Menko PMK Kembali Ingatkan Agar Waspada Covid-19 Jelang Nataru
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan bahwa pemerintah terus melakukan berbagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Dia pun meminta masyarakat terus waspada dengan gelombang ketiga Covid-19.
"Saya dengan Pak Menhub, Pak Kapolri, dan Pak MenpanRB sepakat bahwa kita tidak boleh lengah dan menganggap semuanya baik-baik saja," kata Muhadjir dikutip dari siaran pers, Senin (13/12/2021).
Adapun Muhadjir diperintahkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai koordinator khusus Nataru ini. Muhadjir menyebut Kementerian Perhubungan, Kapolri, dan pihak PT ASDP Indonesia Ferry telah melakukan antisipasi pergerakan masyarakat di Pelabuhan Merak dan Bakaheuni jelang Nataru.
"Tentu kita berharap apa yang sudah disiapkan jauh-jauh hari bisa berjalan lancar. Mengenai pergerakan orang memang tanggung jawab Kemenhub, sedangkan Polri terutama untuk vaksinasi dan protokol kesehatan," jelasnya.
Muhadjir mengimbau agar ada pembagian tugas yang jelas antara petugas di Pelabuhan Merak ataupun Bakauheni. Menurut dia, pergerakan orang di Pelabuhan Merak akan lebih banyak terjadi saat H-7 jelang Nataru.
"Sebaliknya, H+7 akan lebih banyak dari Pelabuhan Bakauheni kembali menuju Merak," ujar dia.
Di lain sisi, Muhadjir juga menyarankan para penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Merak dan Bakauheni memiliki sertifikat vaksin Covid-19 dosis kedua. Jika ada yang masih memiliki vaksin 1, sedianya vaksinasi 2 dapat dilakukan di lokasi yang telah dipersiapkan petugas kesehatan di Pelabuhan Merak ataupun Bakauheni.
"Kita berupaya keras untuk bisa mencapai cakupan vaksin 2. Karena dibandingkan vaksin 1, vaksin 2 masih kalah. Padahal, vaksin 2 tidak kalah penting untuk melindungi dari Covid-19," tutur Muhadjir.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Per 7 Desember 2021, total vaksinasi dosis pertama sebesar 146.270.504 dosis, sedangkan total vaksinasi dosis kedua sebesar 102.759.772 dosis.
Pemerintah melalui PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah memiliki rencana antisipatif supaya tidak terjadi kerumunan orang dalam jumlah besar pada libur Nataru nanti di Pelabuhan Merak, Banten.
Salah satunya yaitu dengan menjual tiket kapal secara online dan sudah terintegrasi dengan aplikasi peduli lindungi, sehingga nantinya para penumpang yang datang ke pelabuhan hanya menunjukkan tiket elektronik, kartu vaksin dan surat antigen kepada petugas di pelabuhan.
Selain itu, para penumpang juga diharapkan betul-betul mematuhi ketentuan. Salah satunya, tiket tidak diberikan atau dialihkan kepada orang lain yang tidak berhak.
"Karena kalau itu terjadi tentu tidak akan diizinkan ikut. Begitu juga nanti kalau dalam penyebrangan itu identitas penumpang akan jadi tanggung jawab pihak Polri," ucap dia.
"Supaya lebih mengefisienkan pengecekan penumpang, maka saya mohon para sopir yang akan bertanggung jawab juga mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan. Jangan ada usaha untuk melakukan pelanggaran dengan cara apapun," sambung Muhadjir.
Sumber: Liputan6.comReporter: Lizsa Egeham
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhadjir menjelaskan presiden juga mengundang masyarakat untuk bertemu dan berdialog.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, seorang presiden boleh memihak juga melakukan kampanye. Pernyataan Jokowi itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muhadjir menduga potensi pelanggaran tersebut berhubungan dengan preferensi ASN terhadap kontestan pilihannya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMahfud MD menyerahkan surat pengunduran diri dari Menko Polhukam pada Kamis (1/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo melantik dua menteri baru pada Rabu, 21 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya