Nonton TV di Rumah Tetangga, Bocah 6 Tahun di Musi Banyuasin Jadi Korban Pencabulan
Merdeka.com - Seorang pria bernama Abdul Kadir (50) ditangkap polisi terkait kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur. Pelaku yang telah memiliki istri dan empat orang anak itu terancam hukuman 15 tahun penjara.
Kasus itu terungkap setelah korban AR (6) mengeluhkan sakit karena terdapat luka lecet di bagian kemaluannya. Curiga, orang tuanya meminta korban menceritakan hal yang terjadi sehingga barulah diakui korban bahwa dia pernah dicabuli pelaku. Keluarga akhirnya melapor ke polisi dan pelaku ditangkap tanpa perlawanan.
Kasatreskrim Polres Musi Banyuasin AKP Deli Haris mengungkapkan, peristiwa itu terjadi di rumah pelaku di salah satu desa di Kecamatan Batang Hari Leko, Senin (13/4) sore. Ketika itu, korban yang tinggal tak berjauhan menumpang menonton televisi di rumah pelaku.
Pelaku sempat melihat situasi rumah yang sepi dan beraksi dengan menarik paksa korban ke kamarnya. Di sanalah pelaku mencabuli korban.
"Korban memang sering menonton televisi di rumah pelaku. Pelaku akhirnya berbuat cabul terhadap korban," ungkap Deli, Kamis (14/5).
Selama hampir sebulan, korban tidak menceritakan peristiwa itu kepada orang tua karena takut dengan ancaman pelaku. Lantaran tidak sanggup lagi menahan sakit di kemaluannya, korban pun memberanikan diri mengadu.
"Pelaku bilang ke korban dengan kata-kata ancaman. Karena itulah korban takut," kata dia.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 82 juncto Pasal 76 E Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan UU RI No.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun penjara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaSetelah buron hampir dua pekan, pembunuh empat dalam satu keluarga di Musi Banyuasin ditangkap.
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaYogyakarta menjadi provinsi dengan tingkat hidup paling tinggi. Dibuktinya dengan banyaknya lansia yang masih hidup bahagia di provinsi ini.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar reka ulang pembunuhan empat orang dalam satu keluarga di Musi Banyuasin. Tersangka EE (48) nekat melakukan perbuatan itu karena masalah bisnis.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Baca Selengkapnya