Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Modernisasi pertanian jagung di Lamongan dengan hasil luar biasa

Modernisasi pertanian jagung di Lamongan dengan hasil luar biasa Bupati Lamongan, Fadeli. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Bupati Lamongan, Jawa Timur, Fadeli terus menggali potensi ekonomi di sektor pertanian yang menjadi andalannya. Saat ini ia tengah gencar menggalakkan penanaman jagung dengan metode baru. Metode tersebut ia pelajari saat berkunjung ke Demfarm (perkebunan jagung) di Boone, negara bagian Iowa, Amerika Serikat, September 2016 lalu. ”Ceritanya, saat itu saya diundang Dubes Indonesia untuk Amerika untuk hadir di acara Farm Progress Show 2016. Sayang jika ilmu yang saya dapatkan tidak diterapkan,” kata Fadeli.

Meski tekad dan ilmu sudah ada di tangan, bukan berarti Fadeli tak punya masalah. Maklum, penerapan metode baru ini sudah pasti berpengaruh pada kenaikan biaya. Di sisi lain, petani belum yakin bahwa metode baru ini akan benar-benar meningkatkan produktivitas. ”Hampir semua petani masih memilih metode konvensional dan tidak mau ambil resiko dengan metode baru ini,” terang Fadeli.

Tetapi dia tak kehabisan akal. Bersama jajarannya, Fadeli terus melakukan sosialisasi pertanian jagung modern pada kelompok-kelompok tani yang ada di wilayahnya. Akhirnya, beberapa kelompok tani mau menyambut ide modernisasi pertanian modern yang dibawa Bupati Fadeli. Mereka menyepakati untuk menjadikan lahan seluas 100 hektare milik sejumlah warga Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, sebagai kawasan pertanian jagung modern atau Demfarm.

Kasiami merupakan salah satu pemilik lahan itu. Dia pula yang saat panen raya lalu berhasil mencapai rekor tertinggi 12,71 ton dalam satu hektar dan berhak mendapatkan hadiah utama berupa sebuah lemari pendingin. Selain Kasiami, petani lain yang ikut program ini juga berhasil menaikkan produktivitasnya. ”Panen di Demfarm itu hasilnya variatif karena dari 11 varietas jagung hibrida yang diuji coba, hanya 5 saja yang jenis unggulan,” kata Fadeli. Hasilnya, lanjut Fadeli, panenan terendah mencapai 8 ton per hektare. Rata-ratanya, 10,6 ton per hektare.

Hasil itu ungkapnya meningkat dari sebelum metode modern yang hanya mencatat rata-rata hanya 5,8 ton per hektar. Selama enam tahun terakhir (2010-2015), produksi jagung di Lamongan selalu naik. Berdasarkan data Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Lamongan, pada 2010, Kabupaten Lamongan menghasilkan 279.655 ton jagung. Sementara pada 2015 meningkat menjadi 323.549 ton, dan 2016 naik lagi menjadi 342 ribu ton, dan panen 2017 bertambah sebanyak 30 ribu ton menjadi 372 ribu ton.

Keberhasilan ujicoba Demfarm di Banyubang ini nyatanya menarik minat para petani daerah lain. Pada awal Februari 2017, Fadeli meresmikan kawasan Modo, yang ada di bagian selatan wilayah Lamongan, menjadi bagian dari pertanian jagung modern yang luasnya mencapai 10 ribu hektare. ”Selain di Modo, masih ada wilayah lain. Pertanian jagung modern 10 ribu hektare ini terbagi di 12 Kecamatan. Uji coba di 100 hektare sudah berhasil. Jadi kami perluas,” kata Fadeli.

Perluasan lahan pertanian jagung modern, sambung Fadeli, selain untuk meningkatkan hasil panen, juga taraf hidup masyarakat Lamongan. Banyak warga yang meminta agar daerahnya juga dijadikan kawasan jagung modern. Permintaan itu terkait dengan keuntungan berkali-kali lipat yang didapatkan para petani di Banyubang.

”Iya, saya ingin lahan saya masuk dalam pertanian jagung modern. Saya sama petani yang lain lapor ke Camat Modo agar wilayah ini juga jadi bagian,” kata Rasyid, salah seorang petani di Kecamatan Modo yang juga diamini Masduki rekannya sesama petani. Dua petani ini mengaku tergiur untuk menjadi bagian dari pertanian jagung modern yang dicanangkan bupatinya.

Sebagai perbandingan, dengan metode pertanian konvensional yang rata-rata produktivitasnya mencapai 6 ton per hektare, petani memperoleh pendapatan kotor Rp 22 juta, dan mengantongi keuntungan Rp 10 juta. Sementara melalui pertanian modern seperti di Desa Banyubang, produktivitas melonjak menjadi 10,6 ton per hektare dengan pendapatan kotor Rp 36 juta per hektare dengan keuntungan Rp 23 juta per hektare.

Demi menjaga keberlangsungan program ini, Fadeli juga menerbitkan payung hukum terkait pertanian jagung modern. Ada dua payung hukum yang melandasi program ini, yakni SK Bupati Nomor 188/56/2017 tentang Penetapan Kawasan Jagung di Kabupaten Lamongan dan SK Bupati Nomor 188/57/2017 tentang Penetapan Demfarm Jagung Modern di Kabupaten Lamongan. ”Program ini butuh kepastian hukum, demi peningkatan taraf hidup masyarakat Lamongan. Memang harus ada political will dari Pemda,” jelas Fadeli.

Melihat hasil yang dicapai, Fadeli mewakili Pemerintah Kabupaten Lamongan menyatakan, siap membuka diri bagi petani lain yang ada di Indonesia untuk mempelajari metode ini untuk diterapkan di seluruh lahan yang ada di Indonesia.

(mdk/war)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Teknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar
Teknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar

Volume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.

Baca Selengkapnya
Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen

Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.

Baca Selengkapnya
Gunakan Metode Tanam yang Berbeda, Pria Ini Ungkap Rahasia Sukses Bisnis Sayuran Hidroponik di Riau
Gunakan Metode Tanam yang Berbeda, Pria Ini Ungkap Rahasia Sukses Bisnis Sayuran Hidroponik di Riau

Bisnis sayuran milik Kebun Kita di Kabupaten Riau ini menggunakan metode hidroponik apung yang menghasilkan kualitas yang segar, berkualitas, dan bersih.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengintip Dapur Produksi Bawang Goreng di Kampung Jaha yang Beromzet Ratusan Juta per Bulan
Mengintip Dapur Produksi Bawang Goreng di Kampung Jaha yang Beromzet Ratusan Juta per Bulan

Kampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.

Baca Selengkapnya
Perbaikan Jalur Demak-Kudus Pasca Banjir Sudah 95 Persen, Tiga Jalur Alternatif Juga Disiapkan
Perbaikan Jalur Demak-Kudus Pasca Banjir Sudah 95 Persen, Tiga Jalur Alternatif Juga Disiapkan

Banjir tersebut sempat melumpuhkan lalu lintas Demak-Semarang hingga Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Kena PHK, Pria Ini Kembangkan Metode Efisien Beternak Kambing Tanpa Harus “Ngarit”
Berawal dari Kena PHK, Pria Ini Kembangkan Metode Efisien Beternak Kambing Tanpa Harus “Ngarit”

Tak semua peternak kambing di sekitar tempat tinggalnya bisa menerima metode tersebut karena mereka sudah terbiasa dengan "cara lama".

Baca Selengkapnya
Kecanggihan Teknologi dan Kondisi Pasca-Pandemi Butuh Perubahan Gaya Kepemimpinan, Seperti Apa?
Kecanggihan Teknologi dan Kondisi Pasca-Pandemi Butuh Perubahan Gaya Kepemimpinan, Seperti Apa?

Pertama yaitu Performance, seberapa pemimpin mampu membawa performa bisnis terbaik.

Baca Selengkapnya
Dagangannya Belum Laku dari Pagi, Momen Pedagang Jajanan Tradisional Menangis saat Dagangannya Diborong Ini Viral
Dagangannya Belum Laku dari Pagi, Momen Pedagang Jajanan Tradisional Menangis saat Dagangannya Diborong Ini Viral

Bikin haru, ini momen pedagang jajanan tradisional menangis saat dagangannya diborong.

Baca Selengkapnya
Perayaan HUT ke-78 Mahkamah Agung, Hadirkan 5 Aplikasi yang Tingkatkan Integritas Aparatur Peradilan
Perayaan HUT ke-78 Mahkamah Agung, Hadirkan 5 Aplikasi yang Tingkatkan Integritas Aparatur Peradilan

Mahkamah Agung meluncurkan 5 aplikasi baru untuk mewujudkan peradilan modern berbasis IT.

Baca Selengkapnya