Merdeka.com - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal. Peristiwa terjadi usai mantan polisi itu menunaikan salat Subuh berjemaah di Masjid Al Iksan.
Setelah salat Novel berjalan ke rumahnya di Jalan Deposito Rt 03 Rw 10, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kini Novel menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading.
Sebelum kejadian ini beberapa kali Novel mengalami teror. Ketika menangani kasus penanganan korupsi Bupati Buol, Amran Batalipu pada Juni 2012. Sepeda motor yang dikendarai Novel ditabrak mobil yang mengawal Amran.
Pada pertengahan 2016, Novel ditabrak mobil saat dirinya akan berangkat ke kantor. Novel terlempar dari motornya, beruntung dia tidak mengalami luka parah.
Selama bertugas di lembaga anti-rasuah, Novel kerap menangani kasus-kasus kakap. Saat ini Novel merupakan ketua penyidik kasus mega korupsi e-KTP. Sejumlah nama petinggi negeri terseret kasus tersebut.
Novel juga yang memegang kasus dugaan suap cek perjalanan pemilihan Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) tahun 2004. Lalu korupsi pengadaan simulator ujian SIM di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. Kasus ini menyeret Irjen Djoko Susilo.
Kasus terakhir ini berbuntut panjang. Novel hendak ditangkap polisi dengan tuduhan melakukan penganiayaan terhadap pencuri sarang burung walet yang menyebabkan kematian pada tahun 2004 silam. Novel saat itu menjabat sebagai Kasat Serse Polres Bengkulu.
Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menghentikan kasus penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dengan dua alasan kuat. Salah satunya, karena kasus Novel dinyatakan kedaluwarsa sebagaimana tertuang dalam Pasal 78 ayat 3 KUHP. Sejumlah kalangan mencium adanya upaya kriminalisasi terhadap Novel.
Indonesia Corruption Watch (ICW) mengecam aksi teror berupa penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. ICW pun mendesak Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengusut pelaku penyiraman tersebut.
"Karena praktik kekerasan atas personel KPK telah dilakukan berulang kali, ICW menuntut kepada Presiden Jokowi dan Kapolri untuk mengambil sikap tegas dengan mengusut pelakunya serta menyeretnya ke proses hukum," kata Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/4).
[did]Polisi Bakal Bantu WNI Ditangkap di Arab Saudi Karena Bentangkan Bendera Partai
Sekitar 20 Menit yang laluCerita Haru Orangtua Gantikan Anak Meninggal karena Kanker Wisuda di UIN Walisongo
Sekitar 29 Menit yang laluPara 'King Maker' Intens Bahas Pencapresan Anies Hingga Koalisi
Sekitar 37 Menit yang lalu1.079 Gempa Terjadi di Jayapura Sejak 2 Januari 2023
Sekitar 53 Menit yang laluPerawat Potong Jari Bayi di Palembang Ditahan Polisi
Sekitar 1 Jam yang laluDianggap Biang Kerok Adu Domba Ganjar dan PDIP, Ini Reaksi Imanuelezer
Sekitar 1 Jam yang laluKemendagri Gelar Rakornas Dukcapil 2023, Perkuat Layanan Publik dan Pemilu 2024
Sekitar 1 Jam yang laluAngin Kencang Robohkan Tenda untuk Depok Bersholawat
Sekitar 1 Jam yang laluKejadian di Turki Merupakan Gempa Paling Ditakuti Terjadi oleh Para Ahli
Sekitar 1 Jam yang laluGubernur Riau Minta Kepsek Laporkan Petugas Inspektorat Minta Uang: Saya Tangkap Dia
Sekitar 1 Jam yang laluPolisi Gelar Gerakan Orang Tua Asuh se-Grobogan, Cegah Stunting pada Balita
Sekitar 3 Jam yang laluEdward Syah Pernong Ternyata Punya Sepupu Pensiunan Jenderal Polisi, Ini Sosoknya
Sekitar 4 Jam yang laluPose di Depan Candi Berbaju Merah, Heni Tania Istri Kombes Polisi Disebut 'Kendedes'
Sekitar 6 Jam yang laluMomen Menegangkan Brimob Evakuasi Pekerja Bangunan Usai Penyanderaan Pilot di Papua
Sekitar 6 Jam yang laluVIDEO: Chuck Putranto Tuntut Bebas "Alami Sesat Fakta Alasan Penghapusan Pidana"
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Baiquni Wibowo Layak Dibebaskan, Hanya Jalankan Perintah 'Tidak Sah' Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Chuck Putranto Tuntut Bebas "Alami Sesat Fakta Alasan Penghapusan Pidana"
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Baiquni Wibowo Layak Dibebaskan, Hanya Jalankan Perintah 'Tidak Sah' Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 3 Hari yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 6 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 6 Hari yang laluPemberian Vaksin pada Anak Bisa Kurangi Risiko Demam Berdarah Dengue
Sekitar 2 Jam yang laluKemenkes: Antibodi Masyarakat Sudah Divaksinasi Booster Naik Hampir 3 Kali Lipat
Sekitar 2 Hari yang laluLink Live Streaming BRI Liga 1 di Vidio: PSS Vs Persik
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami