Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Marosok, cara orang Minang tawar menawar harga sapi lewat sarung

Marosok, cara orang Minang tawar menawar harga sapi lewat sarung Tradisi Marosok. ©wordpress.com

Merdeka.com - Sebuah pemandangan tak lazim akan anda jumpai saat menyinggahi perkampungan di beberapa daerah di ranah minang saat hari pakan atau hari pasar. Hari di mana pasar lebih ramai dari biasanya, atau hari di mana pasar dibuka, ketika kaki memutuskan terjebak di pasar ternak, pasar di mana sapi diperdagangkan. Biasanya, ada sekitar seratus pemilik ternak dengan jumlah hewan antara 150 hingga 200 ekor diperdagangkan di sana.

Jika terbiasa dengan hiruk pikuk pedagang yang biasa menawarkan harga dengan suara yang lantang, maka kesampingkan persoalan itu jika benar-benar terjebak di areal tersebut. Sebab transaksi yang terjadi antara satu pedagang dan satu pembeli dilakukan tanpa suara, mengandalkan isyarat tangan yang ditutup oleh sarung, handuk, baju, ataupun topi tanpa mengeluarkan suara. Hanya anggukan atau gelengan yang terlihat.

Jangan berspekulasi bahwa pedagang maupun pembeli penyandang bisu atau tuli, mereka normal. Namun inilah tradisi yang turun-temurun diberlakukan, meski zaman sudah mengenal telepon genggam. Tradisi ini dinamakan Marosok, sistem jual beli ternak sapi dengan menggunakan isyarat tangan.

Kegiatan Marosok sendiri berlangsung antara penjual dan pembeli seperti orang bersalam-salaman namun tangan mereka ditutup. Umumnya, sarung digunakan sebagai penutup tangan mereka, meski beberapa ada yang memakai peci ataupun baju. Hal terpenting, transaksi yang menggunakan jari jemari mereka tidak terlihat oleh pembeli ataupun pedagang yang berseliweran di sana.

Kegiatan ini memang bertujuan supaya harga ternak yang dibeli pembeli tidak diketahui oleh banyak orang. Persoalan harga menjadi rahasia antara pembeli dan penjual saja. Salah satu daerah yang masih menjaga cara berdagang sapi seperti ini bisa ditemui di pasar ternak Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Tontonan menarik ketika melihat tawar menawar yang berlangsung, di mana penjual dan pembeli saling menggenggam, memegang jari, menggoyang ke kiri dan ke kanan. Jika transaksi berhasil, setiap tangan saling melepaskan. Sebaliknya, jika harga belum cocok, tangan tetap menggenggam erat tangan yang lain seraya menawarkan harga baru yang bisa disepakati.

Dalam Marosok, setiap jari melambangkan angka puluhan, ratusan, ribuan, bahkan jutaan rupiah. Semisal, pedagang ingin menjual ternaknya seharga Rp 5,5 juta, maka dia akan memegang telunjuk pembeli yang melambangkan sepuluh juta rupiah. Setelah itu, lima jari yang lain digenggam dan digoyang ke kiri. Ini berarti Rp 10 juta dikurangi Rp 5 juta. Sedangkan untuk menunjukkan Rp 500 ribu, lima jari yang digoyang tadi digenggam lagi dan dihentakkan. Bila disepakati, transaksi berakhir dengan harga Rp 5,5 juta.

Jika pembeli ingin menawar seharga Rp 5,2 juta, maka dia cukup menggenggam dua jari dan menggoyangnya ke kiri. Kalau ingin ditambah Rp 50 ribu lagi, pemilik ternak akan memegang satu ruas jempol si pembeli sambil mematahkannya ke bawah, maka harga ternak itu menjadi Rp 5,25 juta.

Untuk membeli Sapi, berat sapi tak ditentukan dengan timbangan. Di pasar ternak ini, semua timbangan tak memiliki fungsi. Harga sapi hanya berdasarkan pengamatan, persoalan berat sapi dikesampingkan. Jika cocok, transaksi terjadi.

Tujuan Marosok sendiri adalah agar orang lain tak melihat proses transaksi tersebut. Dengan begitu, harga ternak hanya diketahui antara penjual dan pembeli. Setidaknya ini cara untuk 'menghargai' pedagang dan pembeli lain.

Tak ada yang tahu persis Marosok muncul, namun sejumlah pedagang ternak meyakini tradisi ini sudah dimulai sejak zaman raja-raja di Minangkabau dan diterima secara turun temurun.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
Asam Sulfat Disebut Gibran buat Ibu Hamil, Ternyata Biasa Dipakai Bikin Bahan Peledak!

Asam Sulfat Disebut Gibran buat Ibu Hamil, Ternyata Biasa Dipakai Bikin Bahan Peledak!

Zat ini bisa digunakan untuk memproduksi bahan kimia lainnya, bahan peledak dan lem.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
35 Ucapan Hari Relawan 2023, Tumbuhkan Jiwa Tanpa Pamrih untuk Membantu Sesama

35 Ucapan Hari Relawan 2023, Tumbuhkan Jiwa Tanpa Pamrih untuk Membantu Sesama

Untuk merayakan hari relawan internasional 2023, Anda bisa mengirimkan ucapan kepada orang-orang di sekelilingmu yang menjadi sukarelawan.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
50 Kata-Kata Motivasi untuk Anak yang Singkat tapi Menyentuh Hati

50 Kata-Kata Motivasi untuk Anak yang Singkat tapi Menyentuh Hati

Kumpulan kata-kata motivasi untuk anak yang bisa bangkitkan semangat si kecil.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Jenderal Bintang 2 Polisi Hadir di Momen Spesial Tribrata Anak Ferdy Sambo, ini Sosoknya

Jenderal Bintang 2 Polisi Hadir di Momen Spesial Tribrata Anak Ferdy Sambo, ini Sosoknya

Berikut potret Jenderal Bintang 2 Polisi hadir di momen spesial Tribrata anak Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Bikin Haru Driver Ojol Lulus Kuliah Sarjana, 'Ibu Bangga Sama Kamu’ Saat Wisuda Dikawal Teman Seperjuangan

Bikin Haru Driver Ojol Lulus Kuliah Sarjana, 'Ibu Bangga Sama Kamu’ Saat Wisuda Dikawal Teman Seperjuangan

Kedua sahabat tersebut merupakan driver ojol juga yang selalu bersama saat bekerja.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mengenal Sejarah Jamu Jawa, Obat Tradisional Warisan Leluhur yang Kini Hampir Punah

Mengenal Sejarah Jamu Jawa, Obat Tradisional Warisan Leluhur yang Kini Hampir Punah

Pemanfaatan jamu sebagai obat tradisional sudah dilakukan sejak era Kerajaan Mataram Kuno

Baca Selengkapnya icon-hand
Kisah Gunung Wayang di Garut, Bentuknya Mirip Bongkahan Besar dan Kerap Terdengar Suara Gamelan

Kisah Gunung Wayang di Garut, Bentuknya Mirip Bongkahan Besar dan Kerap Terdengar Suara Gamelan

Konon di malam Selasa dan malam Jumat kerap terdengar sayup-sayup suara gamelan Sunda pengiring wayang golek.

Baca Selengkapnya icon-hand
FOTO: Santo Nikolas, Hari Menyeramkan Bagi Anak-Anak Republik Ceko Menjelang Natal

FOTO: Santo Nikolas, Hari Menyeramkan Bagi Anak-Anak Republik Ceko Menjelang Natal

Tradisi unik sekaligus menyeramkan ini diadakan untuk menimbang perilaku baik maupun buruk bagi anak-anak Ceko.

Baca Selengkapnya icon-hand
Menelusuri Manulangi Natuatua, Tradisi Balas Budi kepada Orang Tua Ala Masyarakat Batak

Menelusuri Manulangi Natuatua, Tradisi Balas Budi kepada Orang Tua Ala Masyarakat Batak

Dalam tradisi lokal masyarakat Batak, terdapat upacara khusus untuk orang tua sebagai bentuk penghormatan dan balas budi.

Baca Selengkapnya icon-hand
Serunya Rebutan Ayam dalam Tradisi Pernikahan Adat Sunda, Lambangkan Rezeki setelah Berumah Tangga

Serunya Rebutan Ayam dalam Tradisi Pernikahan Adat Sunda, Lambangkan Rezeki setelah Berumah Tangga

Potongan besar ayam melambangkan rezeki yang akan diperoleh

Baca Selengkapnya icon-hand
Mengenal Tari Gandrung, Hiburan Rakyat saat Acara Hajatan di Banyuwangi

Mengenal Tari Gandrung, Hiburan Rakyat saat Acara Hajatan di Banyuwangi

Kesenian tradisional yang satu ini telah menjadi ikon Kabupaten Banyuwangi sekaligus hiburan masyarakat ketika acara hajatan.

Baca Selengkapnya icon-hand
Kumpulan Peribahasa Minangkabau dan Artinya, Penuh Pesan Bijak dan Motivasi Hidup

Kumpulan Peribahasa Minangkabau dan Artinya, Penuh Pesan Bijak dan Motivasi Hidup

Simak kumpulan peribahasa Minangkabau dan artinya berikut ini. Berisi pesan bijak dan motivasi hidup.

Baca Selengkapnya icon-hand