Pemprov Sumut Kirim Tim Pelajari Merkuri Cemari Madina
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara membentuk tim untuk meneliti kasus kelahiran bayi tidak normal di Kabupaten Madina. Mereka akan memastikan kejadian itu akibat kawasan tercemar merkuri dari pertambangan ilegal atau tidak.
"Sudah dibentuk tim ditangani yang pertama adalah diketahui secara pasti bahwa merkuri membuat seperti yang saat ini terjadi," ucap Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di Medan, Rabu (20/11).
Mulai hari ini juga disosialisasikan bahaya penggunaan merkuri kepada warga Madina. Selain itu, masyarakat juga diperingatkan untuk tidak melakukan aktivitas tambang liar di sana.
"Kalau masih tidak mau dengar ya kita tindak," ucap Edy.
Terpapar Merkuri
Pertambangan liar di Madina menjadi perhatian setelah munculnya 6 kelahiran bayi dengan kelainan di sana. Tiga dari enam ibu bayi itu memang bekerja di pertambangan. Mereka diduga terpapar merkuri.
Merkuri dari pertambangan itu juga diperkirakan sudah mengontaminasi kawasan sekitar, karena ada ibu yang tidak bekerja di sana melahirkan bayi dengan kelainan.
"Merkuri tidak mesti harus bekerja di situ baru kena, tidak, (bisa juga) melalui air, ikan, sayur-sayuran yang terdampak merkuri, yang dimakan orang," sebut Edy.
Dia mengatakan, jumlah pertambangan ilegal di Madina juga masih diselidiki. "Inilah sedang sedang diteliti nanti kepastiannya agar disampaikan," jelas Edy.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaWarga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaRombongan polisi dan istri mengunjungi permukiman suku Talang Mamak untuk menyosialisasikan pemilu damai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Upaya itu dilakukan demi mengamankan penyelenggaraan pesta demokrasi di Benua Etam.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.
Baca SelengkapnyaKepolisian tengah menyelidiki siapa yang tega membuang bayi tersebut.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaRumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaWakapolda ingin memastikan kesiapan pengamanan dan kelancaran proses pemungutan suara
Baca Selengkapnya