Nyanyi 'Ra Mudik Ra Popo, Cara Wiranto dan Moeldoko Kampanye Larangan Mudik

Kamis, 7 Mei 2020 19:45 Reporter : Merdeka
Nyanyi 'Ra Mudik Ra Popo, Cara Wiranto dan Moeldoko Kampanye Larangan Mudik Moeldoko. ©2020 Dokumen Kantor Staf Presiden

Merdeka.com - Sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat Indonesia melakukan kampanye larangan mudik dengan menyanyikan lagu berjudul 'Ra Mudik Ra Popo'. Mulai dari Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto hingga Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ikut berpartisipasi menyanyikan lagu tersebut.

"Kalau dilarang mudik dengan tegas susah, sekarang saya ajak kesadarannya lewat lagu. Apa masih mau ngotot pulang?" kata Moeldoko dikutip dari siaran pers Kantor Staf Presiden, Kamis (7/5).

Dia pun berharap seluruh masyarakat dapat mengikuti larangan pemerintah dengan menunda mudik. Dengan begitu, maka penyebaran virus corona tidak meluas sampai ke berbagai daerah.

Lagu 'Ra Mudik Ra Popo' ini diciptakan musisi Harry Yamba. Lagu dengan lirik bahasa Jawa ini mengajak masyarakat agar tidak mudik selama masa pandemi virus corona (Covid-19), terutama menjelang Idul Fitri.

Adapun ide pembuatan lagu ini muncul dari Ketua Umum Paguyuban Jawa Tengah, Leles Sudarmanto. Melalui lagu ini, Leles ingin mengampanyekan larangan mudik saat Lebaran seperti yang disarankan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Kami sengaja mengajak para pejabat dan tokoh masyarakat, karena nama mereka sudah dikenal masyarakat dengan begitu harapannya masyarakat mau mengikuti pesan dari lagu ini," ujar Leles.

Lagu yang diaransemen secara ringan ini berlirik bahasa Jawa. Sebab, mayoritas pemudik yang berada di Jabodetabek adalah masyarakat dari Jawa.

Selain Moeldoko dan Wiranto, pejabat dan tokoh masyarakat yang ikut berkolaborasi menyanyikan lagu ini antara lain, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, Ketua Umum Komite Seni Budaya Nasional Hendardji Supandji, Ketua Umum Komite Seni Nasional dan Ketum Pawon Semar, Bupati Pati H. Haryanto.

Kemudian, Bupati Karanganyar Yuliatmono, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Ketum Paguyuban Jawa Tengah Leles Sudarmanto, dam Sekjen Paguyuban Jawa Tengah Frahma Alimiyarso.

Reporter: Lizsa Egeham [gil]

Baca juga:
Kementerian Perhubungan Tegaskan Larang Masyarakat untuk Mudik
Sanksi Berat ASN Palembang Jika Nekat Mudik, Dicopot dari Jabatan
Organda DKI Sebut Menhub Blunder karena Izinkan Transportasi Umum Beroperasi
Hari Pertama SE Pengecualian Perjalanan Diterapkan, Stasiun Senen Terpantau Sepi
Kereta Jarak Jauh Belum Beroperasi Meski Angkutan Umum Boleh Kembali Berjalan

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini