Merdeka.com - Bisingnya suara kendaraan bermotor dan panas matahari tidak lagi digubrisnya. Di atas becak yang dikayuh cucunya, dia menutupi muka dengan selendang. Sesampainya di depan parkiran selatan stasiun Tugu Yogyakarta, dia dibantu cucunya menurunkan bakul berisi bungkusan kacang kering siap jual.
Makanan ringan tradisional tersebut ditutupi tampah dan keranjang plastik warna biru, lalu diletakkan di sisi barat pintu masuk parkiran. Dia kemudian menggelar selendang di lantai parkiran, duduk bersandar pada sepeda motor sambil menata dagangannya.
Dia adalah Mbah Tumirah (109) warga Sosrowijayan, Gedongtengen, Kota Yogyakarta. Tidak seperti nenek-nenek pada umurnya yang bisa menikmati hari tuanya, Mbah Tumirah dengan kondisi tubuhnya yang semakin melemah masih terus berjuang demi sesuap nasi.
"Saya enggak mau merepotkan orang, kalau masih bisa cari makan sendiri ya lebih baik berusaha," katanya saat ditemui merdeka.com, Sabtu (16/5) siang.
Satu jam berlalu, belum ada satu pun pembeli yang menyambanginya. Para pengunjung stasiun berlalu-lalang begitu saja tanpa memperhatikannya.
"Memang susah, jarang ada yang beli kalau jam segini, lima ratus rupiah pun belum ada ini," ujarnya.
Berjualan kacang kering sudah dijalaninya sejak setahun ini. Sebenarnya sudah dilarang oleh cucunya, namun dia bersikeras berjualan daripada di rumah tidak ada kegiatan dan hanya membuat susah cucunya.
Kacang kering yang dijualnya pun hasil olahan sendiri. Bermodal tungku arang dan wajan besar, dia memulai usaha jualan kacang kering.
"Kacangnya ini diantar dari Temanggung, masih mentah itu. Di sini saya masak, pakai anglo (tungku), wajan diisi pasir, terus kacangnya digongso," terangnya.
Pagi sekitar pukul 06.00 WIB, dia dibantu cucu dan cicitnya mulai memasak kacang kering. Siang harinya dia mulai membungkus kacang-kacang dalam plastik lalu diikat dengan karet gelang.
"Sebungkusnya Rp 5.000, kalau beli banyak ya saya beri bonus, kalau magrib pulang, berapa pun yang laku," tuturnya.
Penghasilannya pun tak menentu. Apalagi jika sedang sepi, kadang kacangnya hanya terjual beberapa bungkus saja. Meski demikian dia mengaku tetap bersyukur, sebab dia beranggapan setiap rejeki yang diberikan Allah akan selalu mendatangkan berkah.
"Sehari dapatnya berapa? Ya cukup untuk makan, kalau kurang dicukup-cukupkan. Ngucap syukur, berapa saja yang laku itu rejeki dari Allah," ungkapnya. [cob]
Baca juga:
Mbah Tumirah sudah hidup susah sejak zaman penjajahan Jepang
Foto Si Mbah penjual kacang rebus di Stasiun Tugu Yogya tuai simpati
Pelapor kasus tatakan gelas ternyata sudah dibui dan minta keadilan
Kesepian, pria tua ini siap relakan uang pensiun agar bisa diadopsi
Diabaikan pemerintah, Juned puluhan tahun tinggal di rumah reyot
Tukang Pijat Ditemukan Tak Bernyawa di Rumah Kontrakan
Sekitar 7 Menit yang laluDiduga Tersapu Ombak, Pencari Siput Laut Tewas di Hutan Bakau
Sekitar 34 Menit yang laluPendaki Puncak Sagara Meninggal Dunia
Sekitar 1 Jam yang laluKemenkes Ungkap Korelasi Demam Berdarah dengan Fenomena El Nino
Sekitar 1 Jam yang laluPolisi Buka Peluang Tersangka Baru Kasus Dukun Aki Cs
Sekitar 2 Jam yang laluPemuda Tewas Ditembak saat Penangkapan Narkoba, Massa Geruduk Polres Malinau
Sekitar 2 Jam yang laluGanjar Berencana Naikan Nominal Bantuan KJS Lagi
Sekitar 3 Jam yang laluYeni Selamat dari Dua Kali Percobaan Pembunuhan oleh Dukun Aki Cs
Sekitar 3 Jam yang laluDatang ke JIS, Anies-AHY Tak Temui Prabowo di Konser Dewa 19
Sekitar 4 Jam yang laluKIB Ogah Buru-Buru Deklarasi Capres, Tak Ingin Seperti Anies Baswedan
Sekitar 4 Jam yang laluVIDEO: Imbas Bripka Madih Ngamuk Dipalak Penyidik, Adik Jenderal Andika Tegur Keras
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Identitas Penyidik Polda Diduga Palak Anggota Provost Bripka Madih Rp100 Juta
Sekitar 3 Jam yang laluKetua RW di Jaksel Curhat Mau Lapor Kantor Polisi Kosong, Ini Reaksi Tegas Kapolda
Sekitar 6 Jam yang laluFakta Lain Terungkap! Bripka Madih Suka Teror Warga, Pasang Tiang dengan Setrum
Sekitar 7 Jam yang laluJerit Mantan Anak Buah Jenderal: Tak Didukung Ungkap Fakta, Tertekan & Terancam
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Hendra & Agus Bongkar Para Pihak yang Seharusnya Bersalah Rintangi Penyidikan
Sekitar 2 Hari yang laluAgus Nurpatria Minta Dibebaskan dari Segala Tuntutan & Dipulihkan Nama Baik
Sekitar 2 Hari yang laluPleidoi, Hendra Kurniawan Minta Dibebaskan & Nama Baik Dipulihkan
Sekitar 2 Hari yang laluJerit Mantan Anak Buah Jenderal: Tak Didukung Ungkap Fakta, Tertekan & Terancam
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Hendra & Agus Bongkar Para Pihak yang Seharusnya Bersalah Rintangi Penyidikan
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Cerita Pengalaman Irfan Tak Patuhi Perintah Atasan Dipukuli Hingga Tak Berdaya
Sekitar 2 Hari yang laluAgus Nurpatria Minta Dibebaskan dari Segala Tuntutan & Dipulihkan Nama Baik
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 2 Hari yang laluVIDE0: Eliezer Minta Maaf Usik Jaksa soal 'Kejujuran Dibayar 12 Tahun Penjara'
Sekitar 2 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 6 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami