Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mempertanyakan Pembentukan Tim Gabungan Kasus Novel Setelah Hampir 2 Tahun Mandek

Mempertanyakan Pembentukan Tim Gabungan Kasus Novel Setelah Hampir 2 Tahun Mandek novel baswedan. ©2018 Merdeka.com/Purnomo Edi

Merdeka.com - Kepolisian telah membentuk tim penyidik gabungan untuk mengungkap kasus Novel Baswedan. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil enggan berpikiran negatif bila langkah tersebut terkesan politis jelang debat perdana capres-cawapres.

"Kita berprasangka baik ajalah, bahwa itu memang ada niat untuk menyelesaikan sebelum pemilu ini, atau sebelum menjelang Pileg dan Pilpres. Jadi saya berprasangka baik aja," kata Nasir saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (12/1).

Meski begitu, polisi mesti lapang dada jika dibentuknya tim tersebut menyimpan tanda tanya di benak masyarakat. Sebab, sudah 650 hari kasus Novel Baswedan belum terungkap. Namun, tiba tiba polisi membentuk tim gabungan jelang debat pertama capres-cawapres bertema Hukum, Korupsi, HAM dan Terorisme.

"Kemudian ada pandangan orang ini sangat politis dan sebagainya ya sulit untuk dihindari kalau kemudian ada orang berpandangan seperti itu karena itu dibentuk jelang debat capres sehingga kemudian orang berpikir macam macam," ucapnya.

"Jadi polisi harus siap dengan lapang dada kalau kemudian ada kritikan seperti sindiran. Karena memang sudah 650 hari lebih belum terungkap, sementara dalam kasus kasus lain cukup cepat polisi misalnya mengungkap pelaku dalam waktu 12 jam, 4 jam pembunuh pembunuh itu sudah di temukan," tuturnya.

Anggota komisi III DPR RI ini tak mau berpikir berburuk sangka kepada Polri. Nasir berharap tim bisa menuntaskan kasus secara cepat supaya masyarakat berpandangan positif.

"Misalnya dalam bulan ini sudah terungkap itu akan dinilai polisi bekerja tanpa muatan politis. Tapi kalau satgas ini bekerja lambat, lama juga baru nanti ketika jelang april selesai, karena kalau ditemukan ini ada proses lagi kan, ada pengadilan, kan belum tentu juga orang diduga itu lalu bersalah," tandasnya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian akhirnya mengeluarkan surat perintah pembentukan tim gabungan penyidikan untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

"Bahwa itu benar Kapolri sudah mengeluarkan surat perintah tersebut atas tindak lanjut rekomendasi Komnas HAM terhadap ranah Polri dalam mengusut kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Jumat (11/1).

Rekomendasi Komnas HAM itu diserahkan ke Polri pada 21 Desember 2018. Hampir sebulan setelah diterima, Kapolri Tito kemudian meneken tanda tangan pembentukan tim gabungan tersebut pada 8 Januari 2019.

Dalam surat bernomor sgas/3/I/HUK.6.6/2019 itu, Kapolri memimpin langsung tim. Ada 65 nama gabungan komponen Polri dan masyarakat yang tercantum dalam daftar tim gabungan untuk penyidikan kasus Novel.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari

8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari

Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.

Baca Selengkapnya
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Studi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya

Studi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya

Studi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.

Baca Selengkapnya
Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Pasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin

Cak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin

Cak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.

Baca Selengkapnya
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat

Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat

Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.

Baca Selengkapnya
10 Tanda Pasangan yang Sudah Bosan dengan Hubungan yang Sudah Terjalin

10 Tanda Pasangan yang Sudah Bosan dengan Hubungan yang Sudah Terjalin

Rasa bosan dan jenuh yang muncul dalam hubungan merupakan tantangan bagi setiap pasangan. Cari tahu ciri-ciri pasangan sudah bosan di sini.

Baca Selengkapnya
Densus Tangkap 7 Terduga Teroris di Sulteng: Aksi Penegakan Hukum yang Berhasil!

Densus Tangkap 7 Terduga Teroris di Sulteng: Aksi Penegakan Hukum yang Berhasil!

Ketujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif

Baca Selengkapnya