Pantauan drone, lava keluar ke permukaan kawah Gunung Agung
Merdeka.com - Setelah hampir sebulan tidak memanfaatkan pesawat tanpa awak, tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali menerbangkan drone atau pesawat tanpa awak, menuju permukaan kawah Gunung Agung.
Tujuan dari menerbangkan drone untuk mengambil sampel emisi gas vulkanik dari atas kawah Gunung di gumi Lahar Karangasem, Bali.
"Hari ini sampel emisi gas vulkanik sudah kami ambil seperti sulfur dioksida (S02), karbondioksida dan uap air (H2O) dengan menggunakan pesawat tanpa awak ini," kata Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi I Gede Suantika di Posko Pemantauan Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Jumat (15/12).
Penerbangan dengan mengambil tempat di lapangan umum Desa Selat, Karangasem. "Selain untuk memantau juga mengambil sampel gas dari dasar magma di kawah gunung. Hasilnya tim kami berhasil mengambil sampel gas ini, dan hari ini data sampel gas sedang diolah ke laboratorium dan mudah-mudahan besok pagi hasilnya sudah ada," kata Suantika.
Dari hasil pengamatan Gunung Agung hingga saat ini dengan menggunakan drone, terlihat kawah agung masing mengeluarkan asap dan terjadi erupsi dengan keluarnya embusan abu vulkanik dengan letusan yang tidak begitu besar.
Ia menegaskan upaya pemantauan Gunung Agung terus dilakukan selama 24 jam. Bahkam tim PVMBG juga sudah mengambil data visual kubah lava gunung. "Dalam pemantauan terlihat lava belum memenuhi volume kawah yang tersedia," ujarny
Hal senada dikatakan Bagian Geokimia PVMBG, Sofyan Trimuliana. Tim bersama ATS telah melakukan penerbangan pesawat tanpa awak dengan tujuan melihat kondisi visual kawah Gunung Agung.
"Dari hasil pemantauan visual dengan menggunakan drone ini, kami melihat adanya gundukan lava dan aliran lava yang sudah muncul di permukaan kawah yang disertai embusan asap yang keluar di dalam kawah," katanya.
Untuk berapa volume atau isian lava di dalam kawah Gunung Agung apakah ada pertumbuhan dan perkembangan, kata dia, akan kembali dianalisis secara lebih mendalam.
Untuk hari ini, pihaknya mencoba pengukuran sejauh mana perubahan konsentrasi gas yang berasal dari plum atau asap yang dihasilkan kawah Gunung Agung, untuk mengetahui bagaimana kondisinya saat ini.
Dipastikannya kegiatan pemantauan visual dengan menggunakan drone untuk melakukan pengukuran gas di atas kawah Gunung Agung saat ini masih bergantung pada kondisi cuaca.
"Saat kondisi cuaca baik, baru kami dapat melakukan pengukuran gas di dalam kawah," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung atau wisatawan untuk menjauh radius lima kilometer dari pusat kawah Gunung Awu.
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaEmpat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang Naik Status jadi Awas, Kekuatan Erupsi Makin Besar
Baca SelengkapnyaBasarnas Bali akhirnya menemukan identitas pendaki yang ditemukan tewas di Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali.
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaAirNav secara aktif menerbitkan ASHTAM untuk menjaga keselamatan penerbangan.
Baca Selengkapnya