Pantangan mandi telanjang di sungai Kaltim, cegah 'penunggu' marah
Merdeka.com - Tewasnya seorang warga Biatan, Berau, Kalimantan Timur, Syarifuddin (40) akibat disambar buaya saat mandi di sungai masih jadi perbincangan warga. Percaya atau tidak, bagi seseorang yang hendak mandi di sungai di alam liar pedalaman Kalimantan diharapkan tidak berbuat yang membuat marah penunggu sungai, tak lain buaya.
Memang, dari visual, terlihat jasad Syarifuddin dalam kondisi telanjang. "Masih, jadi bincang-bincang warga di sini ya, soal yang di Biatan itu (Syarifuddin ditemukan tewas usai disambar buaya)," kata warga Talisayan, Nurbayah, kepada merdeka.com, Senin (24/7).
Nurbayah menerangkan, dari perbincangan sejatinya warga dilarang mandi atau berenang si sungai dalam kondisi telanjang. "Itu peringatan yang diberikan tetua-tetua dulu ya, tidak boleh mandi telanjang. Entah apa maksud dan tujuannya," ujar Nurbayah.
"Mungkin menghindari penunggu sungai marah, karena warga melanggar pantangan itu. Karena itu kepercayaan turun menurun, kita ikuti kata orang tua ya," tambahnya.
Selain itu juga, masih dari kepercayaan warga, pun saat mandi dilarang untuk mengucapkan kata dan kalimat kotor di saat lagi mandi di sungai. "Tidak boleh lah mengucapkan kata-kata yang tidak pantas selagi mandi. Pantangan-pantangan itu, kalau dilanggar, bisa meminta tumbal," ungkap Nurbayah.
Meski memang terdengar mistis, namun kepercayaan itu masih dipercaya sebagian masyarakat Talisayan. "Namanya saja kata orang tua di sini, kita mengikuti ya. Meski memang jodoh, hidup dan kematian itu jadi ketentuan Allah SWT," demikian Nurbayah.
Sungai-sungai hingga anak sungai di pedalaman Kalimantan, tidak terkecuali Berau sendiri, terkenal masih alami dan menjadi habitat buaya jenis muara. Warga memilih mandi di sungai, lantaran ketiadaan air bersih PDAM mengalir hingga ke permukiman mereka.
Diketahui, Syarifuddin ditemukan tewas, Rabu (19/7) pagi lalu sekira pukul 09.00 Wita, setelah sehari sebelumnya, dia disambar buaya saat mandi di sungai bersama rekannya, Abdullah.
Dari rekaman visual berdurasi 5 menit 10 detik yang kini tersebar luas, dan menjadi viral bagi netizen, terlihat jelas jasad Syarifuddin diantar 3 buaya menuju ke tepi sungai, di tengah kerumunan warga. Setelah jasad tersangkut batang pohon dan bebatuan, buaya itu pun menghilang setelah berenang kembali ke bawah permukaan air sungai yang keruh.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Butuh Biaya Rp15 Juta untuk Pergi ke Sana, Intip Potret Indahnya Air Terjun di Pedalaman Kalimantan Ini
Aliran sungainya juga tampak berwarna gelap, seolah menunjukkan kedalaman sungai ini
Baca Selengkapnya4 Pendaki yang Hilang di Gunung Sanghyang Bali Ditemukan Selamat
Empat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Bawa Logistik Pemilu di Pedalaman Maluku, Jalan Kaki 20 Km Lewati Sungai dan Hutan
Mereka harus bekerja keras karena akses jalan kendaraan belum tersedia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari
Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaMenembus Kampung Terdalam Papua Dikelilingi Pemandangan Indah, Tanpa Listrik & Aspal, Warganya Damai
Di pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaMayat Laki-Laki Ditemukan Tewas dengan Kondisi Mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Mayat laki-laki ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Baca SelengkapnyaPuluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaCara Membersihkan Lantai Kamar Mandi yang Berkerak dan Nodanya Membandel
Lantai kamar mandi dapat mengalami kerak karena paparan air, kelembapan tinggi, dan penggunaan produk pembersih yang salah.
Baca Selengkapnya