Mampir beli sate, uang BOS dirampok
Merdeka.com - Malang betul nasib Haryono, 46 tahun, Kepala SMP Negeri 1 Kejobong Purbalingga. Gara-gara keinginannya menikmati sate, uang Rp 60 juta raib digondol rampok. Dia kini sedang galau, sebab uang yang dirampok merupakan uang Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang baru saja dicairkannya.
"Saya sedang pesan sate, saat sedang menunggu pesanan, tiba-tiba saya mendengar kaca pintu mobil saya dipecah,” kata Haryono, Selasa (17/7).
Haryono mengatakan, uang sebesar Rp 60 juta itu baru saja diambilnya dari Bank Jateng Purbalingga. Dia sendiri tak merasa dibuntuti orang saat mengambil uang itu. Uang BOS itu sudah biasa dia ambil untuk operasional kegiatan sekolahnya.
Uang BOS tersebut dibungkus tas hitam dan diletakkan di jok depan mobil KIA miliknya. Tanpa disadarinya, perampok langsung memecah kaca mobil dan mengambil tas berisi uang tersebut. "Saat akan dikejar, pelaku sudah melarikan diri mengendarai sepeda motornya,” kata dia.
Sejumlah saksi mata yang berada di lokasi kejadian mengatakan, pelaku terdiri dari dua orang. "Mereka mengendarai sepeda motor Honda Tiger," kata salah seorang saksi mata.
Saksi tersebut mengatakan, dua pelaku mengenakan pakaian hitam dan tetap menggunakan helm saat melakukan aksinya. Satu orang tetap berada di motornya, sementara pelaku lainnya bertugas memecah kaca mobil dan langsung mengambil tas hitam berisi uang tersebut. “Pintu dipecah dengan menggunakan martil,” katanya. Setelah berhasil, kedua pelaku langsung kabur ke arah barat.
Kepala Kepolisian Resor Purbalingga, Ajun Komisaris Besar Polisi Ferdy Sambo mengatakan, saat ini polisi sedang menyelidiki kasus tersebut. “Kami sudah mengamankan barang bukti dan menanyai sejumlah saksi,” katanya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta
Baca SelengkapnyaPembayaran menggunakan QRIS mencegah peredaran uang palsu dan tak perlu repot menghitung kembalian
Baca SelengkapnyaPermintaan tersebut disampaikan langsung anak SYL kepada pejabat Kementan saat ayahnya sedang meninjau perkebunan di Makassar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebagian besar pengeluaran ini digunakan untuk membeli makanan dan minuman jadi, ikan, telur dan susu serta sayuran.
Baca SelengkapnyaAbidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca SelengkapnyaSelama proses persidangan, terungkap fakta-fakta tindakan SYL saat menjabat sebagai Mentan.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPemerasan dilakukan bersama Kasdi Subagyono selaku Sekretaris Jenderal Kementan periode 2021–2023
Baca Selengkapnya