Panti Tunas Bangsa berdiri sejak 2003, izin mati selama 6 tahun
Merdeka.com - Misteri kematian M Zikli, balita berusia 18 bulan, penghuni Panti Asuhan Yayasan Tunas Bangsa milik Lili Rahmawati belum terkuak. Polisi belum menetapkan tersangka meski sudah memeriksa 10 orang saksi dan melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Namun, terungkap sejumlah temuan baru dari panti yang didirikan sejak tahun 2003 lalu itu. Panti ini berdiri dengan beberapa gedung di beberapa lokasi, panti asuhan untuk anak, dan panti jompo serta orang tidak waras.
Selain penghuni yang diperlakukan tidak manusiawi, ternyata izin operasional panti itu mati pada tahun 2011 dan tidak diberikan izin lagi oleh Dinas Sosial Kota Pekanbaru hingga saat ini. Hal itu dikarenakan adanya laporan dari masyarakat yang menyebutkan panti tersebut bermasalah.
"Setelah izinnya mati, panti asuhan itu sempat mengajukan izin lagi namun belum diberikan karena proses administrasi belum selesai. Mereka tidak melengkapi administrasi hingga sekarang. Jadi mereka tidak memiliki izin sejak 2011," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau Syarifuddin kepada merdeka.com, Senin (30/1).
Beberapa panti yang didirikan Yayasan Tunas Bangsa tersebar di beberapa lokasi di kota Pekanbaru. Panti asuhan untuk anak berada di Jalan Singgalang V, kecamatan Tenayan Raya.
Mereka juga mendirikan rumah fakir miskin, jompo, lansia dan orang gila di kilometer 20 Jalan Lintas Timur, Tenayan Raya. Lokasi panti juga ada di Jalan Cendrawasih Gang Nuri.
"Kondisi panti sangat memprihatinkan, tidak layak untuk dihuni. Barang-barang berserakan, bahkan makanan mereka bekas dimakan tikus dan dimakan lagi karena tidak ada pilihan lain," kata Syarifuddin.
Kondisi kumuh panti tersebut tampak sengaja dibiarkan pengurusnya. Hingga akhirnya terkuak seorang balita bernama M Zikli yang meninggal dunia diduga dianiaya. Setelah itu, polisi bersama Lembaga Perlindungan Anak Riau dan Dinas Sosial melakukan pengecekan ke lokasi panti.
"Kita sudah mengevakuasi sebanyak 19 orang penghuni panti asuhan, jompo, lansia dan pemeliharaan orang gila. Lima orang anak-anak yang juga kita evakuasi dalam kondisi sakit disentri dan demam karena kondisi panti memang tidak sehat," kata Syarifuddin.
Kini, polisi masih melakukan pendalaman atas kematian bayi Zikli yang ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya dari hasil autopsi dokter Bid Dokkes Polda Riau. 10 orang saksi diperiksa polisi untuk mengungkap siapa dalang di balik pembunuhan ini.
"Pemilik panti (Lili) juga sudah datang untuk memenuhi panggilan dan diperiksa intensif. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kasus ini akan kita tingkatkan ke penyidikan," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari hasil penyelidikan polisi ditemukan kejanggalan terkait penyebab kematian AZSN.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaPelanggan menemukan korban dalam posisi duduk di kursi pangkas. Dia tidak bergerak.
Baca SelengkapnyaWira mengatakan, ke depan penyidik akan kembali memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaSebagaimana Pasal 12 e dan atau Pasal 12B dan atau Pasal 11 UU Tipikor Juncto Pasal 65 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman penjara seumur hidup.
Baca Selengkapnya