Mahasiswa UGM bikin aplikasi pembelajaran untuk disleksia

Merdeka.com - Mahasiswa UGM membuat aplikasi untuk membantu belajar para pengidap disleksia usia lima sampai tujuh tahun. Di Indonesia sendiri disleksia ini belum mendapat perhatian. Padahal berdasarkan data WHO 10 persen dari penduduk dunia adalah pengidap Disleksia.
Disleksia sendiri merupakan salah satu kesulitan belajar berbahasa yang terjadi pada anak-anak dengan tingkat kecerdasan normal atau di atas rata-rata.
Kurangnya perhatian itulah yang menggugah Muhammad Risqi Utama Saputra (Mahasiswa S2 jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi), Vina Sectian Amretadewi (jurusan Teknik Elektro dan Teknik Informasi), Taufik Almasyhur (jurusan Teknik Elektro dan Teknik Informasi), dan Mega Asiyah Nirmala (Magister Manajemen) membuat sebuah aplikasi belajar membaca untuk membantu anak-anak pengidap diseleksia yang kesulitan belajar membaca.
Menurut Riski banyak pihak yang menganggap bahwa penderita disleksia adalah anak yang bodoh dan malas belajar. Meskipun disleksia adalah kelainan yang tidak bisa disembuhkan, namun bukan berarti dibiarkan saja.
"Walaupun tidak bisa disembuhkan, tetapi kita bisa membantu para penderita disleksia untuk mengatasi problem mereka dalam membaca. Sebenarnya disleksia bukan cuma bahasa tapi juga mengalami kesulitan dalam ingatan jangka pendek, persepsi arah, konsep waktu," kata Risqi.
Dia menilai selama ini metode yang digunakan dalam menerapi pengidap disleksia tidak menarik dan masih sangat teksbook, sehingga semakin membebani para pengidap disleksia. Aplikasi Leksipal buatan Risqi dan kawan-kawannya yang tergabung dalam NextIn Indonesia merupakan aplikasi pembelajaran yang dikemas dalam beragam permainan.
Setidaknya ada 12 kategori yang dikembangkan Risqi dan kawan-kawan yakni bentuk dan pola, Persamaan, perbedaan, dan perbandingan, ingat jangka pendek, asosiasi obyek, persepsi arah, urutan aktivitas, pemahaman tempat, konsep waktu, keterampilan sosial, huruf, suku kata dan kata, dan kalimat sederhana.
"LexiPal ini kami buat berdasarkan kebutuhan para pengidap disleksia umur lima hingga tujuh tahun," tambahnya.
Pada bulan Januari 2013, tim Risqi dan kawan ini mendapatkan juara ke-2 Mandiri Young Technopreneur Award, sehingga mereka berhak mendapatkan project capital dari Bank Mandiri untuk menyempurnakan aplikasi LexiPal dan mengimplementasikannya ke beberapa institusi di Indonesia.
Dengan project capital tersebut, tim NextIn Indonesia melakukan riset yang lebih mendalam tentang Disleksia di kantor pusat asosiasi disleksia Indonesia di Bandung. LexiPal kemudian dikembangkan lagi berdasarkan hasil riset tersebut, dikoreksi oleh tim ahli dari Asosiasi disleksia Indonesia, diujicobakan ke 40 anak disleksia, hingga akhirnya dinyatakan lulus validasi oleh asosiasi disleksia Indonesia.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Sopir Taksi Girang Ketemu Musisi Terkenal, Ternyata Sudah jadi Langganan Artis Papan Atas, Ari Lasso hingga Dewi Perssik
Seorang sopir taksi kegirangan saat bertemu dengan musisi Katon Bagaskara, ternyata ia sudah sering jadi langganan artis.
Baca Selengkapnya


Lagu Sedih Melayu di Indonesia Diubah jadi Koplo, Perempuan Malaysia Ini Kaget ‘Ya Gak Jadi Sedih Lah’
Sebuah video memperlihatkan seorang perempuan asal Malaysia yang kaget saat mendengar lagu sedih Malaysia malah diubah aransemennya jadi dangdut koplo.
Baca Selengkapnya


Tak Mau Bebani Ortu & jadi Ojol Demi Bisa Kuliah, Momen Kelulusan Pria Ini Bikin Haru 'Akhirnya Sampai di Titik Ini'
Selama empat tahun berjuang, kerja kerasnya kini mulai terbayarkan.
Baca Selengkapnya


Intip Kamar Mikhayla Anak Nia Ramadhani, Mewah dan Nyaman Dilengkapi Lampu Canggih
Menurut Nia, lampu kamar Mikhayla tidak boleh mati.
Baca Selengkapnya


Doa Pagi Hari Sesuai Ajaran Rasulullah SAW, Awali Aktivitasmu dengan Hal yang Penuh Makna
Membaca doa pagi hari akan membawa keberkahan dan melindungi diri dari keburukan.
Baca Selengkapnya

Diangkat Jadi Hakim MK, Ridwan Mansyur Siap Selesaikan Sengketa Pemilu 2024
Ridwan Mansyur memastikan siap menyelesaikan perkara-perkara terkait pemilihan umum (Pemilu) 2024, usai resmi menjabat sebagai hakim MK.
Baca Selengkapnya

Kepala BNN Pelajari Daun Kratom yang Punya Efek Samping Memabukan
Marthinus akan berkoordinasi dengan menteri kesehatan tekait efek samping daun itu. Nantinya, akan dinilai pertimbangan hukum dan etisnya.
Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Helmut Hermawan, Penyuap Mantan Wamenkum Ham Eddy Hiariej
Helmut ditahan selama 20 hari sejak 7 Desember 2023 hingga 26 Desember 2023 di rumah tahanan KPK.
Baca Selengkapnya

Yasonna soal Pengganti Wamenkumham Eddy Hiariej: Terserah Presiden
Yasonna menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi soal pengganti Eddy.
Baca Selengkapnya

Dewas KPK Temukan 3 Dugaan Pelanggaran yang Dilakukan Firli Bahuri
Dari laporan perkara tersebut, KPK sudah memeriksa sebanyak 33 orang saksi.
Baca Selengkapnya

Tiga Cara Kepala BNN Marthinus Hukom Tangani Narkotika di Indonesia
Pola menangani terorisme dan narkotika hampir mirip dengan rehabilitasi dilakukan BNN dan deradikalisasi dilakukan Densus 88 Antiteror.
Baca Selengkapnya

VIDEO: Saat Anies Balas Sindiran Warga Lampung, Tegaskan Tak Perlu Joget Karena Ada Gagasan
Anies pun membalas sindiran ketika disebut jago kata-kata.
Baca Selengkapnya