Menkumham soal kasus air keras Novel: Kasih kepercayaan pada Polri
Merdeka.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly meminta masyarakat memberikan kepercayaan terhadap Polri mengungkap kasus penyiraman air keras Novel Baswedan. Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu disiram air keras tepat di bagian mata usai slaa Subuh di masjid perumahannya.
Yasonna menilai Polri sudah memiliki informasi yang dapat ditindaklanjuti.
"Iya serahkan ke Polri lah supaya betul-betul bisa diungkap, jadi selama ini saya kira Polri sudah punya pijat informasi," kata Yasonna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/4).
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Mengapa kerja sama dan sinergi antarlembaga dinilai penting dalam mewujudkan Kelurahan Sadar Hukum di DKI Jakarta? Kerja sama dan sinergisitas antarlembaga, menurut Yasonna, merupakan faktor penting yang meliputi aspek multidimensi. Dimana cakupan tugas dan fungsi pemerintahan merupakan suatu kewajiban dalam rangka memenuhi harapan dan pelayanan yang optimal bagi masyarakat.
-
Kapan dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara Kementan dengan Gubernur Sulsel dan Bupati Gowa terkait penyaluran KUR? Selanjutnya dilakukan penandatangan komitmen bersama antara Kementan melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian dengan Gubernur Sulsel dan Bupati Gowa dalam rangka penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) masing-masing senilai Rp 100 juta dan Rp 50 juta.
Politisi PDI Perjuangan ini menyebut harus ada koordinasi dan kerjasama antara tim dari KPK dan Polri untuk menindaklanjuti kasus yang sudah berjalan selama setahun ini.
Lanjut dia, hal terpenting saat ini semua masyarakat dapat memberikan kepercayaan penuh kepada Polri.
"Jangan saling mencurigailah, ini yang membuat kadang-kadang wah Polri tidak ini. Saya kira kasih kepercayaan dan kalau ada informasi dari teman-teman KPK atau dari Pak Novel supaya dikoordinasikan," papar dia.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono membantah tidak benar jika penyelidikan kasus itu jalan di tempat.
Dia mengklaim penyidikan kasus penyerangan ini sudah ada kemajuan. Namun ia enggan menjelaskan perkembangan yang dimaksud.
"Ada perkembangannya," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa 10 April 2018.
Reporter: Ika DefiantiSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaKomandan Akpol sidak para perwiranya saat belanja di koperasi. Ternyata ini yang dicari.
Baca SelengkapnyaListyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca SelengkapnyaMomen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaIa membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Firli tidak memiliki alasan lagi absen pemeriksaan sebagai tersangka besok.
Baca SelengkapnyaSeorang Bripda terciduk para pamen usai miliki badan terlalu kurus sampai dituduh bayar masuk polisi. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, Polri masih menyebut kelompok kriminal di Papua sebagai KKB.
Baca Selengkapnya