Merasa Diguna-guna, Jumari Ancam Tetangga dengan Celurit
Merdeka.com - Seorang pria di Kabupaten Malang mengancam tetangganya dengan senjata tajam jenis celurit lantaran merasa diguna-guna. Pelaku, Jumari (55) marah dengan menodongkan celurit ke leher korbannya, Ngatemin (55).
Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah mengatakan, pelaku menuduh korban menaburkan guna-guna di warung kopinya. Sehingga dipercaya pelaku, kalau warungnya sepi pembeli akibat ulah korban yang menggunakan sarana magic.
"Diduga motif pelaku karena emosi, karena menurut keterangan pelaku korban sering berkeliaran di depan warungnya dan menaburkan suatu yang diduga guna-guna supaya warungnya sepi," katanya di Kabupaten Malang, Rabu (8/1).
Kecurigaan Jumari sudah beberapa lama, dan Selasa (7/1) menemui korban di sebuah warung di kawasan Jalur Lintas Selatan Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Korban yang sedang minum kopi di warung didatangi pelaku yang membawa sebilah senjata tajam jenis celurit.
"Korban dipanggil oleh pelaku dan rambut korban langsung dijambak. Pelaku mengeluarkan senjata tajam dari balik bajunya dan mengarahkan ke leher pelapor, sambil mengancam akan membunuhnya," jelasnya.
Korban yang ketakutan seketika meminta maaf dan pelaku melepaskan korban. Namun korban merasa keselamatannya terancam, sehingga memilih meminta melapor dan meminta perlindungan ke Polsek Bantur, Polres Malang.
Unit Reskrim Polsek Bantur mengamankan pelaku atas laporan tersebut. Pelaku diancam Pasal 2 Undang-Undang Darurat No. 12 tahun 1951 Jo Pasal 335 ayat 1 KUHP atas kepemilikan senjata tajam dan mengancam orang lain.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaSebelum bunuh diri, korban sempat mengaku rindu pada almarhum ayahnya.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban gigitan ulat berbisa di Kampung Cibogo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, pada bagian tangan kanananya menghitam dan membusuk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui banyak anggotanya yang tugas mengawal pemilu jatuh sakit akibat kelelahan.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaSejumlah tempat sederhana hingga menakjubkan dikunjunginya. Tak lupa, ada momen unik saat sang jenderal bersantai. Seperti apa?
Baca SelengkapnyaMenjes umumnya digoreng dengan tepung dan dimakan dengan cabai rawit.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca Selengkapnya