Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pasutri produsen vaksin palsu divonis 4 tahun penjara & denda Rp 1,2 M

Pasutri produsen vaksin palsu divonis 4 tahun penjara & denda Rp 1,2 M Barang bukti kasus vaksin palsu. ©REUTERS/Darren Whiteside

Merdeka.com - Pasangan suami-istri produsen vaksin palsu, Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina divonis masing-masing empat tahun penjara dan diminta mengembalikan uang ke negara senilai Rp 1,2 miliar atas kasus tindak pidana pencucian uang hasil produksi vaksin palsu.

Keduanya divonis dalam sidang putusan di Pengadilan Negeri Bekasi, Jalan Pramuka, Bekasi Selatan pada Rabu (15/11) siang. Majelis hakim yang dipimpin oleh Oloan Silalahi menyatakan kedua pasangan suami-istri tersebut bersalah atas tindak pidana pencucian uang.

"Menjatuhkan vonis kepada masing-masing empat tahun penjara dan denda masing-masing Rp 1 miliar, jika tidak dibayar diganti hukuman penjara selama 3 bulan," kata Oloan dalam pembacaan putusannya, Rabu (15/11).

Jaksa Penuntut Umum Herning Prostikarini mengatakan cukup puas dengan putusan dari majelis hakim. Pihaknya masih pikir pikir untuk mengajukan banding atas putusan tersebut.

"Kami akan lapor pimpinan dulu, dalam putusan ini," kata dia.

Setelah ada putusan tersebut, pihaknya akan segera melelang aset terpidana berupa rumah di Kemang Pratama, sejumlah kendaraan, dan dua bidang tanah untuk mengganti hasil pencucian uang senilai Rp 1,2 miliar.

"Kalau hasil lelang melebihi nilai yang ditetapkan pengadilan Rp 1,2 miliar, maka sisanya akan dikembalikan kepada terdakwa," katanya.

(mdk/rzk)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lengkap! Ini yang Bikin Ketua KPU Divonis Melanggar Etik
Lengkap! Ini yang Bikin Ketua KPU Divonis Melanggar Etik

KPU divonis melakukan pelanggaran etik dengan sanksi peringatan keras terakhir

Baca Selengkapnya
UU Pemilu Digugat Lagi, Batas Usia Capres Maksimal 65 Tahun & Maju Pilpres Dibatasi 2 Kali
UU Pemilu Digugat Lagi, Batas Usia Capres Maksimal 65 Tahun & Maju Pilpres Dibatasi 2 Kali

Aturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).

Baca Selengkapnya
Divonis 14 Tahun Penjara, Rafael Alun Masih Pikir-Pikir Lawan Putusan Hakim atau Tidak
Divonis 14 Tahun Penjara, Rafael Alun Masih Pikir-Pikir Lawan Putusan Hakim atau Tidak

Dikarenakan kedua belah pihak belum menerima putusan, hakim menyatakan vonis ini belum in kracht, atau belum berkekuatan hukum tetap.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Produksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi
Produksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi

Sepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu

Baca Selengkapnya
Selain Divonis 6 Tahun Penjara, Hasbi Hasan Juga Dihukum Bayar Uang Pengganti Rp3,8 Miliar
Selain Divonis 6 Tahun Penjara, Hasbi Hasan Juga Dihukum Bayar Uang Pengganti Rp3,8 Miliar

Hakim mengatakan uang pengganti tersebut harus dibayar Hasbi Hasan paling lama setelah satu bulan usai putusan memiliki kekuatan hukum tetap.

Baca Selengkapnya
60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari
60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari

Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Pajak Hiburan Diprotes Pengusaha Diskotek dan Spa, Presiden Jokowi Ambil Langkah Begini
Pajak Hiburan Diprotes Pengusaha Diskotek dan Spa, Presiden Jokowi Ambil Langkah Begini

Surat edaran pajak hiburan tersebut nantinya akan mengatur pemberian insentif insentif dalam bentuk pajak penghasilan badan (PPh Badan) sebesar 10 persen.

Baca Selengkapnya
Bersorban Putih & Janggut Panjang, Sosok Pensiunan Baret Merah Hadiri HUT Kopassus Curi Perhatian
Bersorban Putih & Janggut Panjang, Sosok Pensiunan Baret Merah Hadiri HUT Kopassus Curi Perhatian

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) baru saja menggelar perayaan HUT ke-72.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton

Baca Selengkapnya