Mengingat Kembali Sepak Terjang 'Preman Tobat' Rosario De Marshall alias Hercules

Merdeka.com - Nama Rosario De Marshall alias Hercules kembali menjadi buah bibir. Pria yang kini menjabat sebagai Tenaga Ahli PD Pasar Jaya ini terseret kasus dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA) yang tengah diusut penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hercules dicecar awak media soal perkenalannya dengan para hakim dan pihak swasta yang terlibat dalam kasus ini. Hercules mengaku tak ada satu pun yang dia kenal.

"Enggak kenal, semuanya enggak ada yang kenal," ujar Hercules di Gedung KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (8/3).

"Kan orangnya sudah ditahan di sini, tinggal ditanyakan saja kenal sama saya enggak. Kalau dia kenal sama saya, saya kan foto model. Semua kenal. Kalian saja kenal sama saya, tetapi saya enggak kenal sama kalian," Hercules menambahkan.

Menengok ke belakang. Hercules dikenal seorang gangster dan broker politik. Dikutip dari berbagai sumber, ia merupakan seorang portir untuk TNI AD pada masa integrasi Timor Timur.

Pada tahun 90'an, Hercules hijrah ke Jakarta. Di ibu kota, ia membuat kelompok preman di kawasan Tanah Abang. Kerasnya dunia malam yang sarat kriminalitas jadi bagian masa lalu kelam Hercules.

Berikut sepak terjang Hercules:

Tumbuh di Timor Leste

Rosario lahir pada tahun 1960-an di Ainaro, Timor Portugis. Ia tumbuh di negaranya yang penuh dengan kekacauan. Salah satu kekacauan adalah serangan Ainaro pada tahun 1978 yang menewaskan orang tuanya dan menghilangkan satu tangannya.

Rosario pun direkrut sebagai Tenaga Bantuan Operasional (TBO) oleh Kopassus TNI yang bertugas di Timor Timur. Kemudian, ia diberi nama sandi sebagai Hercules karena dikenal bernyali besar.

Tidak Takut Dibunuh

Hercules bercerita ketika menjadi preman, setiap malam bertarung dengan preman lain dan dibacok senjata tajam. Bahkan, dia mengaku 100 preman pernah seketika mengeroyok tubuhnya menggunakan pedang panjang.

"Kalau dibacok itu hampir setiap malam saya dibacok. Kalau keroyok itu sekali keroyok bisa sampai 100 orang, itu pakai samurai panjang-panjang," ujar Hercules.

Selain itu, Hercules juga pernah ditembak dari jarak dekat yang membuat matanya hancur.

"Itu satu meter ditembak tapi Alhamdulillah enggak ada masalah, cuma matanya pecah," kata Hercules.

Meskipun, seringkali berhadapan dengan preman lain, tetapi Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) itu tidak pernah meminta dikawal oleh siapa pun. Tidak ada rasa takut untuk dianiaya atau dibunuh.

Kisah Cinta Terpaut 24 Tahun

Hercules dan istrinya, Nia Dania terpaut 24 tahun. Hercules mengaku terpesona dengan sosok Nia yang masih berstatus sebagai murid SMP. Nia merupakan keponakan dari ibu angkat Hercules.

Nia ketika menikah masih berusia sekitar 16 tahun. Sedangkan Hercules telah berusia 40 tahun. Meski begitu, kisah kasih mereka dapat bertahan hingga saat ini dan dikaruniai empat orang anak.

"Akhirnya ternyata jodoh. Saya suruh berhenti sekolah, enggak usah ngelanjutin sekolah SMA. Dan akhirnya kita mempunyai anak empat," ungkap Hercules.

Hercules Tobat

Hercules telah meninggalkan dunia hitam sejak beberapa tahun lalu. Ia juga menjadi masuk agama Islam dengan menjadi mualaf.

Salah satu alasan Hercules bertobat lantaran menyadari bahwa hidupnya sementara dan tidak tahu umurnya sampai kapan. Setelah bertobat Hercules menjadi gemar bersedekah kepada anak yatim, gemar berpuasa, dan melakukan kebaikan lainnya.

"Jadi memang kita hidup ini cuma sementara. Saya puasa, jumatan dan kasih makan orang tidak berhenti-berhenti," ujar Hercules.

Bahkan, Hercules diangkat menjadi anak oleh Habib Luthfi Bin Yahya.

Fokus pada Bisnis

Setelah meninggalkan dunia hitam, kini mantan penguasa Tanah Abang fokus mengurus bisnis. Hercules memiliki satu pasar pribadi yang luasnya lebih dari 5 hektar.

"Itu pasar pribadi. Luas tanahnya hampir lima setengah hektar," kata Hercules.

Selain itu, Hercules juga mengurusi bisnis perikanan, kapal, hingga pertanian. Bisnisnya mampu membuat Hercules menyekolahkan tiga anaknya ke luar negeri.

"Ada kapal juga, perikanan. Di pertanian juga, sama ada semacam ada tanah murah kita beli dan urusin," katanya.

Reporter Magang: Alya Fathinah