Pendaki Gunung Guntur Mengaku Dipalak Pemabuk
Merdeka.com - Warga yang usai melakukan pendakian ke Gunung Guntur di Kabupaten Garut mengaku dipalak saat hendak pulang menggunakan kendaraan bermotor roda empat. Sang pendaki menyebut bahwa yang melakukan pemalakan dalam kondisi mabuk.
"Kejadiannya di wilayah Citiis. Saat itu saya tengah bersama teman-teman saya baru turun melakukan pendakian dari puncak Gunung Guntur menggunakan mobil. Tiba-tiba dihentikan tiga orang yang mabuk dan meminta uang Rp 50ribu per mobil. Ketiganya terlihat dalam kondisi mabuk," kata Dhian Permana, pendaki asal Kecamatan Malangbong, Selasa (23/4).
Saat dipalak, Dhian mengaku hanya memiliki uang Rp 34 ribu saja sehingga langsung diberikan seluruhnya kepada sang pemalak karena takut. Ia mengaku menyesalkan aksi tersebut karena Gunung Guntur merupakan salah satu tempat tujuan pendaki dari sejumlah wilayah di Indonesia.
"Tentunya saya berharap jangan sampai ada lagi kejadian seperti ini, karena yang terjadi akan merusak nama Garutnya," ujarnya.
Komandan Koramil Tarogong, Kapten Infanteri Jaja mengaku sudah menerima informasi adanya pemalakan tersebut. Namun meski demikian informasi tersebut diterima pihaknya setelah beberapa hari terjadinya kejadian.
"Sebetulnya kalau misalkan begitu kejadian melapor ke base camp, biasanya akan ditembuskan ke kita asalkan datanya jelas. Kita akan langsung menyisir dan tentu mengamankan dan menyerahkan pelaku kepada pihak kepolisian," ucapnya.
Selama ini sendiri, dikatakan Jaja, pendaki hanya banyak menceritakan kejadian yang telah dialami mereka. Namun permasalahannya cerita tersebut tidak utuh, apakah penjelasan soal lokasi atau ciri-ciri orang yang memalaknya.
"Jadi ya kita sulit. Tapi dengan adanya kejadian ini menjadi catatan kita juga. Tadi sudah koordinasi juga dengan Kapolsek Tarogong Kaler," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Tarogong Kaler, Iptu Tito Bintoro juga mengaku sudah mengetahui informasi tersebut dari media sosial. Menyikapi hal tersebut pihaknya langsung menerjunkan tim dari unit reserse untuk melakukan penyelidikan.
"Secara khusus belum ada yang melakukan pelaporan resmi ke kita. Tapi tadi saya sudah perintahkan unit reserse untuk menyelidiki. Apakah yang melakukan pemalakan ini orang sekitar atau bagaimana masih pendalaman," jelasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli
Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca Selengkapnya13 Pendaki Gunung Pangrango yang Hilang Ditemukan, Begini Kondisinya
13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Minta Jateng Dijaga, Ini Potret Hasil Survei Ganjar di 'Kandang Banteng'
Ganjar Pranowo menyampaikan Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi lumbung suara PDIP di Pilpres 2024 harus dijaga
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunungkidul Siaga Darurat Kekeringan, Ini Fakta di Baliknya
Hanya empat dari 18 kecamatan di seluruh Gunungkidul yang terdampak kekeringan
Baca SelengkapnyaSaat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu
Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
Baca SelengkapnyaUsai Gempa, Jalur Pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu Ditutup
Masyarakat dan pendaki diharapkan dapat menaati kebijakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPensiunan Jenderal TNI-Polri Turun Gunung Menangkan Ganjar-Mahfud di Jatim, Ada Eks Kapolri dan Mantan Anak Buah Prabowo
Ganjar mengapresiasi dukungan diberikan pensiunan jenderal TNI maupun Polri tersebut.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya