk dari luar," jelasnya.
"Tapi itu sudah dites PCR, yang positif sudah menjalankan isolasi dan selesai acara mereka langsung pulang. Tapi, kalau di dalam kita terus jaga kedisplinan kita dalam prokes termasuk vaksinasi booster," katanya.
Selain itu, untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi booster saat ini tidak sama dengan vaksinasi pertama dan vaksin kedua. Antusias masyarakat tidak seramai vaksinasi pertama dan kedua yang banyak mendatangi tempat-tempat vaksinasi.
"Vaksin pertama kita bisa cepat, kedua bisa cepat. Kalau booster di awal-awalnya cepat, sekarang sudah melambat. Bukan tim vaksinatornya berkurang, bukan gerakan vaksinasinya berkurang tapi di banyak tempat masyarakat kita ramainya mendatangi vaksinasi booster tidak seperti dulu. Padahal, ini situasi yang sangat penting yang kita dorong, makanya Bapak Gubernur memberikan arahan mempercepat lagi," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa untuk saat ini vaksinasi booster di Pulau Dewata sudah mencapai 70 persen dan pihaknya akan kembali mendorong percepatan vaksinasi booster. "Kita sudah di angka 70 persen tapi kecepatannya sekali lagi, tidak sama dengan vaksin pertama dan dua," jelasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Petugas menyebutkan, terkait adanya kemacetan di jalur menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai terus memonitor kecepatan in-out kendaraan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus DBD tertinggi yakni Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaBabak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
Baca Selengkapnya