Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pelarangan Mudik, Upaya Pemerintah Agar Masyarakat Tak Terlena Seperti India

Pelarangan Mudik, Upaya Pemerintah Agar Masyarakat Tak Terlena Seperti India RS di India krisis akibat lonjakan kasus baru Covid-19. ©REUTERS/Danish Siddiqui

Merdeka.com - Sejumlah negara di Eropa tengah menghadapi gelombang ketiga pandemi Covid-19. Di Asia, lonjakan tertinggi terjadi di India. Dalam sebulan terakhir India dilanda kenaikan kasus yang cukup tinggi. Hampir seminggu berturut-turut, angkanya menembus rekor 200 ribuan kasus per hari.

Direktur Eksekutif Indonesia Watch for Democracy, Endang Tirtana mengatakan, India terlalu cepat berpuas diri, seiring mulai dilakukannya vaksinasi dan turunnya penularan virus pada Februari 2021 lalu. Masyarakat pun bersikap abai, membuat protokol kesehatan menjadi kendor. Masker dilupakan dan aktivitas kembali 'normal' seperti seolah-olah virus sudah hilang.

Pemerintah melonggarkan pembatasan sosial dan mengizinkan kegiatan-kegiatan yang bersifat pengumpulan massa. Pemilu lokal digelar di 5 negara bagian, diikuti 186 juta pemilih, dan bisa berlangsung hingga 8 tahap. Kampanye juga digelar tanpa mengindahkan protokol kesehatan.

Selain kegiatan politik, dia mengungkapkan, kerumunan juga terjadi lewat ajang olahraga. Dua pertandingan kriket internasional antara India melawan Inggris digelar di stadion Gujarat yang dihadiri lebih dari 130 ribu penonton, sebagian besar tidak menggunakan masker.

"Yang lebih ekstrem, festival keagamaan Kumbh Mela yang berlangsung di utara kota Haridwar, dikunjungi oleh 5 juta peziarah Hindu yang datang dari berbagai daerah. Ribuan orang teruji positif usai mengikuti ritual berendam di Sungai Gangga yang padat dan banyak tidak mengenakan masker," katanya kepada merdeka.com, Jumat (23/4).

Endang mengungkapkan, India terlena, dan dampaknya pun sangat fatal. Penularan virus bergerak cepat melebihi periode sebelumnya. Sebelumnya tren penularan telah melandai berbentuk seperti bukit atau gunung, kini kembali naik tajam membentuk kerucut yang meruncing.

Dalam dua bulan kasus Covid-19 di India melonjak hingga 13 kali lipat. Hari-hari ini penularan tampaknya mulai memecahkan rekor terburuk. Keganasan gelombang kedua ini didorong pengabaian protokol kesehatan di negara anak benua Asia tersebut.

Di negara-negara tetangga Asia Tenggara, kenaikan kasus juga terjadi di Filipina, Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Sementara itu di Timor Leste dan Papua Nugini yang semula tampak bisa terkendali, kini tengah berjuang dengan kenaikan tajam kasus Covid-19 di tengah sumber daya yang terbatas.

"Kita harus belajar dari negara-negara tersebut, khususnya India. Jangan sampai mengulangi kesalahan yang sama. Dalam waktu dekat tradisi Mudik Lebaran berpotensi memicu penularan Covid-19 seperti yang terjadi setiap libur panjang," ungkap Endang.

Dia mengingatkan, mudik harus ditunda dulu tahun ini. Pemerintah diminta bersikap tegas dan masyarakat perlu mematuhi larangan mudik, jangan sampai membawa virus dan menyebarkan kepada keluarga tercinta di kampung halaman yang fasilitas kesehatannya lebih terbatas.

"Kesiapan struktur kesehatan belum cukup memadai jika terjadi lonjakan kasus yang ekstrem seperti di India. Pemerintah daerah harus menjadi ujung tombak penegakan larangan mudik di daerahnya. Jika ada kepala daerah yang tidak bersedia menjalankan kebijakan larangan mudik, maka harus diberi sanksi tegas," terangnya.

Selain itu, Endang menambahkan, pemerintah harus tetap mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat. Masyarakat harus memiliki kesadaran bahwa kebijakan ini untuk melindungi setiap warga dan menyelamatkan Indonesia dari krisis akibat dampak pandemi.

Dia mengimbau, ormas, tokoh agama, tokoh masyarakat dan semua elemen harus membantu pemerintah untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan dan larangan mudik untuk mengurangi pergerakan orang yang menjadi penyebab utama penyebaran Covid-19.

"Ini memang bukan hal yang menyenangkan, namun bila kita tidak jalani maka hal yang lebih buruk akan datang. Tren turunnya kurva penularan Covid-19 mesti dipertahankan. Jangan sampai kemajuan yg sudah kita capai mengalami kemunduran," katanya.

"Jika tidak, semua itu akan merusak rencana yang telah ditetapkan pemerintah untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan dampaknya secara sosial-ekonomi. Semoga Indonesia bisa segera melalui masa-masa yang sulit ini," tutup Endang.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Saran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau
Saran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau

Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.

Baca Selengkapnya
Dukung Pemilu 2024 Satu Putaran, Bahlil Ajak Seluruh Masyarakat untuk Mencoblos ke TPS
Dukung Pemilu 2024 Satu Putaran, Bahlil Ajak Seluruh Masyarakat untuk Mencoblos ke TPS

Ketua TKS Prabowo-Gibran ajak seluruh lapisan masyarakat untuk ke TPS tanggal 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya